Ali berjalan memasuki rumahnya, namun langkahnya terhenti kala melihat tamu yang sepertinya ia kenal. Ia penasaran mengapa tamu itu datang?"Kok ada tante Citra sama Om Romi? Ada apayah?" Batin Ali penasaran, ia bingung apa di bicarakan ibunya, neneknya, kakeknya serta kedua orang tuanya Prilly.
Ali yang sangat penasaranpun segera melangkahkan kakinya menuju kekamarnya, namun seketika suara bariton menghentikan langkahnya lagi.
"Iya, maxime ada apa?" Tanya Ali pada pemilik suara bariton itu yakni maxime.
Maxime bersedikap dada. "Gue mau kasih tahu lo kalo lo besok nikah." Ujar maxime menjawab dengan nada ketus. Ali mengernyitkan dahinya bingung.
"Nikah? Sama siapa?" Tanyanya lagi dengan nada bingung.
Maxime tersenyum miring dan menatap ali sinis, "nikah sama pacar gue yang lo hamilin. Lo ga inget apa?" Jawaban Maxime membuat lidah Ali terasa kelu untuk berbicara. Ucapannya terkesan menyakitkan.
"Ohya satu lagi. Setelah lo nikah biarin gue sama cewe gue ya. Takutnya nanti cewe gue tertular sama bakteri dan kuman lo, soalnya kan lo dekil dan bau brandal." Lanjut maxime dengan memandang jijik Ali seolah -olah bahwasannya Ali adalah pengemis dan kotoran.
Ali hanya tersenyum tak acuh mendengarkan caci maki maxime terhadapnya. "Gapapa.. Yaudah aku kekamar dulu mau mandi." Ujar Ali mengulum senyum tipis walau hatinya terasa teriris pisau.
"Udah sana mandi! Soalnya lo bau, bau bau brengsek!" Ucap Maxime mendorong Ali dan untungnya Ali tak terjatuh. Ali hanya mengangguk lalu ia berlalu meninggalkan ruang tamu untuk kekamar mandi.
****
Ali mendongakkan kepalanya memandang langit malam begitu cerah dengan nanar, seolah - olah dunia sedang menertawakannya yang tengah di rundungi rasa gundah dan dilema. Ia tak tahu ia harus pilih mana menikah di usia 18 tahun untuk menanggung jawabpi atas hamil nya prilly atau harus mencari kebenaran bahwa maxime dan Prilly lah yang melakukan itu. Tapi di sisilain ia mencintai Prilly, dan merelakan masa remajanya hancur untuk menutupi aib Prilly.
Ali menghirup udara, tangannya terulur melukiskan sesuatu di jendela penuh embun. Ia memandang langit malam begitu cerah.
Ya tuhan bantu aku agar terlepas dari rasa gundah dan dilema ini
Esok hari adalah hari dimana pernikahan nya dengan Prilly. Dan esok harinya ia melepas masa remajanya demi menutupi aib keluarganya dan keluarga prilly.
Pa, ali besok akan menikah untuk bertanggung jawab atas hamilnya prilly, walau ali tahu tidak pernah melakukan hal terlarang itu. Tapi demi keluarga dan cinta Ali terhadap prilly Ali rela kehilangan masa remaja Ali. Ujar Ali berlirih dalam hati dan beralih memandang foto ayahnya. Ali menintikkan air matanya karna ia tak bisa menepati janjinya untuk menikahi anak sahabat ayahnya.
"Papa mau ngomong sama kamu li" Ali menolehkan kepalanya dengan dahi ia keryitkan seolah-olah ia berkata apa?
Karna memang saat itu Ali belum berbicara.
"Nanti saat usia kamu 21 tahun papa ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa. Namanya Syifa aqilah nayla. Dia anak baik dan cocok sama kamu, dia cantik dan dia sholeha." Ujar Shandy memberikan foto seorang gadis berpakaian SMA sambil tersenyum. Ali menerima foto itu dan meneliti orang dalam foto itu, setelahnya ia mengangguk bertanda menerima perjodohan itu.
Tangis Ali pecah seketika. Ia menangis tersedu-sedu karna merasa bersalah bahwa ia telah membuat almarhum ayahnya kecewa karna kesalahan yang ia tak lakukan.
"pa.. Maafin Ali pa, Ali udah bikin papa kecewa karna sebuah kesalahfahaman pa..." Ujar Ali dengan bergetar seiring air matanya jatuh mengalir deras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)
FanfictionDALAM TAHAP REVISI DAN REMAKE. Note : DALAM BEBERAPA PART AKAN DI REVISI ATAU DI REMAKE. Start : Desember 2017 Ending : 11 Juni 2018 Revisi : 22 Juni 2018 No copas! Genre : Drama (Family, sad, friends, and romance) Dylan Aliandra Syarief New Version...