•02•Ingin Kasih sayang

2.8K 166 4
                                    

Buk!

Prilly terhempas ketanah memegangi lututnya terasa sakit. Lalu ia mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menabraknya hingga ia terhempas.

Namun tak ada orang. Lalu gadis itu menengok kekanan. Seulas senyuman miring terpencar di wajah cantiknya seketika melihat Ali --- orang yang menabraknya tengah mencari sesuatu.

Ali berusaha mencari kacamata minusnya namun ia tak menemukannya. Ia mendengus karna kacamata nya tak dapat temukan.

"Elo cari ini ya?" Ujar seorang gadis mungil dan cantik namun berpakaian layaknya brandalan tengah memain-mainkan sebuah kacamata minus bulat dengan tangannya. Ali mendongakkan kepalanya, lalu ia bangkit sekaligus terkejut melihat Prilly tersenyum licik seraya memutar-mutarkan kacamatanya. Ia takut jika kacamatanya tersebut akan dirusakki oleh Prilly.

"Lo bisa aja ambil kacamata jelek lo ini. Asal lo sering kasih gue duit dan kerjain tugas gue tiap hari." Ucap Prilly dengan santainya sambil berjalan mengelilingi Ali sambil memainkan kacamata laki-laki itu. Ali menelan ludahnya takut, ia menundukkan kepalanya tak mau menatap gadis brandalan ini.

Prilly geram lalu ia menaikkan dagu milik lelaki lugu itu dan mencengkram kedua pipi laki-laki itu kasar dengan satu tangannya hingga sang empunya meringis.

"Heh! Gue peringatin sekali lagi!!!! Lo jangan lawan-lawan gue!!! Atau temen lo verrel sok pahlawan itu akan mati!!!" ancam gadis mungil itu melepaskan cengkramanmya dari pipi Ali.

"Dan lo jangan ngaduh ke kepala sekolah tentang ini. Kalo lo masih nggak mau nurutin perintah gue, sorry temen Lo gue akan bunuh!!" Ali menelan salivanya dengan susah payah. Ia terkejut dengan ancaman gadis di hadapannya ini.

Gadis itu tersenyum licik. Lalu ia menjatuhkan kacamata bulat itu ke tanah lalu ia mengangkat kakinya untuk menginjak kacamata itu. Ali terdiam di tempat, ia bingung harus berkata apalagi.

"Ali!!!!" panggil seseorang membuat Ali menoleh. Terlihatlah seorang gadis berpirang menghampirinya.

Gadis mungil itu mendengus kesal karna gadis berambut pirang kepang dua tersebut datang menghampiri Ali.

"Ngapain Lo kesini Ersya? Gue udah peringatin sama elo. Jangan deketin cowok gagu and jelata ini! Gue gak mau kalo lo ketularan sama kumannya!" Ali hanya diam nggan membuka suara. Ntah mengapa hatinya tercubit setelah mendengar ucapan gadis itu terkesan menghina.

"Kak! Gue belain dia! Karna gue gak mau lo lukain dia! Gue gakmau sahabat gue lo lukain untuk kedua kalinya! Emang kak Prilly gak inget sama Juan? Orang yang kakak sakitin sampe dia meninggal! Gua gak mau Ali sahabat gue kena impasnya karna elo kak!!!" bentak Ersya terhadap Prilly. Prilly tersenyum miring sembari menginjak kacamata milik ali.

Ali terkejut tatkala Prilly menginjak kacamatanya. Ersya geram dengan Prilly, hampir saja ia menampar kakaknya itu.

"Auwhh Kacian banget cih... Kacamata si gagu rusak..." ledek Prilly meremehkan. Air mata Ersya mengucur deras, ia tak suka dengan sikap Prilly yang suka merendahkan orang lain.

"Kak berhen---"

"Stop it! Jangan bicara lagi nona Arersya Aurrelia latuconsina!" potong Prilly menyebutkan nama lengkap adiknya dengan santai dan menjeda omongannya. "Gue mau nanya, apa lo suka sama si gagu and tuli seperti tuan Dylan Aliandra Syarief?" tanya Prilly seperti menantang Ersya. Ersya terdiam.

Ali yang melihat itu hanya diam. Sudah 20 menit ia diam di tempatnya.

"Kenapa lo diem Sya? Apa lo ketularan bisunya cowok culun ini?" tanya gadis itu lagi sembari menunjuk laki-laki itu.

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang