🏯Istana Ratu
In Yeong bersama Menteri Jang sedang berada di Istana Ratu. In Yeong ternyata juga mengundang seorang laki-laki. Laki-laki itu disamarkan dengan pakaian pejabat pemerintahan.
"Aku memiliki tugas untukmu" kata In Yeong dingin
"Tugas apa yang bisa dilakukan oleh hambamu ini, Jungjeon Mama?" Tanya laki-laki itu sambil menunduk
"Aku ingin kau mencari keberadaan Pyebi dan anaknya sekarang. Jika kau sudah menemukannya segera kabari aku agar aku bisa segera membunuhnya" kata In Yeong to the point
"Lalu, berapa imbalan yang akan anda berikan, Mama?" Tanya pria itu dengan berani
"Wah, rupanya kau sangat materialistis juga ya. Tapi tidak apa-apa, aku suka orang sepertimu. Katakan saja nanti kau butuh berapa. Akan kuberikan berapapun yang kau butuhkan" kata In yeong dengan angkuh
"Baiklah, Mama. Saya akan mulai mencarinya. Saya permisi" kata Pria itu sambil keluar meninggalkan Istana Ratu
Sesampainya di luar, pria itu langsung tersenyum menyeringai. Ternyata pria itu adalah salah satu anak buah Go Jang Mo dan salah satu orang yang ingin melindungi Song Yi juga. Pria itu berencana pura-pura melaksanakan tugas dari In yeong namun tak akan pernah menyebutkan keberadaan Song yi dimana walaupun saat ini ia tahu Song Yi ada di Kediaman Pribadi Raja. Pria itu lalu meninggalkan Istana Ratu.
🏘Kediaman Pribadi Raja
Song Yi sedang asyik memasak di dapur. Ia sedang memasak makan malam. Song Yi memasak daging sapi madu panggang untuk menu makan malamnya. Tiba-tiba, ada dua buah tangan melingkar di pinggang Song Yi. Ternyata itu Hwon. Song Yi sempat tersenyum senang karena menyadari Hwon memeluknya. Hwon menyandarkan dagunya di pundak Song Yi.
"Istriku, masak apa?" Tanya Hwon manja
"Saya sedang memasak daging sapi madu panggang, Jeonha. Anda pasti suka" jawab Song Yi dengan mesra
"Tentu saja suka. Dari baunya saja sudah menggoda, apalagi jika dimakan" kata Hwon sambil menghirup aroma masakan
"Jeonha, tunggulah di ruang makan. Nanti anda bau gosong kalau diam disini terus" kata Song Yi sambil membolak-balikkan daging panggangnya
"Baiklah, tapi ada syaratnya" kata Hwon misterius
"Syarat apa?" Tanya Song Yi bingung
"Makan tengah malam hehe" sahut Hwon sambil menampilkan cengiran khasnya
"Astaga saya kira syarat apa. Baiklah, untuk malam ini" sahut Song Yi sambil mengedipkan sebelah mata.
Hwon pun beranjak pergi dari dapur ke ruang tamu. Tak lama kemudian, Song Yi selesai masak dan segera membawa makanan yang sudah dimasaknya ke ruang tamu. Nampak Hwon, Hyeon dan Yeon Hee sudah menunggu. Mereka sontak tersenyum sumringah ketika makanan datang.
"Wahh nampaknya ini sangat lezat" kata Hyeon sambil menghirup aroma masakan
"Ini berbeda seperti daging sapi panggang biasanya. Ada aroma madu di dalamnya" kata Yeon Hee menimpali
"Sudah-sudah. Ayo kita makan. Eomma-Mama kalian sudah menyiapkan ini semua" kata Hwon
Mereka makan dengan lahap. Daging sapi panggang buatan Song Yi memang menjadi menu favorit di keluarga kecil ini. Song Yi sangat bahagia melihat tawa dan sukacita di keluarga kecilnya ini.
🏘Rumah Keluarga Jang
Waktu telah menunjukkan pukul 2 dini hari. Seluruh isi rumah keluarga Jang sudah tertidur pulas. Tak disangka-sangka, ada segerombolan orang memasuki rumah keluarga Jang. Gerombolan itu terdiri dari 2 wanita dan banyak pria. Kedua wanita itu mengenakan hanbok serba hitam dengan menggunakan cadar hitam juga. Kedua wanita itu nampak memasuki sebuah ruangan di rumah keluarga Jang diikuti oleh beberapa pria yang mengawal kedua wanita itu. Sedangkan pria-pria yang lainnya bersembunyi di tempat-tempat tertentu sambil mengawasi keadaan sekitar. Sesampainya di dalam, kedua wanita itu langsung menggeledah ruangan itu. Ternyata kedua wanita itu adalah Yeong Sanggung dan Eun Yi!
"Kita harus menemukan bukti sesegera mungkin. Kurasa disini kita akan menemukannya. Ini adalah bekas kamar pribadi Jungjeon Mama. Dan kurasa kita mungkin akan menemukan petunjuk dan bukti. Ayo geledah" kata Eun Yi
"Kau geledah laci yang kanan, aku geledah laci yang kiri" ucap Yeong Sanggung
Mereka pun memulai penggeledahan. Setiap buku, kotak, laci, ataupun benda-benda yang ada disana semua diperiksa dengan teliti. Mereka harus menemukan sedikit saja petunjuk untuk dapat membuktikan kejahatan In yeong. Tiba-tiba, Eun Yi menemukan sebuah buku yang disimpan di sebuah kotak kecil yang sudah usang. Eun Yi segera membuka-buka buku itu. Ternyata itu buku harian In Yeong! Eun Yi segera membaca isi buku itu dan ia sangat terkejut.
"Yeong Sanggung!" Panggil Eun Yi
"Ya?" Sahut Yeong Sanggung
"Aku menemukan buktinya. Ini adalah buku harian Jungjeon Mama dulu dan disini tertulis semua yang sudah Jungjeon Mama lakukan mengenai masalah Li San Fao dan kebakaran Gyotaejeon" ucap Eun Yi
"Bagus, ayo sekarang kita pergi. Sebelum itu kita rapikan dulu kamar ini agar tak ada yang curiga" kata Yeong Sanggung
Setelah selesai membereskan kamar In yeong agar rapi seperti semula, Yeong Sanggung dan Eun Yi bergegas keluar. Namun, betapa kagetnya mereka ketika mereka melihat Menteri Jang tiba-tiba meneriaki mereka. Sontak mereka berdua langsung lari. Syukurnya, para pengawal cepat tiba dan berhasil bertarung mengalahkan Menteri Jang. Menteri Jang nampak terluka sehingga tak bisa mengejar Eun Yi.
🏘Kediaman Pribadi Raja
Pagi hari telah tiba. Song Yi dan Yeon Hee sudah selesai membersihkan diri. Yeon Hee minta ijin pada Song Yi untuk bermain dengan teman-temannya. Song Yi mengijinkannya dan meminta Yeon Hee agar tidak nakal. Tak lama setelah kepergian Yeon Hee, Go Jang Mo datang menghadap Song Yi. Go Jang Mo menunduk memberikan hormat pada Song Yi. Song Yi mengundang Go Jang Mo untuk berbicara di dalam.
"Apa yang ingin kau sampaikan, Jang Mo?" Tanya Song Yi
"Maafkan saya, Mama. Saya telah mengganggu waktu anda. Namun, saya rasa saya harus menyerahkan ini pada anda. Ini adalah bukti suap Menteri Jang yang menyuap saya dan anak buah saya untuk membakar Gyotaejeon beberapa tahun lalu. Mereka melakukan pembakaran itu bukan untuk mengambil nyawa anda, tapi mereka menginginkan agar Jungjeon Mama yang sekarang bisa terlihat memiliki pengorbanan dan bisa menekan Jeonha agar mengangkatnya menjadi Sung Eun Sanggung. Maka dari itu, mereka membayar saya dan anak buah saya untuk membakar Gyotaejeon, Mama. Dan jika anda berkenan, saya mohon ijin dari anda untuk menjadi saksi dari kasus ini" kata Go Jang Mo dengan penuh kesopanan
"Astaga, benar ternyata dugaanku. Mereka melakukan cara licik seperti itu agar membuat Jungjeon terlihat penuh pengorbanan. Tapi, aku berterimakasih padamu karena kau telah memberikan kami bukti nyata dan mau menjadi saksi mata dari kejadian itu. Aku sungguh berterimakasih" kata Song Yi dengan senyum bahagianya
"Mama, anda tidak perlu berterimakasih pada saya. Justru sayalah yang harusnya berterimakasih pada anda. Saya berterimakasih karena anda tidak mengambil nyawa saya sekarang karena anda tahu sayalah yang membakar Gyotaejeon yang hampir menyebabkan nyawa anda melauang. Dan saya juga ingin meminta maaf, karena waktu itu saya tidak tahu apa-apa sehingga mau-mau saja melakukan perbuatan keji seperti itu. Saya harap Mama akan memaafkan saya" ucap Go Jang Mo penuh harap.
"Go Jang Mo, dengarkan aku. Masa lalu biarlah berlalu. Aku bahkan sudah melupakan kejadian itu. Aku sangat berterimakasih padamu karena ada kau masalah ini bisa terungkap. Jadi, aku tidak akan mengambil nyawamu seperti yang kau pikirkan itu. Kau adalah orangku yang harus kujaga" kata Song Yi dengan penuh kewibawaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...