Bab 47

856 49 5
                                    

🌳Hutan

Hwon sangat telaten dalam merawat Song Yi. Hwon setiap hari selalu berdoa untuk kesembuhan Song Yi. Hwon juga sangat sedih putri kecilnya, Yeon Hee, harus mengalami hal seperti ini. Hwon sedang mengelap keringat yang bercucuran dari kening Song Yi. Tanpa Hwon sadari, air mata Hwon mulai mengalir.

"Kenapa kau tidur saja? Apa kau tidak rindu padaku? Bangunlah. Aku rindu padamu. Rindu pada ocehanmu, rindu pada senyummu, rindu pada pelukanmu, dan rindu pada kasih sayang yang kau berikan kepadaku. Cheon Song Yi, kau benar-benar membuatku gila. Kau cinta pertama dan terakhirku, tahu tidak? Kau satu-satunya wanita yang bisa membuatku gila seperti ini. Kau satu-satunya wanita yang bisa membuat seorang raja sepertiku menangis pada seorang wanita. Apa kau tidak kasihan padaku? Maka dari itu bangunlah" ucap Hwon dengan sedikit isakan

Hwon mendekatkan bibirnya ke kening Song Yi. Ia perlahan-lahan mengecup kening Song Yi dengan penuh kasih sayang. Hwon berusaha menyalurkan semua kasih sayangnya lewat kecupan yang ia berikan. Air mata Hwon menetes mengenai wajah Song Yi.

"Jeonha.." lirih Song Yi dengan mata masih terpejam

"Song Yi-ah? Kau sudah sadar?" Hwon terkejut

Perlahan-lahan, Song Yi membuka matanya. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah suami tercintanya. Song Yi tersenyum ke arah Hwon dan Hwon membalasnya dengan senyuman penuh haru. Song Yi berusaha menggapai tangan Hwon.

"Aku mencintaimu" ucap Song Yi pelan namun masih bisa didengar Hwon

"Aku juga mencintaimu" balas Hwon lalu mengecup kening Song Yi lagi

🎡Gibang

Hwon ditemani Yoon ( Fyi, Yoon bisa ada disini karena Hwon mengirim surat ke Yoon lewat pejalan kaki dan memerintahkannya datang ke pondok tengah hutan untuk menjaga mereka semua) mendatangi sebuah gibang. Nampak di gibang itu sudah ada yang menunggu Hwon. Orang itu sepertinya sudah tahu status Hwon dan ia bersikap sangat sopan pada Hwon. Orang itu mempersilahkan Hwon masuk dan mengatakan bahwa tamu Hwon sudah menunggu di dalam. Hwon tersenyum singkat dan bergegas masuk. Sesampainya di dalam, kedua tamu Hwon membungkuk hormat pada Hwon. Hwon segera duduk di tempatnya.

"Selamat datang di Joseon" ucap Hwon kepada 3 orang di hadapannya

"Jeonha, sebuah kehormatan anda mengundang kami untuk berbicara seperti ini" ucap seseorang yang ternyata adalah Perdana Menteri Qing

Ternyata tamu Hwon adalah Perdana Menteri Qing, Li San Fao dan Tabib Lu. Ini adalah pertemuan yang diatur Hwon melalui Eun Yi. Mereka sengaja bertemu di gibang agar Hwon bisa berbicara lebih personal pada mereka dan meminta mereka menjadi saksi mata dari kasus yang melibatkan In Yeong.

"Jadi, setelah kalian tahu maksudku mengundang kalian kemari, apa kalian siap menjadi saksi mata untuk mengungkapkan kejahatan Jungjeon?" Tanya Hwon

"Tentu saja, Jeonha. Kami akan mengungkapkan semuanya. Maafkan kami terutama saya karena telah membuat Pyebi mengalami hal sulit seperti sekarang" jawab Perdana Menteri Qing

"Jeonha, mohon maaf jika hamba lancang berbicara. Hamba Tabib Lu sebagai tabib yang menangani Jungjeon Mama di Qing mohon maaf secara pribadi kepada anda dan Pyebi karena hamba telah memberikan diagnosis palsu mengenai penyakit Jungjeon Mama. Maafkan hamba, Jeonha" ucap Tabib Lu sambil menunduk sedih

"Sudahlah, aku memaafkan kalian. Yang harus kalian lakukan hanyalah mengungkapkan kebenaran semuanya. Hanya itu saja" kata Hwon menenangkan

Setelah selesai pertemuan itu, Hwon bergegas kembali. Ketika ia sampai di pondok yang ia tinggali bersama Song Yi di tengah hutan, ia melihat Eun Yi bersama seorang gadis. Hwon mendekati mereka.

The Moon and The Sun II [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang