🏘Kediaman Song Yi
Hyun pergi menuju ke kediaman Song Yi di luar istana dengan menyamar menggunakan pakaian bangsawan biasa. Hyun menunggangi kudanya menerobos keramaian ibu kota. Sesampainya di kediaman Song Yi, Hyun disambut dengan hangat oleh Nam Sanggung. Song Yi sangat terkejut akan kedatangan Hyun yang tiba-tiba ini. Song Yi mempersilahkan Hyun masuk.
"Kakak, ada apa kakak mengunjungiku kemari? Sepertinya ada hal yang sangat mendesak sampai-sampai kakak mengunjungiku seorang diri kemari. Katakanlah kak" ucap Song Yi
"Maafkan saya, Mama. Sesuatu ini sangat penting dan sangat harus saya sampaikan kepada anda. Jang Hee Bin merencanakan pembunuhan kepada anda. Jang Hee Bin serta ayahnya nanti malam akan mengirim pembunuh bayaran untuk menyingkirkan anda. Jang Hee Bin tahu kalau Jusang Jeonha sering mengunjungi anda, maka dari itu ia ingin menyingkirkan anda" tutur Hyun
"Apa? Heebin? Astaga, apa belum cukup dengan semua yang dia lakukan selama ini padaku dan keluargaku? Aku benar-benar tidak habis pikir" kata Song Yi
"Mama, sebaiknya anda segera mengemas barang-barang anda dan Nam Sanggung. Saya akan membantu anda untuk pergi ke tujuan persembunyian anda." Kata Hyun
"Tapi kemana aku harus pergi?" Tanya Song Yi bingung
Song Yi tiba-tiba teringat akan surat yang pernah diberikan oleh sanggung Ibu Suri Choi yang merupakan tulisan tangan Ibu Suri Choi sendiri yang diwasiatkan untuk Song Yi sebelum ia meninggal. Song yi segera membuka laci tempat menyimpan surat itu. Song Yi pun membaca isinya.
Untuk Song Yi anakku,
Aku menulis semua ini karena aku merasa suatu saat kau akan membutuhkan ini. Kemarin malam, sanggung dari Jang In Yeong yaitu Yoon Sanggung mengatakan padaku bahwa dirinya sebenarnya ada di pihakmu. Keluarganya dulu pernah dibunuh oleh Menteri Jang karena Menteri Jang menginginkan kebun mereka. Dari sejak itu, Yoon sanggung membenci keluarga Jang dan ingin berusaha membalaskan dendamnya untuk Jang. Jadi, dia masuk ke kehidupan Jang agar ia semakin mudah mendapat informasi tentang Jang dan mempermudah misinya. Ini akan sangat berguna bagi kita karena dengan ini kau memiliki orang yang mendukungmu. Yoon Sanggung berkata jika suatu hari nanti kau perlu bersembunyi dan menjauh dari ibukota, larilah ke lereng gunung Geumgang. Carilah seorang gisaeng bernama Hwang Jin Yi disana. Katakanlah bahwa kau mengenal Yoon Eun Yi, maka dia pasti akan menolongmu. Dan jika kau membutuhkan bantuan pasukan untuk melindungimu, datanglah ke hutan. Carilah padepokan milik Go Jang Mo. Ia adalah orang yang senasib dengan Yoon Sanggung. Ia pasti akan menolongmu.
Salamku untukmu,
Song Yi segera menghambur mengemas barang-barang dan pakaiannya. Nam Sanggung juga diperintahkan untuk berkemas. Setelah selesai berkemas, Song Yi dan Nam Sanggung segera berlari menuju hutan untuk mencari Go Jang Mo. Sebelumnya, Song Yi telah meminta Hyun pulang agar tidak ada orang istana yang curiga. Song Yi dan Nam Sanggung pun berlari sekuat tenaga mereka agar hari tidak keburu gelap.
🌳Kediaman Go Jang Mo
Go Jang Mo dan para anggota pasukannya sedang menghidupkan api di setiap sudut rumah karena hari menjelang malam. Tiba-tiba, nampak sekelebat bayang-bayang 2 orang berlari menuju padepokan ini. Awalnya Go Jang Mo berusaha mengabaikannya, namun karena orang tersebut semakin dekat, Go Jang Mo menyuruh para pasukannya siaga. Sontak, seluruh pasukan telah bersiap dengan pedang di tangan mereka.
"Siapa kalian?!" Teriak Go Jang Mo ketika dua orang yang ternyata perempuan itu sudah ada di hadapannya.
"Tolong aku..tolong kami.." kata seorang wanita yang lebih muda dengan napas terengah-engah
"Katakan identitas kalian! Atau pedangku ini akan menebas leher kalian!" Kata Go Jang Mo sambil mengacungkan pedang
"Aku Cheon Song Yi, seorang Pyebi dan ini adalah sanggung pribadiku, Nam Sanggung. Aku datang kemari atas wasiat yang ditulis oleh mendiang Daebi Mama yang menyatakan bahwa seorang sanggung dari Jang Hee Bin yang bernama Yoon Eun Yi meminta kami datang kemari jika membutuhkan pertolongan" kata Song Yi dengan tegas
"Jadi, kau.... ampuni hamba, Jungjeon Mama! Hamba tidak mengenali anda!" Seru Go Jang Mo kemudian bersujud diikuti anggota yang lainnya.
"Sudahlah. Kau tidak perlu seperti itu. Aku datang kesini untuk meminta bantuanmu. Aku ingin tinggal disini dulu semalam sebelum melanjutkan perjalananku menuju Lereng Gunung Geumgang. Seseorang melapor padaku bahwa malam ini Jang Hee Bin mengirim pembunuh bayaran untuk membunuhku. Jadi, aku mohon kalian ijinkan aku untuk tinggal disini barang semalam" pinta Song Yi lembut
"Tentu saja, Mama. Sebuah kehormatan untuk kami. Mari ikut hamba ke ruangan anda. Kami akan memperketat penjagaan malam ini" sahut Go Jang Mo dengan penuh hormat.
Song Yi pun bermalam disana dengan Nam Sanggung. Walaupun dengan kamar yang lebih kecil, namun ia sangat bersyukur. Setidaknya ia terbebas dari rencana pembunuhan yang direncanakan oleh In Yeong. Pagi-pagi sekali, Song Yi dan Nam Sanggung telah siap untuk meneruskan perjalanan mereka menuju lereng gunung Geumgang. Alangkah terkejutnya mereka berdua melihat tandu yang dipesankan Go Jang Mo untuk membawa Song Yi.
"Ini tandu untuk anda, Mama. Maafkan kami tidak bisa memberikan tandu yang lebih mewah dari ini. Saya harap Mama akan senang menerima tandu ini. Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan menolonh ratu yang melegenda di hati masyrakat" kata Go Jang Mo sambil membungkuk hormat
"Terimakasih, Jang Mo-ssi. Saya benar-benar terharu" kata Song Yi sambil menitikkan air mata terharu.
Song Yi masuk ke tandu dibantu oleh Nam Sanggung. Setelah semuanya siap, tandu pun mulai berangkat menuju gunung Geumgang. Go Jang Mo dan beberapa prajuritnya mengawal keberangkatan Song Yi. Song Yi benar-benar terharu akan cinta rakyat padanya.
🏯Daejeon
Hwon sedang sarapan pagi di teras Daejeon. Tiba-tiba, Kasim Han berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Hwon. Dari raut wajahnya, sudah terlihat seperti ada sesuatu yang mendesak yang harus ia sampaikan.
"Ada apa, Han Naegwan?" Tanya Hwon sambil menyesap tehnya
"Maafkan hamba, Jeonha. Saya harus melaporkan hal ini. Kemarin malam ada percobaan pembunuhan di kediaman Pyebi. Jumlah mereka sangat banyak. Hamba mendapat laporan ini dari polisi yang berpatroli di sekitar sana. Ketika mereka mengepung para pembunuh itu, mereka berhasil melarikan diri" kata Kasim Han dengan wajah cemas
"Apa katamu?!?!? Kediaman Song Yi dijarah pembunuh? Lalu, bagaimana keadaan Song Yi? Apakah dia baik-baik saja? Apa yang terjadi padanya? JAWAB AKU HAN NAEGWAN!!" Bentak Hwon yang mulai frustasi
"Maafkan hamba, Jeonha. Polisi sudah mencari keberadaan Pyebi tapi tetap saja tidak menemukan jejaknya. Barang-barang Pyebi masih ada disana kecuali pakaian-pakaiannya. Kemungkinan besar Pyebi lebih dulu tahu mengenai hal ini dan memutuskan kabur sebelum pembunuh datang" ucap Kasim Han
"Aku benci diriku sendiri!!" Teriak Hwon sambil menangis
"Jeonha, jangan menyalahkan diri anda" kasim Han ikut sedih melihat Hwon menangis
"Ini semua salahku. Aku yang membuatnya tinggal di luar istana. Bagaimana jika terjadi apa-apa padanya? Aku akan menyesal seumur hidupku" kata Hwon sambil menangis
"Hamba yakin Pyebi akan baik-baik saja, Jeonha. Bersabarlah, Pyebi akan segera anda temukan" kata Kasim Han berusaha menenangkan Hwon
"Han Naegwan, perintahkan kepolisian mencari keberadaan Pyebi. Aku akan segera membawanya kembali ke istana apapun dan bagaimanapun caranya" kata Hwon memberi perintah
"Baik, Jeonha" sahut Kasim Han sambil undur diri
Hwon benar-benar tertekan saat ini karena tidak bisa ada di samping Song Yi. In Yeong yang sedari tadi memperhatikan Hwon dari jauh menangis dalam diam dan meremas chima nya dengan kuat. Ia benar-benar benci melihat kepedulian Hwon pada Song Yi. In Yeong lalu berbalik pergi kembali ke kediamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...