Maaf sebelum nya jika nanti terlihat gaje. Huhuhu aku terharu melihat pembaca bejibun alias banyak padahal mah baru sebulan aku nulis ini tapi vote dan commentnya alhamdulillah naik dari cerita sebelumnya. Tapi menurutku masih gaje alias ga jelas. Makasih reders dedek yakin deh pasti ceritanya bagus-bagus ngalahin dedek. Oya daripada aku ngomong gak jelas kyk pidato sampe mulut berbusa yuk kita baca selanjutnya.
|Dalam Tahap Revisi|
Happy reading...•Azka dan Nenek Nina (BAB 12)•
"Heh! Bangun gak?!!!" Ali mengerjap-ngerjapkan matanya pelan saat mendengar suara khas wanita yang tengah membangunkannya.
Syairah berkacak pinggang lalu ia menarik tangan Ali kasar sehingga lelaki itu beranjak dari kasur tipisnya.
"Enak banget ya tidur dan bangun jam segini?!!! Pokoknya hari ini kamu gak boleh makan apapun, ngerti?!!!" Ali hanya diam memganggukkan kepalanya. Tak apa ia tak makan apapun dalam seharian toh Ali terbiasa seperti ini. Jikapun lapar Ali hanya meneguk air segelas dan itupun tak bisa mengenyangkan perut tapi Ali? Ia merasa kenyang walau ia meminum segelas air putih.
"Kan ini hari minggu, sekarang kamu pergi belikan saya makanan enak di restoran. Oya satu lagi kamu gak usah pake duit saya, pake uang tabungan kamu. Kan banyak. Dan sebaiknya kamu gak usah pake sepeda, kamu jalan kaki aja." Ali terkejut, ia bingung. Pakai uang tabungan untuk membelikan makanan untuk ibunya? Ali ragu menggunakan tabungannya karna tabungannya tersebut untuk membayar sppnya. Jadi mau tak mau Ali harus menggunakan tabungannya untuk ibunya.
"Yaudah sekarang kamu mandi, abis itu pergi belikan makanan untuk saya di restoran, oke?" Ali hanya mengangguk. Syairah pun segera keluar dari kamar Ali. Setelah beliau keluar, lelaki itupun segera mengambil handuk untuk mandi.
•I'M NOT A YOUR STEPCHILD•
Ali berjalan kaki di pinggir jalan. Ia tampak lelah karna sudah siang restoran di suruh ibunya tak ia temukan, ingin rasanya minum namun ia punya uang jajan hanya rp. 2.000
Jadinya Ali harus menahan rasa haus dan laparnya. Ali mendongakkan kepalanya menatap langit, cuacanya begitu mendung. Kemungkinan akan hujan.Langkah Ali terhenti kala beberapa orang bertubuh besar menghampirinya. Sepertinya preman.
Ali menelannya salivanya susah payah, ia takut jika preman itu akan merampoknya.
"Mana duitnya?!!" Kata salah satu preman berkepala botak tajam menarik kerah baju Ali. Tubuh Ali begetar, ia bingung apakah ia harus memberikan uang itu pada preman ini?
"Heh! Mana duitnya?! Atau gue pantahin tangan lo?!!" Ancamnya. Ali hanya terdiam, ia sangat takut jika preman ini akan menghabisinya. Oh tuhan bantu ali sekarang.
"Oh jadi lo gak mau beri duit itu ke gue?!" Salah satu preman itu tampak ancang-ancang menonjok Ali.
'Bugh'
Satu pukulan mengenai hidung runcing Ali hingga mengeluarkan darah, Ali meringis memegangi hidungnya.
'Bugh'
Pukulan kedua mengenai perutnya membuat Ali semakin berani tak melawan. Oh tuhan! Ali ini apa? Ali ini laki-laki mengapa ia tak bisa melawan?
'Bugh' bugh' 'bugh'
Pukulan demi pukulan Ali terima membuat Ali terpaksa memberikan uang itu pada preman.
"Bagus juga... Lo nurut sama kita.." Kata Preman itu tersenyum licik. Ali hanya meringis memegang perutnya terasa sakit. Apa kata ibunya jika ia tak membeli makanan di resto tersebut? Oh.. Pasti ia akan di pukuli habis-habisan.
Para preman tersebut itupun pergi meninggalkan Ali yang babak belur. Dua orang yang berbeda usia yakni wanita paruh baya dan seorang anak gadis kecil menghampiri Ali yang terkapar lemah.
"Bang Ali gapapakan?" Tanya anak kecil itu meraba-raba wajah lelaki itu. Oh rupanya anak itu mengalami kebutaan.
Ali menggelengkan kepalanya. Wanita paruh baya itu dan anak kecil itupun segera membantu ali berdiri, lalu mereka membantu Ali berjalan. Setelah mereka sampai di sebuah halte, wanita setengah abad itu segera mengambil p3k untuk mengobati luka Ali. Azka,anak kecil itu membantu Ali dudui di kursi halte.
"Pasti Bang Ali di suruh ya sama ibu Bang Ali untuk membelikan makanan kan?" Tebak Azka membuat Ali hanya terdiam. Azka tersenyum lalu ia meraba-raba wajah Ali, dahi azka berkerut kala memegangi wajah lelaki itu yang basah.
"Bang Ali nangis?" Tanyannya, Ali menggeleng."lalu kenapa wajah Bang Ali basah? Jangan boong sama Azka bang" lanjuntnya.
Ali terdiam, lalu ia mengangguk lemah. Keluarlah hembusan nafas kasar dari Azka. "Bang, denger. Gak ada seorang ibu yabg jahat, semua pasti menyayangi anaknya. Gak ada iby yang benci sama anaknya, mereka menyayangi anak nya apa adanya. Bang Ali seharus beruntung masih mempunyai ibu walau ibu bang Ali nggak nganggep bang Ali itu anaknya, bang Ali juga harus menghormati ibu bang Ali walaupun ibu bang Ali benci sama bang Ali" jelas Azka menyeka air mata di pipi Ali.
"Iya nak, kamu harus kuat ngadepin ini nak.. Nenek yakin kok suatu saat nanti ibu nak Ali pasti sadar akan kesalahannya. Manusia itu tak luput dari dosa nak, kamu hanya berikhtiar dan berusaha agar ibu nak Ali sadar.." Ucap nenek Nina tersenyum. Ali hanya mengangguk pelan.
Makasihh ya, kalian udah kayak keluarga Ali. Kalian itu orang-orang baik, semoga Azka bisa mewujudkan cita-cita sebagai hafiza.. Kata Ali dalam bahasa isyaratnya seraya tersenyum manis. Azka dan nenek Nina tersenyum penuh haru, mereka tak menyangka jika sosok Ali itu bak malaikat yang jatuh dari surga. Dalam hati mereka berkata, seharusnya ibu Ali beruntung memiliki putra sebaik dan sesholeh seperi Ali tapi adangkalanya kebanyakkan ibu zaman sekarang kurang bersyukur dan sering melantarkan anaknya biarpun cacat.
Tapi azka dan nenek nina bersyukur jika mempunyai teman seperti Ali.
Ali adalah sosok yang tamah dan ramah pada orang lain biarpun orang lain mencibirnya.
Ali adalah sosok yang patut di contoh karna kesabarannya yang Ali miliki.
-----
Hai hai gimana gaje? Maaf ya...
Alhamdullilah.. Gak nyangka bgt votenya naik ke ++400 dan target vote kemarin pun melebihi 20
Dan seperti biasa aku kasih target lagi.
Vote:23
Comment:4
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)
FanfictionDALAM TAHAP REVISI DAN REMAKE. Note : DALAM BEBERAPA PART AKAN DI REVISI ATAU DI REMAKE. Start : Desember 2017 Ending : 11 Juni 2018 Revisi : 22 Juni 2018 No copas! Genre : Drama (Family, sad, friends, and romance) Dylan Aliandra Syarief New Version...