•07•Sesak.

1.8K 128 30
                                    

"Siapa yang mencuri emas saya?!!!" Tegas Syairah tajam kepada para pelayan. Salah satu pelayan mengangkat tangan dan membuat Syairah menghampiri pelayan itu.

"Apa kamu yang mencurinya?!" Sentak Syairah dan pelayan itu menggeleng.

"Yang mencuri emas nyonya adalah Ali.." Tangan Syairah mengepal kuat matanya memerah bertanda marah. Lalu ia pergi kekamar Ali.

Sementara itu, Ali tengah sibuk mengerjakan tugasnya namun suara decitan pintu amat keras membuat Ali tersentak dan ia menaruh penanya di atas buku.

Tampak Syairah menatap tajam Ali, ali amat bingung apa yang terjadi. Syairahpun segera menghampiri lelaki berkacamata itu lalu tangannya bergerak menampar pipi Ali.

PLAK!

Suara tamparan keras itu mendarat keras di pipi kanan Ali sehingga rahang kokoh milik ali memerah. Ali memegangi pipinya terasa panas.

Ali menatap ibunya bingung, ia tak tahu apa kesalahannya lagi.

"Mana kalung emas saya?!!!" Tanya wanita berkepala empat itu tajam. Ali menggeleng bingung. Apa yang terjadi?

"Heh! Mana kalungnya?!!!" Sambung Maxime tajam. Namun Ali menggelengkan kepalanya ia bingung mengapa kedua orang ini menuduhnya tidak.

Maxime pun segera menonjok perut Ali sehingga Ali terhuyung. Tanpa Ampun maxime memukul Ali secara membabi buta.

'Bugh'

Satu pukulan mendarat di pipi Ali sehingga lelaki berhidung lancip itu meringis.

'Bugh'

Pukulan kedua mendarat di hidung runcing milik Ali sehingga hidungnya mengeluarkan darah segar.

"Dan ini pukulan terakhir lo anjing!!" Maxime segera menonjok dada Ali sehingga Ali meringis memegangi dadanya. Syairah tak puas melihat itu segera menyeret Ali kesuatu tempat dimana ia biasa menghukum Ali.

Syairah menyeret Ali ke kolam renang lalu beliau mendorong Ali sehingga lelaki berkehidupan miris itu tercebur kekolam.

"Ini hukuman kamu, berendam di situ sampe jam 5 sore besok!" Ali terkejut mendengar ucapan ibunya. Beliau menyuruhkan tinggal di sini sampai jam 5 sore besok, bisa-bisa Ali mati kedinginan.

Ali terdiam, air mata nya tak terbendung lagi. Sesak rasanya ia di hukum seperti ini, apalagi yang menghukumnya itu ibunya sendiri.

'Tuhan sampai kapan aku hidup dengan penuh kepiluan ini?'

_____

Verrel tampak cemas, perasaannya tak enak. Ia seringkali menggigit jarinya tak karuan. Sudah 2 hari Ali tak menghubunginya dan sudah 2 hari Ali tak pernah kelihatan. Seringkali ia menelepon sahabat karibnya itu namun sahabatnya tak mengangkatnya, kemanakah Ali?

"Li.. Lo kemana udah dua hari lo gak nongol sama sekali li.." Ujarnya begitu cemas. Seorang gadis bertubuh mungil menatap lelaki itu yang tengah amat cemas, lalu gadis bertubuh mungil itu menghampiri Verrel.

"Bang, abang kenapa? Kok cemaas gitu? Ada masalah?" Tanya gadis bermata hazel itu mengambil toples berisi sneak.

Verrel sangat sangat cemas, lalu ia menolehkan kepalanya. "Gan, abang cuman cemas dan khawatir karna temen kakak, Ali gak pernah ngabarin abang selama dua hari ini. Perasaan abang tuh gak enak gan.." Curhatnya. Gadis itu tersenyum lalu ia memakan sneaknya.

"Bang verrel, aku yakin kok, bang Ali itu gapapa... Jadi abang kuatir.." Ujarnya sambil tersenyum. Verrel hanya mengangguk.

----

Ali memegangi kepalanya terasa berdenyut. Wajahnya begitu pucat dan serta menggigil. Sejak Ali di hukum berendam di kolam berenang selama 24 jam Ali mendadak sakit demam tapi sayangnya tak ada merawatnya jadinya Ali harus merawat dirinya sendiri. Seringkali lelaki itu meringis memegangi perutnya terasa perih akibat tonjokkan maxime 2 hari yang lalu.

Baru saja Ali ingin memejamkan matanya tiba-tiba suara decitan pintu membuat Ali terbangun.

"Heh! Bangun! Pagi-pagi gini masih aja molor! Dasar pemalas!" Sentak orang yang membuka pintu kamar Ali. Ali beranjak dari tempat tidur menahan sakit di kepalanya.

"Heh, anak pembawa sial! Sana mandi abis itu kerja terus kesekolah!!" Ali memegangi krpalanya lalu menatap beliau sendu. Lalu ia mulai berbicara dalam bahasa isyaratnya.

'Ma.. Ali gak bisa ma, badan Ali sakit semua ma, ali pengen kerja tapi Ali gak bisa ma'

Syairah menatap tajam Ali lalu tangannya mencengkram kuat tangan Ali. "Alesan aja!!!! Pergi mandi atau saya gak kasih kamu makan!!!!" Ali terdiam, ia bingung harus pilih yang mana. Pergi mandi atau tak di kasih makan.

Tanpa sepatah katapun Syairah segera menyeret Ali kekamar mandi. Ali meringis memegangi tangannya terasa sakit. Setelah sampai di kamar mandi wanita berkepala empat itu namun terkesan cantik segera mendorong Ali kasar hingga Ali terbentur untuk kedua kalinya di closed sehingga darah segar keluar dari keningnya. Syairah pun segera mengambil gayung lalu menyirami air ke Ali lalu menyala shower untuk membasahi Ali. Lelaki itu memeluk tubuhnya, ia sulit bernafas kala shower itu mengalir deras. Bajunya ia kenakan basah kuyup.

Ali hanya terisak tanpa bersuara, ia tak tahu harus berbuat apa. Ia menganggap dirinya terlalu lemah untuk melawan apalagi orang di hadapannya ini adalah ibu kandungnya sendiri. Setelah lima menit kemudian, syairah pun segera menyeret Ali kembali. Lalu setelah ia sampai di kamar Ali langsung beliau mendorong Ali kasar hingga Ali tersungkur

"Sekarang kamu pake baju! Setelah itu kamu kerja mencuci mobil, baju dan lain sebagainya! Dan satu lagi! Sebelum kamu kerja jangan seringkali nyentuh sarapan pagi, oke?" Ali hanya mengangguk lemah. Lalu syairah menutup pintu kamar Ali keras sehingga Ali sedikit terkejut.

Ali hanya diam di tempatnya, matanya memanas, sesak dadanya makin menjadi. Entah sampai kapan tuhan mengujinya.

Jika dunia ini tak menginginkan ku ada mengapa aku lahir di dunia ini?

---

Haii readers apa kabar kalian semua.. Hahahaha satu hari aku gak update cerita ini hahahaha soalnya ide mepet.

Jadi gimana? Gaje?

Gak puas?

Kecup dari jauh.

06 january 2018

Galaksi, bumi, rumah, kamar (lokasi)

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang