21:Kebohongan atau Fakta?

1.6K 99 21
                                    

7 bulan kemudian....

Sudah 7 bulan pernikahan Ali dan Prilly namun di tujuh bulan itu juga Ali sering memergoki istrinya berdua dengan Maxime, segala yang ia lihat membuat hatinya terasa sakit. Usai lulusan SMA ali memutuskan kuliah di indonesia, padahal ia dapat beasiswa kuliah di university oxfoid di London tapi ia berkata ia ingin di Indonesia dulu. Sejak itu juga Meera memutuskan untuk pindah keluar negeri bersama auntynya melanjutkan studynya di sana. Verrel, Wilona masih berada di Indonesia sedangkan Ersya serta Bryan berada Di amerika untuk studinya di sana.

Verrel dan Wilona sudah mengetahui bahwa Ali menikah dengan Prilly sejak tiga bulan yang lalu, namun itu tak membuat mereka membenci Ali karna Ali tak akan melakukan hal kotor itu, karna mereka tahu Ali terlalu polos untuk melakukan itu.

Sudah 7 bulan juga kehamilan prilly berjalan, setiap pagi dan malam ali terus menuruti ngidamnya Prilly.

"Li belii gue makanan enak dong. Bosen makan makanan dirumah, tapi yang mahal-mahal. Lo taukan ini kemauan anak lo." Ujar Prilly membuat Ali menghela nafas pelan.

"Prill, aku belum gajian sama sekali. Bahkan uang aku aja masih dikit." Ucap Ali memberi pengertian pada Prilly. Prilly memutar bola matanya malas.

"Halah! Bilang aja lo kalo elo pelit!" Lagi-lagi Ali harus ekstra lebih sabar menghadapi istri yang ia cintai ini.

"Oke, aku bawa kamu makan di luar. Tapi aku mohon jangan mahal-mahal makanan yang kamu pesen ya." Ujar Ali pasrah. Prilly tersenyum senang.

"Gitu dong jadi suami." Ucap Prilly tersenyum senang

Prillypun segera berjalan melewati Ali begitu saja, Ali hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya itu. Alipun segera menyambar kunci mobil taksi yang ia pakai untuk kerja. Ya, 4 bulan yang lalu, Ali di ajak berkerja oleh pria bernama Adam, yakni sahabat dekat Verrel sebagai sopir taksi dan gajinya lumayan untuk memenuhi kebutuhan Istri dan anaknya juga walaupun faktanya Ali dan Prilly masih tetap tinggal di rumah Syairah.

"Sayang kamu mau kemana? Aku udah bilang gak usah deket sama di dekil itu." Kata Maxime saat melihat Prilly ingin keluar dengan Ali. Ali mendengar itu hanya menanggapinya dengan senyum.

Maxime segera menghampiri Prilly saat Prilly mengodenya. "Oh.. Aku ikut ya, lagian selama kamu menikah dengan anak sialan ini aku gak pernah dinner sama kamu." Ujar Maxime segera melumat bibir tipis prilly, prillypun juga membalasnya. Ali yang melihat adegan menjijikkan itu segera mengalihkan pandangannya.

Detik kemudian Maxime dan Prilly menyelesaikan aktivitasnya.

"Ngapain lo berdiri di situ? Cepet!! Masuk kemobil!!" Ali hanya mengangguk lalu ia berjalan keluar rumah. Ya, Ali kini bisa berjalan normal berkat Verrel membantunya untuk kemo.

***

"Sayang kamu pilih yang mana?" Tanya Prilly memberikan buku menu makanan.

"Aku mau makan steak bulgogi, susi, sphaggeti, burger, ayam panggang. Dan Jus jeruk 2." Kata Maxime menyebutkan makanan serta minuman yang ia pesan.

"Kalo gitu aku samain aja."

Ali terkejut saat melihat harga-harga makanan di restoran cepat saji ini sangat mahal. Sedangkan beli nasi bungkus untuk saja ia tak bisa apalagi membelikan makanan semahal ini.

"Kenapa terkejut?" Tanya Prilly santai.

"Ini kemahalan Max prill. Aku mana ada uang seperti itu?" Tanya Ali dengan nada terkejut.

"Kenapa mau marah? Yaudah gue cari makanan yang lain." Saat Prilly hendak beranjak bersama Maxime namun Ali mencegahnya.

"Iya, aku bakal bayarin semua makanan kalian berdua." Ujar Ali mengalah. Karna ia tak mau Prilly makin membencinya karna hal ini.

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang