Putri memberhentikan mobilnya di gerasi mansionnya. Lalu gadis itu keluar dan membukakan pintu mobil untuk kakaknya. Ali mengambil kruknya dibantu oleh Putri untuk berjalan.
"Hati-hati bang dy." Kata Putri membantu kakak berjalan.
Ali berjalan susah payah, seringkali ia meringis kesakitan karna tulang kakinya retak parah.
Ali dan Putri pun sampai di dalam rumah namun suara khas wanita memanggil nama lelaki itu.
"Sini kamu!" Putri memandang kakaknya dengan ekspresi khawatir. Ali dengan tenangnya mengatakan.
"Gak usah khawatir bang Dy gapapa" ujarnya lembut. Ali pun berjalan terpincang - pincang menuju ke ibunya.
Putri tampak khawatir jika ibunya akan menyiksa kakak kembali.
Plak!
Satu tamparan keras mengenai pipi lelaki itu memerah. Ali meringis memegangi pipinya terasa sakit.
"Kamu emang bener-bener brengsek ya! Sampai-sampainya kamu menghamili pacar saudaramu sendiri!" Bentak Syairah setelah menampar Ali. Ali terkejut karna tuduhan ibunya terhadapnya
"Ma.." Ia mulai bersuara lagi nada lirih.
"Oh.. Kamu udah bisa ngomong?" Tanya syairah sinis
"Ma.." Ali tak bisa menahan tangisnyapun memeluk ibunya. Syairah terkejut apa yang di lakukan oleh Ali pun langsung melepaskan pelukkan Ali kasar lalu mendorong lelaki itu kasar sehingga lelaki tersebut terjatuh.
"Denger ya saya jijik di peluk anak pincang kayak kamu!" Maki sang ibu padanya. Ali terdiam ditempatnya seiring air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Ga nyangka saya kamu itu brengsek, sampai-sampainya kamu menghamili Prilly." Ali memejamkan matanya sejenak. Namun air matanya masih mengucur deras membasahi pipinya.
"Cih, percuma lo shalat tapi kelakuan lo itu bejat!!!!" Sahut maxime sinis.
Ali hanya terdiam seiring air matanya jatuh membasahi pipinya. Tentu rasanya sakit jikalau di perlakukan seperti itu. Di tuduh, di maki seperti
Itu.”Kenapa lo diedm?! Ngerasa?!" Kata Maxime tajam dan sigap untuk menampar Ali
"Dan lo pantes dapetnya ini!" Saat lelaki jangkung itu hendak menampar Ali putri dengan lihainya menangkap tangan maxime.
"Jangan sesekali kakak nampar Bang Dy!" Ucap Putri tajam. Maxime melepaskan cengkraman Putri kasar , lalu lelaki itu tersenyum sinis.
"Kenapa? Kamu mau belain orang yang membunuh papa?" Putri terkejut tatkala mendengar maxime.
"Kenapa, kamu heran kan. Jika kakak yang kamu sayang yang kamu harap kan itu pembunuh." Ali hnya mendengar itu hanya menundukkan kepalanya, air matanya jatuh membasahi pipi gembulnya.
Putri menatap Ali tajam seiring air matanya jatuh.
"Aku ga nyangka orang paling ku sayangi itu pembunuh." Lirih Putri terisak namun ia tetap menatap kakaknya penuh kebencian.
"Dan dia membunuh papaku." Ali menghela nafas, lalu menatap adiknya nanar.
"Sya..." Panggil Ali lirih.
Putri mengangkat tangannya satu, " stop! Jangan bicara lagi. Aku cuman bilang aku benci Bang dy!!!!" Ucapan Putri membuat ali lagi-lagi menintihkan air matanya.
"Dan sekarang aku ga mau lihat muka abang lagi!!!! Karna aku udah benar-benar benci sama abang!!!" Ucap Putri lantang.
Maxime tersenyum sinis, lalu kakinya sengaja menginjak jari jemari Ali sehingga lelaki berkacamata itu meringis.
"Itu yang pantes buat anak kayak elo." Katanya sinis.
Semua berlalu meninggalkan Ali sendirian yang terduduk lemas tak berdaya. Ia menangis meratapi nasibnya yang begitu pedih.
***
"Li, lo kenapa?" Tanya Verrel bingung dan menatap sahabatnya yang tengah melamun.
"Gak kok, aku gapapa." Jawab Ali di sertai senyuman tulusnya. Ali kembali melamun memikirkan ucapan Putri tadi pagi bahwa ia bukan kakaknya melain kan pembantu.
"Put itu siapa?" Tanya salah satu teman putri berambut gelombang menujuk Ali
Putri tersenyum miring, "oh dia itu pembantu aku." Ali mendengar itu hanya diam merundukkan kepalanya.
Teman putri tersebut menatap Ali remeh, "oh pantesan aja. Penampilannya culun gitu, cocoklah jadi pembantu." Kata teman Putri dengan nada meremehkan. Ucapan teman nya putri menohok hatinya.
"Non saya permisi dulu, " pamit Ali lirih sambil berlalu.
"Sya, kenapa kamu berubah setelah mengetahui itu? Kenapa kamu seolah-olah udah nganggep bang Dy itu udah mati?" Batin Ali menangis.
Verrel menatap Ali yang tiba-tiba menintihkan air mata, ia juga mendengar isakkan tertahankan dari mulut sahabatnya.
"Li, lo kenapa, bilang ke gue lo ada masalah?" Tanya Verrel ali hnya membalasnya dengan gelengan.
➡➡➡
Ali berjalan terpincang-pincang menggunakan tongkat menyelusuri koridor sekolahnya, banyak menatapnya mengejek karna ia pincang. Namun lelaki itu acuh tak memperdulikan orang - orang mengejeknya.
Tanpa lelaki itu sadari seseorang mendorongnya kasar sehingga Ali terjatuh. Suara tawa menggelegar di koridor sekolah kala Ali jatuh. Tampaknya lelaki itu meraba-raba lantai mencari sesuatu.
"Ya Allah kacamata ku mana?" Gumamnya meraba-raba lantai.
Senyuman tipis terpencar dari bibir mungilnya karna mendapat'kan benda yang ia cari. Namun detik kemudian senyuman yang menghias wajahnya menghilang karna merasakan tangannya di injak sehingga membuatnya meringis.
"Emang enak?! Makanya jangan sok'sok'an sekolah di sini!!!" Ujar seseorang tertawa jahat sambil menginjak tangan Ali lebih keras sehingga lelaki bertubuh semampai itu meringis.
"Auw.. Maxime please jangan sakitin aku please..." Lirih Ali dengan ringisan tertahankan.
Senyuman kecut terpencar dari bibir maxime. "Emang gue peduli? Lo tuh pantesnya dapat ini" ucapan maxime sontak saja membuat semua teman-teman nya menertawa kan Ali.
Ali hanya menundukkan kepalanya sambil terisak. Di perlakukan seperti itu memang sakit. Di hinakan, di maki, dan di caci.
"Ohya Satu lagi. Kalo anak ini udah ngehamilin pacar gue. Dan lebih paranya dia udah bikin bokap gue mati!" Ali mendengarkan itu hanya pasrah jika ia nantinya akan di hinakan seperti ini.
Luarnya aja alim tapi kelakuan aslinya bejat
Dasar pembawa sial
Cemoohan cemoohan yang ia dengar membuat hati Ali begitu sakit.
Sampai kapan tuhan memberinya ujian?
***
Heyoo i'm kambek nih. Maaf baru update ya. Maaf gaje.
Seperti biasa vote dan comment
Vote : 20
Comment : 3
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)
FanfictionDALAM TAHAP REVISI DAN REMAKE. Note : DALAM BEBERAPA PART AKAN DI REVISI ATAU DI REMAKE. Start : Desember 2017 Ending : 11 Juni 2018 Revisi : 22 Juni 2018 No copas! Genre : Drama (Family, sad, friends, and romance) Dylan Aliandra Syarief New Version...