•06•Bahagia dan tersenyum

1.9K 126 12
                                    

Prilly duduk termenung menatap langit malam yang betaburan bintang. Prilly berdecak kesal saat heanphonenya berbunyi di sakunya, lalu ia mengambilnya berniat mengangkat nya namun ia mengecek dulu siapa yang menelponnya.

Baby maxime ❤

Gadis berpakaian urakkan itupun menekan tombol hijau lalu ia mendekatkan ponselnya di telinganya.

"Haloo Bi kok kamu baru nelpon?" Tanya Prilly pada si penelepon itu dengan manja.

"...."

"Ah bisa aja, ohiya katanya kamu punya rencana apa buat kibulin dia?"

"...."

"Oke sayang, aku akan jalankan rencananya... See you my baby"

"..."

Inilah awal dari segalanya.

❤❤❤❤

Ali tengah menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya. Ia menyiapkan nasi goreng, ayam goreng, telur dadar, kerupuk yang menggugah selera. Setelah usai shalat shubuh Ali pun segera mengerjakan pekerjaan rumah misalnya mencuci baju seragam maxime, mencuci mobil, menyapu, mengepel dan terakhir ia menyiapkan sarapan. Memang kebetulan tanggal 1 januari semua orang libur dan mulai besok Ali dan maxime mulai bersekolah.

Tapi seragam lelaki beralis tebal itu belum sempat ia cuci karna ia teringat dengan pesan ibunya.

"Jangan campurkan baju kamu ke baju yang lain, nanti kuman kamu menyebar di baju- baju lain"

Dan saat itu juga Ali paling terakhir mencuci bajunya serta sepatunya.

Setelah Ali menyiapkan makanan Ali pun pergi ke halaman belakang untuk membersihkan kolam berenang yang kotor.

Di sela membersihkan kolam seorang pria paruh baya bernama Mang ujang menghampiri Ali.

"Den, gak usah kerja.. Biar mang Ujang aja kerja bersihkan kolam renangnya den.. Kan den harus persiapin alat sekolah untuk besok..." Ali menghentikan aktivitasnya lalu ia membalikkan badannya, ia tersenyum tulus enggan menjawab.

Tak semuanya para pelayan membenci Ali, ada yang menyayangi ali layaknya anak sendiri, ada juga menganggap Ali adiknya sendiri. Salah satunya Mang Ujang yang menganggap Ali layak nya anak karna beliau tahu bahwa Ali sangat membutuhkan kasih sayang.

Mang Ujang sudah mengapdi pada tuannya selama 7 tahun. Beliau adalah seorang duda beranak satu dan anaknya pun ikut dengan beliau nama anaknya ialah Asep. Yakni sahabat Ali dan Verrel, Asep susanto adalah anak mang ujang yang berumur 18 tahun dan Asep sangat menyayangi Ali layaknya adik sendiri.

Mang ujang sangat kasihan melihat Ali menderita dan tersiksa dengan kehidupan miris Ali. Ia sangat kasihan, seandainya nyonya tahu bahwa ali sangatlah menyayangi beliau pastilah beliau akan menyayangi Ali tanpa ada batasnya, tapi itu hanya angan Ali saja. Bagi syairah Ali hanya benalu dan pantas untuk tak di anggap ada.

-------

Ali membersihkan almamater putihnya yang berlambang nama sekolahnya sebelum memasuki gerbang. Tadi Ali ingin naik sepeda tapi sayangnya ban sepedanya bocor jadi mau tak mau Ali harus jalan kaki, padahal perjalanan jarak dari rumah ke sekolah internasionalnya cukup jauh dan membuat Ali lelah, dan apalagi baju seragam yang di baluti almamater kotor akibat di dorong oleh beberapa temannya.

Iapun melangkahkan kaki nya masuk ke sekolah mewah itu untuk menuju kekelas namun langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis tengah menangis tersedu-sedu di bangku taman. Rasa penasaran pun mengerogoti hatinya, iapun segera berjalan menghampiri gadis itu.

Gadis itupun menyadari jika seseorang mendekatinya, refleks gadis itu memeluk lelaki berpenampilan culun itu dan membuat Ali terkejut tatkala gadis itu memeluknya, ini baru pertamakalinya ia di peluk seorang gadis dan gadis itu juga lah yang sering membullynya.

"Prilly? Kenapa meluk aku? Gak biasanya, terus kenapa nangis?" Batin Ali heran.

"Li maxime, li... Hiks... Hiks... Dia selingkuhin gue li..." Isak gadis itu yang tak lain adalah Prilly dalam pelukkan Ali. Ali diam enggan membalas pelukkan gadis itu takut-takut Maxime melihatnya lalu menghabisi riwayat hidupnya.

Ali hanya diam, merasakan baju almamaternya basah akibat air mata Prilly. Tangannya ragu berniat mengusap punggung gadis itu. Ia ingin melepaskan pelukkan gadis itu namun ia tak tega melihat gadis itu menangis penuh kepiluan.

"Maxime tega Li... Dia udah khianatin gue! Dia udah selingkuhin gue li, hiks.. Hiks.. Hiks.." Ali pun melepaskan pelukannya lalu tangannya terulur menghapus jejak air mata Prilly yang membasahi pipi gadis itu. Seulas senyuman manis terpencar dari bibir mungil Ali untuk prilly dan siapapun melihatnya akan berteriak histeris saat melihat senyuman khas menawan Ali.

Prillypun tersenyum ini pertamakalinya ia tersenyum terhadap nerd di hadapannya ini

"Li, makasih ya lo udah mau jadi sendaran gue.. Dan maafin gue udah bikin lo sengsara.." Kata Prilly tulus. Ali hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia bahagia jika Prilly bisa berubah menjadi layak nya anak perempuan seutuhnya, berbicara tutur kata lembut dan berpakaian layaknya anak perempuan. Entah mengapa juga jantung berdegup saat Prilly memeluknya tadi.

"Ohiya, Li.. Gue mau bilang mulai saat ini gue gak akan malak lo dan nyuruh lo kerjain tugas gue dan gue janji gak akan jahilin lo dan ngambil alat bantu dengar lo.." Ucap prilly menatap mata hitam legam di balik kacamata Ali.ali pun tersenyum lalu ia berkata dalam bahasa isyaratnya,

'Semua orang pasti punya salah termasuk aku. Semua pasti saling memaafkan akan kesalahan yang kita perbuat, dan aku akan memaafkan kamu..'

Prilly bersorak tanpa ia sadari ia memeluk Ali erat.

"Aaaa makasih ali!!!!!"

Dan hari inilah tuhan memberikan Ali kebahagian.

----

Heyoo malam gaiss... Lagi pada ngapain nih? Hahahaha ini spesial yang pembaca setia minta... Jadi aku turutin maafin aku yaaa yang buat cerita ini gaje

Seperti biasa vote n comment jangan muji aja tapi kasih saran and kritik.

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang