Bab 13

594 35 2
                                    

🏯Daejeon

Hwon telah selesai berpakaian dan segera menuju Daejeon untuk menunaikan tugasnya sebagai Raja. Hwon berjalan diiringi Kasim Han dan beberapa dayang. Sesampainya di Daejeon, Hwon terkejut melihat In Yeong telah berdiri menunggunya di depan pintu masuk Daejeon. Nampak di belakang In Yeong, Eun Yi membawa senampan makanan. Hwon pun segera menghampiri In Yeong.

"Jeonha.." seru In Yeong sambil menghormat diikuti oleh semua orang yang ada disana

"Ada kepentingan apa kemari, Jang Sanggung?" Tanya Hwon

"Ahh, saya hanya ingin mengantarkan sarapan yang saya buat untuk anda, Jeonha. Ini sebagai bentuk rasa terimakasih saya atas kebaikan anda selama ini. Mohon agar Jeonha mau menerimanya" kata In Yeong sambil memasang senyuman

"Oh begitu, tapi aku tadi sudah sarapan di Gyotaejeon. Jungjeon membuatkanku sarapan. Tapi, karena kau sudah ada disini, aku akan menerimanya. Masuklah" kata Hwon sambil melangkah masuk ke Daejeon lebih dahulu

In Yeong sangat kesal mendengar Hwon sudah sarapan lebih dulu di Istana Ratu. Awalnya , In Yeong berencana untuk mencari muka di depan Hwon karena ia berpikir Song Yi tidak akan mungkin membuatkan Hwon sarapan pagi. Tapi ternyata ia salah. Perkiraannya benar-benar salah. In Yeong dengan perasaan dongkol berjalan masuk Daejeon. Sesampainya di dalam, Hwon mempersilahkan In Yeong duduk. Eun Yi meletakkan nampan berisi sarapan di hadapan Hwon lalu permisi keluar. Hwon membuka kain penutup makanan dan mengamati makanan buatan In Yeong.

"Itu adalah bubur sari omija yang saya padukan dengan rumput laut, Jeonha. Itu akan mampu menambah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anda sehingga anda akan tetap sehat" kata In Yeong sambil mengulurkan sendok pada Hwon

Hwon mulai memakan bubur buatan In Yeong. Namun, semua terasa berbeda saat suapan pertama. Hwon merasakan bubur ini terlalu asin untuk dimakan. Namun, untuk menjaga kesopanan Hwon melanjutkan makannya sambil sesekali mengunyah timun untuk menetralkan rasa makanan. In Yeong yang mengira Hwon menyukai makanan buatannya langsung tersenyum berseri-seri.

🏯Istana Ibu Suri Choi

Song Yi mengunjungi istana ibu suri Choi. Jang Sanggung yang rambutnya mulai memutih menyambutnya dan mengumumkan kedatangannya kepada ibu suri Choi. Ibu suri Choi mempersilahkan Song Yi masuk. Di dalam, ibu suri Choi menghidangkan teh Omija dan beberapa kue manis untuk Song Yi.

"Jungjeon,hanya ini yang bisa orang tua ini hidangkan untukmu. Aku harap ini bisa mengangkat sedikit bebanmu" kata Ibu Suri Choi

"Daebi Mama-" kata-kata Song Yi disela oleh Ibu Suri Choi

"Jangan panggil aku Daebi Mama, aku tetaplah Eomma-Mama untukmu dan Jusang" sela Ibu Suri Choi

"Maafkan saya, Eomma-Mama. Tapi, terimakasih banyak anda sangat perhatian dengan saya. Saya sangat beruntung memiliki ibu mertua seperti anda." Ucap Song Yi sambil tersenyum hangat

"Jungjeon, aku mohon kepadamu. Jadilah kuat. Jangan biarkan angin sekencang apapun menggoyahkan kokohnya pertahananmu. Kaulah yang paling pantas menjadi Ratu negeri ini. Kaulah yang telah melewati sekian banyak rintangan berat di masa lalu bahkan hampir kehilangan kehidupanmu demi menjaga posisi Ratu ini. Jadi, aku mohon bertahanlah. Bahkan jika nanti aku sudah tiada, kau harus tetap bertahan" kata Ibu Suri Choi sambil menggenggam tangan Song Yi

"Eomma-Mama, apakah kita sedang membicarakan Jang Sanggung?" Terka Song Yi

"Kejeniusanmu ternyata masih bertahan, Jungjeon. Ya, kita membicarakan rubah kecil itu dan kemungkinan wanita-wanita lain yang akan dimasukkan Soron ke dalam istana untuk menggoyahkan tahta Ratu" kata Ibu Suri Choi

The Moon and The Sun II [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang