🏯Ruang Sidang Istana
Dewan Istana telah berkumpul di balai sidang istana untuk menunggu kehadiran Hwon. Mereka ingin membahas penindaklanjutan masalah pelecehan seksual yang dialami In Yeong beberapa waktu lalu. Tak lama kemudian, Hwon datang dan langsung duduk di singgasananya.
"Apa yang kalian inginkan?" Tanya Hwon dengan nada dingin
"Jeonha, maafkan hamba jika lancang berbicara. Kami sebagai anggota Partai Soron ingin mengajukan petisi untuk mengangkat Jang Sanggung Mamanim ke tingkat Sukwon, Jeonha. Mengingat apa hal yang dialaminya beberapa waktu lalu, sangatlah tidak pantas untuk seorang wanita Raja. Jadi, demi melindungi harkat dan martabatnya kami selaku anggota Partai Soron ingin meminta anda untuk menobatkannya menjadi Sukwon agar tidak ada lagi yang merendahkannya apalagi melecehkannya" ucap Menteri Kim, salah seorang Menteri Partai Soron
"Apa katamu? Menobatkan Jang Sanggung sebagai Sukwon? Apa kau tidak salah? Diberikan posisi Sung Eun Sanggung saja sudah cukup untuknya. Lagipula ia menjadi wanita raja karena pernikahan politik, bukan karena cinta" sanggah seorang Menteri Partai Noron kepada Menteri Kim
"Beraninya kau merendahkan Jang Sanggung Mamanim! Kau merendahkannya berarti kau juga merendahkan Jeonha!" Bentak Menteri Jang dengan penuh emosi
"Cukup!" Suara lantang Hwon cukup mampu membuat dewan istana hening
Para dewan istana menunduk seketika karena ketakutan melihat kemarahan yang tersirat di wajah Hwon. Hwon mengepalkan kedua tangannya dan menatap para dewan istana dengan mata menyala-nyala. Hwon tak menyangka Soron bisa menjadikan masalah Song Jo sebagai tameng untuk meraih kekuasaan. Dugaan Hwon akan Song Jo yang dijebak semakin kuat.
"Apakah kalian menjadikan masalah beberapa waktu lalu sebagai tameng politik kalian?" Tanya Hwon kepada para menteri partai Soron
"Jeonha, kami bukan menjadikan Jang Sanggung sebagai tameng politik kami. Kami hanya ingin melindungi harga dirinya, Jeonha. Kami bahkan sudah merelakan hanya Cheon Song Jo saja yang dihukum tidak keluarganya beserta Jungjeon Mama. Jika Jeonha tidak bisa mengangkat Jang Sanggung sebagai Sukwon, maka kami terpaksa harus membuat seluruh keluarga Cheon termasuk Jungjeon Mama pergi ke pengasingan" ucap Menteri Jang sambil menyeringai
"Berani-beraninya kau menggunakan Jungjeon untuk membela dirimu!!" Bentak Hwon dengan penuh kekesalan.
"Itulah keadilan yang kami minta, Jeonha. Jika Jang Sanggung tidak bisa mendapat kompensasi atas kejadian yang merugikan dirinya beberapa waktu lalu, maka Jungjeon Mama juga tidak bisa diberikan kompensasi terbebas dari hukuman pengasingan. Hamba percaya akan keputusan yang bijaksana dan adil yang akan anda buat, Jeonha" kata Menteri Jang sekali lagi.
Hwon memejamkan matanya untuk meredam amarahnya. Ia benar-benar merasa dirinya dilecehkan karen Song Yi dilecehkan. Hwon benar-benar tidak punya pilihan lain. Demi melindungi Song Yi, ia akan menuruti kemauan para tikus-tikus serakah ini.
"Baiklah, Jang In Yeong akan kunobatkan sebagai Sukwon 3 hari lagi" kata Hwon dengan nada pasrah.
🏯Daebijeon
Ibu Suri Choi dan Song Yi sedang minum teh di taman belakang Daebijeon. Ibu Suri Choi sengaja mengundang Song Yi kemari hanya untuk menghiburnya. Ibu Suri Choi tahu kesedihan yang dialami Song Yi akhir-akhir ini.
"Jungjeon, apa kau sudah siap mental untuk membawanya menjadi pendamping Jusang? Rubah kecil itu sangat licik dan dia terang-terangan menginginkan posisi Ratu. Apa kau sanggup?" Tanya Ibu Suri Choi dengan hati-hati.
"Mengapa Eomma-Mama bertanya seperti itu?" Tanya balik Song Yi sambil tersenyum
"Aku hanya khawatir denganmu, Jungjeon. Kau tentu tidak lupa dengan insiden ketika kau menjadi Sejabin dulu. Aku masih terbayang-bayang akan semua itu. Aku tidak mau kau mengalami hal seperti itu lagi, Jungjeon. Kau sudah cukup menderita" ucap Ibu Suri Choi sambil menatap Song Yi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...