•11•Kenyataan yang pahit

1.7K 134 25
                                    


Setelah insiden Prilly dan Maxime merencanakan pembunuhan Ali gagal akibat Verrel dan Meera mencegahnya. Kini Verrel cs selalu mengawasi Ali dimana pun berada, mereka tak mau jikalau Ali akan terbunuh secara tragis.

"Li please lo jangan deketin Prilly, dia itu mau bunuh lo. Dia pura-pura baik sama lo supaya lo gampang di bunuh sama dia Li," ujar Verrel namun Ali yang tengah menulis menatap tajam Verrel. Lalu ia mulai berbicara dengan bahasa isyaratnya.

Rel kamu apa-apaan sih? Prilly beneran berubah kok, contohnya dia nolongin aku waktu aku ada di gudang. Dia buka iketan aku. Plis deh jangan salah sangka dulu rel!

Ucapan Ali benar-benar membuat Verrel kesal setengah mati. Mudahnya Ali percaya dengan ucapan Prilly yang mau berubah. Memang Ali di tolong oleh prilly waktu insiden Ali mau di bunuh.

"Lo gapapa kan Li?" Tanya Prilly sembari melepaskan ikatan Ali. Ali hanya mengangguk.

"Li gue pusing sama pemikiran Lo, lo tuh berubah semenjak lo berteman sama cewek preman and jalang itu!! Sikap lo seolah-olah gak percayaan sama gue! Kita udah sahabatan sebelas tahun li!!! Dan lebih parahnya lo CINTA sama BICTH itu!!!!" Sentak Verrel membuat sepasang mata menatap kedua pemuda ini. Ali menghela nafas, ia mengaku salah. Tapi ia masih tak yakin tentang Prilly mau membunuhnya, karna menurutnya Prilly sudah berubah.

Iya aku ngaku aku salah, tapi aku gak yakin sama ucapanmu Rel. Mana mungkin Prilly mau bunuh aku? Buktinya Prilly bilang kalo dia mau bantuin aku. Ujar Ali dalam bahasa isyaratnya.

"Terserah Lo li! Gue pusing, lo itu terlalu baik dan gampang di bodohi. Dan please, gue rasa lo beenrfikir soal kejadian menimpah lo kemaren" ujar Verrel berlalu.

"Ada apa dengan sahabatku ini?"

•••••

Ali baru saja memasuki rumah mansionya, tiba-tibanya saja Ibunya memanggilnya. Ia berfikir sejenak, tumben ibunya memanggilnya. Lelaki itu pun menghampiri ibunya.

Terlihat jelas keryitan dahi Ali yang bingung akan kedatangan dokter, sepertinya dokter kandungan.

"Nyonya Syarief kami akan memeriksa DNA anak-anak Nyonya karna sejak 17 tahun yang lalu ada yang terjadi penukaran anak. Kemungkinan itu anak anda dan anak orang lain." Ali bingung, sama sekali tak mengerti apa-apa. Sebenarnya apa yang terjadi?

Pemeriksaan DNA pun bermulai, Dokter Damarpun mulai menyuntikkan lengan Ali untuk mengambil setempel darahnya. Kemudian beliau mulai menyuntikkan lengan Maxime.

Setelah beberapa menit Dokter Damar pun telah selesai dengan tugasnya.

"Dalam 3 hari kami akan membawa hasil DNAnya, saya permisi dulu. Assalamu'alaikum," pamit beliau pada Keluarga Syarief.

Ali hanya terdiam, ia bingung apa yang terjadi? Tapi tunggu, mrngapa dokter tadi mengatakan bahwa 17 tahun yang lalu pernah terjadi sebuah penukaran anak. Apa mungkin?

"Saya yakin kamu itu anak tertukar dan palingan Maxime anak saya." Ucap Syairah berlalu, Ali hanya terdiam. Ucapan ibundanya tergiang-giang di telinganya. Oh tuhan apa mungkin dia anak yang tertukar? Ah, ini semua terjadi hanya tuhan yang tahu. Lagipula belum tentu Ali anak tertukar, sedangkan hasil DNAnya saja keluar 3 hari yang akan datang.

Oke, li kamu ga boleh berfikiran negatif mungkin saja kamu bukan anak yang tertukar.

-----

Ali tampak gelisah, ia bingung apa yang terjadi. Ia makin penasaran akan ucapan dokter itu. Ali menghela nafas, ia sangat bingung, ada apa dengan keluarganya, mengapa keluarganya bisa yakin kalau ia anak yang tertukar?

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang