•25•Fakta

1.6K 101 10
                                    










Ali duduk termenung di pinggir sungai di temani oleh Verrel, putri dan wilona sembari memetikkan gitarnya asal. Namun sedetik kemudian irian nada dari gitar askutik nya menimbulkan sebuah nada indah, lalu keluarlah suara dari tenggorokkannya.

Mengapa ku memuja nya, mengapa ku mengenalnya, akhirnya ku Jatuh cinta dan ia pun membalasnya, setelah saling mencinta kukira jadi bahagia. Ternyata indahnya cinta berubah jadi derita..

Apakah aku bersalah apabila mencintainya, bukankah hak manusia mencinta atau di cinta.. Aaaa...

Ku kagumi... Pribadinya.. Menyintai yang tak punya...

Seumpama... Seorang ratu mencintai sang rajanya....

Walau dia kucinta ku rela melepasnya, demi nama baiknya ku rela menderita...

Putri, wilona dan Verrel tengah bermain air memandang Ali lamat. Mereka saling pandang lalu memamdang Ali nanar, sungguh hati mereka terada sakit apabila mendengar suara Ali menyanyikan lagu itu. Dan lagu itupula terinpirasi dengan perasaan ali.

Ali menghirup udara lalu memetik senar gitarnya lalu melanjutnya nyanyiannya.

Ohh...

Mengapa ku memujanya, mengapa ku mengenalnya akhirnya Ku Jatuh cinta dan ia pun membalasnya.

Ku kagumi... Prribadinya... Menyintai yang tak punya...

Seumpama seorang ratu mencintai sang rajanya...

Walau dia kucinta kurela melepasnya... Demi nama baiknya kurela menderita..

Suara tepukkan tangan riuh dari Putri, Verrel dan Wilona membuat Ali menolehkan kepalanya.

"Gila Li! Suara lo bagus banget! Barukali ini gue denger suara lo li!" Ujar Verrel memberi pujian membuat ali tersenyum, bukan tersenyum membanggakan diri bahwa ia bisa bernyanyi tapi ia tersenyum menutupi kesedihannya.

"Iya Li! Suara lo keren banget Li!" Puji Wilona juga.

Ali hanya tersenyum lalu merendam kakinya di dalam air lalu memetik senarnya gitar yang ia pegang dengan asal.

Detik kemudian, Putri mengambil alih gitar milik kakaknya. Ali hanya memberikannya.

Gadis remaja itu pun memetikkan gitarnya dengan lincah membuat Verrel dan Wilona tercengang

***

3 Tahun Kemudian.....

"Ma... Ma..." Panggil Maxime dengab riangnya sambil memegang nilai pelajarannya selama kuliah. Syairah mendengar suara itupun langsung menghampiri Maxime.

"Ada apa sayang hmm?"

Maxime tersenyum lalu memeluk Syairah erat. "Ma... Aku lulus ma dan aku bisa langsung kerja ma!" Sorak maxime girang.

Syairah tersenyum lalu melepaskan pelukkannya dan mengecup seluruh wajah putra kesayangannya. "Bagus dong! Ohya gimana nilai kamu?" Ujar Syairah lembut dan tak menyadari bahwa Ali ada di situ.

Lelaki berpakaian toga itu hanya terdiam menyaksikan Ibu dan saudaranya saling berpelukka di hadapannya saat ini.

"Nilai aku alhamdullilah baik kok ma walau sih gak seperti anak di belakang aku." Ujar maxime menyindir lelaki di belakangnya. Lalu mata nya memincimg memcari sesuatu. "Ma, prilly mana?" Tanyanya lagi.

"Oh.. Prilly, dia lagi ngurusin surat perceraian Istri kamu dan ANAK PEMBAWA SIAL itu!" Jawab Syairah menekan kalimat terakhirnya dan memandang Ali penuh kebencian.

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang