•29•Kebohongan!!!

1.4K 89 24
                                    

Drrt.. Drtt..

Suara telepon rumah membuat Ali yang sibuk dengan kerjaan pun langsung mengangkat telepon tersebut.

"Apa ini Ali? Pasien sebulan lalu datang kerumah sakit madika jaya"

Dahi Ali berkerut bingung tatkala orang itu berkata.

"Iya, saya pasien sebulan yang lalu yang mengalami kanker otak. Ada apa ya?"

"Anda kerumah sakit madika jaya sekarang." Kata orang itu. Ali hanya memgangguj.

"Baiklah, saya akan kesana." Dengan secara seksama ia segera menutup teleponnya lalu laki - laki itu segera mengambil jaket nya lalu berjalan keluar rumah. Ia mengambil sepedanya untuk kerumah sakit tempat ia mengecek penyakitnya itu.

• A  B  A  T•

"Jadi saya menyuruhmu kesini ingin memberitahukan bahwa anda tidak mengidap kanker otak. Saya di bayar untuk mengatakan itu oleh..." Dokter ahli kanker itu nampak ragu untuk mengatakan itu namun segeralah Ali memotongnya.

"Dok, anda bercandakan? Anda dokter terkenal. Mengapa anda berbohong soal nyawa oramg! Mengapa anda melakukan itu?!" Ali mulai terbawa emosi karna di bohongi. Tapi suaranya tak terkesan menyentak atau membentak tapi ia marah karna dokter di hadapannya ini berbohong. Dan terlebih lagi berbohong soal nyawa.

"Maaf kan Saya, ya saya salah. Tapi saya di suruh oleh maxime. Dia menyogok saya dengan uang." Ucap dokter itu makin membuat Ali semakin shock!

Tangan Ali mengepal. Ia emosi karna di bohongi walaupun ia di bohongi selalu tapi ini lebih parah. Ini parah karna menyangkut nyawa. Kesabarannya mulai habis saat karna sudah capek.

Tanpa permisi lelaki itu segera berlalu dengan perasaan kesal, amarah dan kesabarannya telah habis. Ia berjalan menuju ke parkiran.

Percayalah kesabaran itu ada batasnya! Dan jangan sesekali membuat kesabaran itu habis.

~~~

A

li memarkirkan sepedanya menuju ke rumah yang ia tempati dulu. Tangannya mulai terulur mengetuk ngetuk pintu. Suara decitan pintu terbuka, dan nampaklah seorang lelaki yang lebih tinggi darinya.

Lelaki itu memandang lelaki bertubuh tinggi itu datar seulas senyuman kecut terpatri dari bibirnya. "Bagus banget ya orang nyewa dokter untuk menambah derita adiknya ini." Sindir Ali. Mengapa bisa seperti ini? Karna ia sudah muak dengan ini. Muak dengan kehidupannya ini.

Merasa tersindir maxime memandang Ali tajam dan bersiap untuk menghajar lelaki ini. "Elo ya.." Hendak menampar dengan lihainya ali menangkap tangan maxime dan tersenyum miring.

"Lo pikir, gue lemah? Ya emanf gue lemah! Tapi kebohongan laknat lo itu membuat gue ga bisa maafin lo. Lo udah kelewatan! Lo udah nyewa dokter buat bilang kalo gue kanker! Lo pikir! Kalo kanker itu bahaya! Emang awalnya gue selalu sabar. Tapi karna kelaknatan dan sifat licik lo membuat kesabaran gue habis!" Ucap Ali penuh penekanan. Kali ini ia melewan karna ia muak di cap sebagai cowok pengecut, lemah dan banci!.

Mendengar suara Ali membuat Syairah tiba - tiba datang.

"Ada apa ini ribut - ribut? Dan kamu Ali kenapa kamu datang? Bukannya saya sudah mengusirmu?" Tukas Syairah. Ali hanya memandang ibunya nanar dan sedetik kemudian ia memandang syairah datar.

"Tanya aja anak kesayangan mama itu." Ujar Ali sinis.

Syairah tersentak. Baru kali ini Ali berbicara padanya dengan nada lontaran sinis. Karna sikap Ali yang lugu berubah jadi pemberani.

Maxime sedaritadi diam lalu ia menyela ucapan Ali. "Tadi maxime di pukulin Ali ma.." Tuduh maxime membuat Ali memandang maxime tajam

"Oh.. Jadi lo tuduh gue?" Ia sengaja menjeda ucapannya lalu memandang maxime dan tersenyum masam seiring ia bertepuk tangan. "Wow!  Sandiwara maxime. Lo pantes dapat nilai A+ karna akting lo bagus dan pinter ngibulin.."

Syairah dan Maxime terdiam membiarkan Ali mengeluarkan ocehannya. Tapi itu semua tak membuat mereka sadar krna mereka masih menganggap Ali pembawa sial. Dan mengherankan mengapa sikap Ali berubah? Ada apa gerangan?

"Kenapa diem? Ngerasa?"

Dan semua terdiam.

Dan sebenarnya Ali sengaja mengatakan ini agar maxime tahu akan kesalahannya. Dalam hati nuraninya ia tak tega memarahi ibunya tapi apa boleh buat.

****

Hai hai maaf pendek...

Aku bukan anak tiri mu. (DAS NEW VERSION) -END-Dalam tahap revisi. (2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang