🏘Kediaman Pribadi Raja
"Eomma-Mama!" Panggil seseorang dari arah pintu masuk
"Seja!" Song Yi yang sedang mengelap mangkuk langsung menghambur memeluk Hyeon
"Eomma-Mama, akhirnya saya bisa bertemu Eomma-Mama lagi. Saya sangat rindu pada Eomma-Mama. Apa Eomma-Mama baik-baik saja?" Tanya Hyeon sambil memeriksa keadaan tubuh Song Yi
"Aku baik-baik saja, putraku. Wah, kau sudah tumbuh menjadi laki-laki tampan. Aku senang melihatmu tumbuh dengan baik, sayangku. Maafkan aku yang tak bisa menemanimu tumbuh selama ini. Aku benar-benar terharu bisa melihatmu lagi, anakku" kata Song Yi sambil memeluk Hyeon erat
"Eomma-Mama, saya sayang Eomma-Mama. Ini kata-kata yang ingin sekali saya ucapkan sejak kita dipisahkan dulu" ucap Hyeon sambil menitikkan air mata
"Seja? Kau sudah tiba disini?" Hwon tiba-tiba menginterupsi
"Eh? Aba-Mama? Sejak kapan Aba-Mama tiba disini? Saya pikir Aba-Mama masih di Daejeon" tanya Hyeon polos
"Mmm..ya..begitulah..aku kemarin sedang ada urusan di sekitar sini, jadi...ya aku langsung menginap disini" jawab Hwon gugup
Song Yi melihat kegugupan Hwon dan ia tertawa. Hyeon yang sedari tadi bingung, mulai mengerti. Hyeon juga ikut tertawa.
"Hey, apa-apaan kalian menertawaiku?!" Pekik Hwon nyaring
"Aba-Mama, tidak usah gengsi begitu. Saya tau Aba-Mama datang kesini malam-malam kan? Tentu saja itu karena Aba-Mama rindu dengan Eomma-Mama. Jangan lupa, saya bukan Yi Hyeon yang masih anak-anak. Saya sudah mulai beranjak remaja. Jadi hal-hal seperti itu saya sudah mengerti" sahut Hyeon dengan tatapan mengejek Hwon
"Astaga, kau ini!" Gerutu Hwon
"Eomma? Siapa mereka? Tuan Bangsawan Tanpa Nama!!! Sedang apa disini?" Seru Yeon Hee sambil menghambur kepada Hwon
"Tuan Bangsawan Tanpa Nama? Jadi itu anda?!" Tanya Song Yi sambil menatap Hwon
Song Yi mengajak keluarga kecilnya itu berbicara di dalam. Nam Sanggung telah menyajikan teh dan beberapa hidangan untuk mereka berempat. Nampak raut wajah Song Yi selalu tersenyum bahagia.
"Apa? Jadi Tuan Bangsawan Tanpa Nama ini adalah Aba-Mama ku?" Seru In Yeong yang terpana akan penuturan ibunya
"Ya, benar sekali, Yeon Hee sayang. Ini adalah Aba-Mama mu. Dan Orabeoni yang tampan ini adalah Seja Jeoha, Orebeoni mu, Yi Hyeon" tutur Song Yi sambil menatap Hyeon
Yeon Hee langsung menghambur memeluk Hwon. Yeon Hee menangis bahagia di pelukan Hwon. Yeon Hee memeluk Hwon erat. Hwon berusaha meredakan tangis putri tercintanya itu.
"Saya menangis karena saya terharu akhirnya saya bisa bertemu dengan Aba-Mama dan Orabeoni. Saya benar-benar rindu pada kalian berdua. Saya hanya mendengar tentang kalian berdua dari Eomma-Mama. Setiap hari saya berdoa agar saya bisa bertemu kalian walaupun sekali. Namun, hari ini semuanya terkabul. Saya benar-benar bahagia" kata Yeon Hee di sela-sela tangisannya
"Jangan menangis lagi, putri kecilku. Maafkan ayahmu ini yang telah membuatmu dan ibumu menderita selama 7 tahun ini. Namun, ayah pastikan mulai saat ini kita akan hidup bahagia dan hidup bersama kembali. Kau akan bisa melihat kami setiap hari." Kata Hwon sambil mengecup kening Yeon Hee
"Hey, dongsaeng. Apa kau tidak mau memeluk Orabeoni mu yang tampan ini?" Tanya Hyeon sambil merentangkan kedua tangannya
"Orabeoni!" Seru Yeon Hee sambil menghambur ke pelukan Hyeon
Kedua saudara itu berpelukan sangat erat. Hwon dan Song Yi sangat bahagia melihat kebahagiaan kedua anak mereka. Nampak Yeon Hee sangat menyukai Hyeon dan begitu juga sebaliknya.
🏘Rumah Keluarga Jang
Menteri Jang menggebrak meja dengan penuh amarah. Matanya menyala-nyala menatap seorang laki-laki di hadapannya. Laki-laki itu ternyata adalah pembunuh bayaran yang dikirim Menteri Jang kemarin malam untuk membunuh Song Yi. Ia berhasil kabur dari kepungan polisi istana. Nyonya Hong yang duduk di sebelah Menteri Jang benar-benar cemas akan amarah yang akan dimuntahkan suaminya.
"Polisi istana mengepung kalian?! Mengapa kalian tidak melawan?!?!" Bentak Menteri Jang murka
"Maafkan saya, Tuan. Kami sudah melawan, namun kami benar-benar kalah jumlah. Dan keadaan rumah itu juga sudah tak ada yang menghuni. Kemungkinan besar, sasaran kita sudah pergi lebih dulu, Tuan" jelas pria itu penuh ketakutan
"Apa?! Pyebi tidak ada disana?! Sial! Aku kalah cepat! Wanita brengsek! Berani-beraninya dia mengambil lagi kebahagiaan Jungjeon Mama. Aku tak akan tinggal diam akan semua ini!! " Teriak Menteri Jang murka
"Tuan, ada lagi yang ingin saya laporkan. Satu orang dari kami menghilang. Dan sampai saat ini kami belum menemukan jejaknya" ucap pria itu
"Hilang? Apa kalian sudah mengeceknya di rumahnya? Atau jangan-jangan...dia ditangkap dan dijadikan sandera? Oh astaga" kata Menteri Jang sambil mendengus kesal
🏯Daejeon
Hwon sudah kembali dari istana. Hwon duduk di ruang kerjanya dan nampak sedang berpikir. Tak lama kemudian, datanglah Yeong Sanggung, Go Jang Mo dan Eun Yi. Mereka bertiga memberi hormat pada Hwon. Hwon mempersilahkan mereka duduk.
"Aku memanggil kalian kesini karena aku memiliki suatu misi untuk kalian. Aku memilih kalian karena aku percaya pada kalian. Jadi, aku mohon tolong jangan khianati kepercayaanku" ucap Hwon membuka pembicaraan
"Suatu kehormatan bagi kami untuk menjalankan misi dari anda, Jeonha" ucap Yeong Sanggung
"Baiklah, langsung saja. Kalian tentu sudah tahu bukan masalah antara Pyebi, aku dan Jungjeon? Aku yakin sekali tidak perlu menceritakan lagi karena kudengar dari Kasim Han tadi kalian sempat bertemu juga. Aku yakin kalian sudah saling bertukar informasi tadi" kata Hwon
"Benar, Jeonha. Kami bertiga tadi sempat bertemu untuk membahas masalah ini" sahut Go Jang Mo
"Bagus. Jadi langsung saja, aku katakan apa misi kali ini. Yang pertama, Yoon Sanggung akan kulepas jabatannya dari posisi Sanggung Gyotaejeon dan akan berpindah tugas menjadi Sanggungku di Daejeon. Aku akan mengungkapkan bahwa alasan pemindahtugasan ini karena kinerja Yoon Sanggung yang bagus. Dan aku memintamu untuk mencarikanku bukti konkret atau saksi konkret atas masalah pengukuhan putra mahkota yang diduga terjadi kecurangan pihak Soron di dalamnya, dan juga masalah kebakaran di Gyotaejeon ketika Pyebi masih menjadi Ratu dulu. Aku ingin kau mengungkapkan bukti-bukti nyata dari itu semua untuk mendakwa Jungjeon dan Soron atas dakwaan kecurangan dan usaha mencelekai keluarga Raja. Apa kau mengerti, Yoon Sanggung?" Tanya Hwon sambil menatap Eun Yi
"Baiklah, saya mengerti Jeonha. Saya akan bekerja dengan baik untuk anda" sahut Eun Yi sopan
"Bagus. Lalu yang kedua, untuk Kepala Polisi Go Jang Mo. Aku akan memberimu misi untuk mencari bukti ketidak bersalahan Almarhum Perdana menteri Cheon dalam kasus racun tonik obat Eomma-Mama ku serta mencari bukti konkret siapa pelaku rencana pembunuhan yang ditujukan kepada Pyebi. Apa kau siap?" Tanya Hwon pada Go Jang Mo
"Saya selalu siap untuk mengabdikan diri saya pada anda, Jeonha" sahut Go Jang Mo
"Bagus. Dan untuk yang terakhir, untuk Yeong Sanggung. Aku akan memberikanmu misi untuk membuktikan ketidak bersalahan Menteri Cheon kakak iparku dalam hal tuduhan pelecehan seksual terhadap Jang In Yeong serta aku juga menugaskanmu untuk mencari bukti siapa pelaku sebenarnya masalah pendirian altar shaman di Gyotaejeon yang menyebabkan Song Yi ku harus diturunkan dari posisi Ratu. Aku sengaja memberikanmu tugas ini karena tugas ini cukup berat dan aku percaya padamu karena kau memiliki kekuatan di biro penyelidik. Gunakanlah para Nain untuk membantu. Apa kau mengerti?" Tanya Hwon pada Yeong Sanggung
"Ya, saya mengerti Jeonha" sahut Yeong Sanggung penuh hormat
"Baguslah, terimakasih untuk kalian bertiga yang telah mau membantuku dalam mengungkap semua ketidak adilan yang dialami oleh Pyebi. Aku memercayakan misi ini pada kalian jadi itu artinya aku memercayai kalian. Aku harap kalian bisa bekerja dengan baik" ucap Hwon dengan nada serius
"Ya, Jeonha. Kami akan bekerja dengan baik" sahut ketiga orang itu kompak
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Narrativa StoricaJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...