Warning! Dengerin lagu di atas ya biar ngena gitu loh...
---
"Oh baru pulang ya lo! Seenaknya aja pulang pergi! Emang ini rumah lo?!!!!" Sentak Maxime kala membuka pintu dan memaki Ali.
Ali hanya diam menundukkan kepalanya, enggan menatap mata tajan Maxime.
"Dasar ga sopan banget! Kalo gue ngomong tuh harus natap gue!!!" Sentak maxime mencengkram kedua pipi Ali sehingga ali meringis.
Syairah datang menghampiri dua remaja itu.
"Ada apa ini?" Kata Syairah tajam. Maxime melepaskan cengkramannya.
"Ini ma, anak gak jelas ini baru pulang! Lihat, anak gak jelas ini tawuran!!!" Adu Maxime menuduh. Ali terkejut mendengar itu.
Syairah langsung menatap tajam Ali langsung menyeret Ali kedalam rumah. Lalu mendorong Ali sehingga lelaki itu terjatuh.
PLAK!!!
Satu tamparan keras mengenai pipi Ali, sehingga sudut bibir Ali sobek dan mengeluarkan darah. Lelaki itu meringis memegangi pipinya terasa perih.
PLAK!
Satu tamparan keras membuat Ali menintihkan air matanya. Katakanlah ia cengeng. Ali menangis penuh luka."Dari dulu tuh kamu seharusnya gak lahir!!!!" Sentak Syairah mulai menjambak rambut Ali. Ali meringis kesakitan dengan derai air mata penuh luka.
Putri melihat kejadian itupun langsing bertindak. "Mama! Stop it!" Putri meninggikan suaranya dengan air mata mengucur deras.
Syairah menghentikan aksinya lalu menatap tajam Putri. "Kamu ngapain belain dia?! Kamu tau kan dia itu bukan kakak kamu! Dia itu anak ga jelas asal usulnya!" Ujar beliau menunjuk Ali yang terkapar lemah tak berdaya.
Putri mendengar itu menintihkan air matanya, tak menyangka jika ibunya mengatakan hal itu. "Ma! Walaupun Bang Dy bukan abang kandungku! Tapi aku nganggep bang Dy abang kandung ku gak seperti kak Maxime!!!" Sentak Putri menangis. ali mendengar bentakkan itu pun segera bangkit, ia berjalan tertatih-tatih.
Sya, jangan marahin mama. Mama bener kok kalau bang Dy anak gak jelas. Jelas Ali dalam bahasa isyaratnya.
"Bang! Kenapa sih abang selalu ngalah? Kenapa?!" Kata Putri bertanya membuat Ali terdiam.
"Karna dia pantes dapat siksaan." Sambar Renata tiba-tiba. Ali hanya menundukkan kepalanya
****
Ali duduk terisak ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Ia terlanjur sakit akan takdir yang tuhan berikan padanya.
Tangannya terulur memegangi pigura foto Ayahnya, darahnya berdesir. Ia mengusap pigura tersebut pelan.
Ali merindukan papa, Ali rindu papa. Ali tidak tahu arah tujuan hidup Ali pa. Batin Ali terisak penuh luka. Pikirannya melayang kala ia masih kecil bersama ayahnya.
Ali kecil duduk termenung di sebuah ayunan. Ayahnya melihat itupun menghampiri Ali kecil.
"Ali kenapa termenung gitu?" Tanya Shandy menyeka air mata membasahi pipi nya.
Ali kecil menolehkan kepalanya. Menatap ayahnya nanar.
Shandy menghela nafas panjang, "hei.. Kenapa diem? Apa kamu di bentak lagi sama mama?" Tanya Shandy ali menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
'Ali gapapa kok pa, tadi ali cuman kelilipan doang' ujar Ali dalam bahasa isyaratnya. Bibirnya berkata seperti itu tapi tidak hatinya.
Shandy memandang tajam putranya. "Li! Jangan bohong sama papa. Mulutmu hanya berkata seperti itu. Tapi tampak kebohongan dimatamu Ali!" Sentak Shandy membuat Ali terdiam. Ali memang salah! Sangat salah, karna membohongi Ayahnya.
"Li! Jawab papa li!!!" Bentak Shandy namun Ali tetap diam dalam lukanya.
"Ali!!!" Ucap Pria itu menggucangkan tubuh Ali. Ali hanya diam, air matanya tak sanggup ia tahan pun menetes membasahi pipinya.
"Ali..." Panggil ayahnya lagi dengan suara lembut.
Ali hanya diam terisak, mengingat akan bentakkan ibunya padanya.
"Ali maafkan papa nak, papa gak sengaja bentak kamu, sayang." Namun Ali hanya terisak dalam diamnya.
Shandy membawa Ali dalam dekapannya.
"Sstt... Li tumpahkanlah segala tangisanmu. Ingat, pesan papa. Segala yang pahit akan menjadi manis pada waktunya. Tuhan tahu mana yang adil. Dan ingat hormatilah mamamu walaupun beliau tak menyukaimu." Bisik Shandy mengusap pucuk kepala putranya.
-
Tangisan Ali makin menjadi-jadi mengingt kenangan itu. Ali rindu dengan ayahnya yang selalu datang untuknya layaknya super hero, Ali rindu pelukkan ayahnya saat ia bersedih mau ia senang, Ali rindu dengan suara ayahnya.
Walau ia tak tahu arah tujuan hidupnya ia tetap bertahan hidup.
___
Hai hai..... Gimana? Gaje? Maaf akyu*lebaydehthor!
Pendek? Iya
Gaje? Iya
Maaf atas keterlambatan nextnya karna saya terlalu sibuk dan dimanalagi hari ini saya ga enak badan gays!
Tag
Vote:20
Coment:4
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)
FanfictionDALAM TAHAP REVISI DAN REMAKE. Note : DALAM BEBERAPA PART AKAN DI REVISI ATAU DI REMAKE. Start : Desember 2017 Ending : 11 Juni 2018 Revisi : 22 Juni 2018 No copas! Genre : Drama (Family, sad, friends, and romance) Dylan Aliandra Syarief New Version...