•33•Sebuah Perasaan

1.8K 77 13
                                    

Hari ini adalah hari dimana Ali dan Syifa tengah melakukan tour mengelilingi kota bandung. Bukan hanya mereka, tapi ada Verrel, Wilona, Putri, sikembar 2r, lesty, dan Tasya jadi mereka tidak jalan berdua. Nampak nya Wilona dan Verrel tengah menggoda habis Ali yang selalu memandang Syifa yang tengah bermain dengan Putri Cs.

"Ciye.. Ada yang lagi jatuh cinta ni.." goda Verrel di ikuti oleh wilona.

"Hmm.. Iya, pasti nanti udah booming kalo seorang dylan aliandra syarief seorang pengacara terkenal lagi jatuh cinta. Ahay!" kata Wilona juga dengan heboh nya.

"Gila.." gumam Ali namun di dengar oleh Verrel dan Wilona.

"Biarin gila, wong nyata nya lo udah move on sama serigala berbulu domba itu...!" ucap Verrel membuat ali seketika menoleh.

"Siapa yang lo katain serigala berbulu domba?" tanya Ali heran.

"Itu lo, siapa lagi kalo bukan printillan.. " jawab Wilona dengan muka malas nya.

Ali menggeleng kan kepala nya seraya seraya terkekeh. "Yaudah lupain aja, sekarang kita happy-happy aja. Biar otak-otak lo pada yang agak ngeres dapat ide buat buka kedok mereka.." ucap Ali seraya mengeluarkan kamera SLR nya lalu memotret pemandangan pantai.

"Hmm dasar pecandu seni. Kalo udah ketemu kamera nya beeuuh kita-kita udah di anggurin.." cibir Rizki yang sudah datang bersama geng nya.

Ali menghentikan aksi motretnya pun menoleh dan menjulurkan lidah nya ke Rizki.

"Biarpun percandu seni tapi tetep berkarya.. Bandingin lu yang hoby nya ngegodain lesty.." ujar Ali kembali melanjutkan aktivitas nya memotret pemandangan. Rizki hanya menggendikkan bahu nya saja.

Tak terasa malam pun menjelang, ali dan kawan-kawan langsung pulang menuju ke Jakarta dan minggu kemudian mereka akan melanjutkan tour nya di Lombok.

Sesampai nya di rumah, ali langsung masuk kekamar dengan wajah berseri seri. Laki-laki itu langsung berbaring telentang seraya senyam senyum. Ini baru pertama kali nya Ali bisa sebahagia ini.

Tiba-tiba suara ketukkan membuat Ali cepat-cepat segera mengambil buku novel kesukaannya.

"Masuk, pintu nya gak kekunci.." ucap Ali berteriak sembari pura-pura membaca

Muncul lah seorang laki-laki berbadan tinggi tengah memandang tajam Ali lalu menghampiri Ali.

"Darimana lo? Kenapa lo baru pulang?" ali pura-pura tak mendengar nya hanya fokus pada buku nya membuat si maxime langsung merampas buku itu sehinga membuat ali menggeram dan langsung beranjak.

"Ngapain lo ngerampas buku gue tiang?" tanya Ali tajam.

"Heh lo budek apa? Tadi gue ngomong dari mana lo? Lo pikir ini rumah lo apa?" cerocos maxime.

Bukannya takut tapi Ali malah tebahak. "Hahahaha emang nya lo lupa ya? Siapa pemilik rumah ini?" seketika maxime terdiam ia ingat jika ali sudah mengambil semua harta syairah.

Ali mengangkat alis nya satu. "Kenapa? Ko diem?" tanya Ali lagi seraya bersidikap dada. Sudah cukup Ali tersiksa dengan penghinaan laki-laki bertubuh tinggi di hadapannya ini. Sudah cukup ia mengalah, sudah cukup ia menangisi luka nya.

Ali terduduk diatas bangku kursi taman seraya menunduk menahan isakkan kecil kala mendengar ucapan verrel.

"Li, lo harus nyelamatin nyokap lo,dia dalam bahaya..!" ucap verrel. Ali menyeka kasar sisa linangan airmata nya lalu memandang lurus kedepan.

"Gimana cara nya? Jika aku kayak gini?" tanya Ali semakin frustrasi.

"Cara nya gampang, lo tinggal rubah penampilan lo, cara bicara lo, dan sikap lo yang ini lo rubah..." ucap verrel kembali.

"Tapi gimana aku bisa lakuin itu semua rell?! Jika nantinya mama aku bakal ngehina aku lagi?!"

"Lo tinggal ngambil aset perusahaan nyokap lo dan harta nyokap lo. Jadi si tiang listrik itu pasti ga akan berkutik!" ali menghela nafas.

"Okay aku bakal usahain!"

Sekira nya begitu.

"Sekarang lo keluar dari kamar gue sebelum gue ngusir lo secara tidak hormat tuan Maxime Indraman Syarief!" ucap Ali melanjutkan ucapannya dengan nada msngusir. Maxime menggeram lalu memandang mata hitam legam Ali tajam.

"Heh! Gue ini kakak lo setan!!"

"Wow, wow kayak nya ada yang emosi nih!" sindir nya seraya tersemyum miring. Maxime sedari tadi menahan emosi pun berinsut pergi meninggalkan kamar Ali.

"Lihat saja maxime, kamu akan rasain apa yang aku rasain selama ini max!"

****

TBC

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang