Ve POV
Mama datang sejam kemudian setelah aku ngasih kabar tentang keberadaan ku.
"Gimana keadaan kamu? Kenapa baru ngabarin mama?" tanya nya penuh kekhawatiran begitu melihatku
"Ve gpp ma" jawabku berusaha menenangkan mama, tapi mama masih mengamati setiap inchi tubuh ku buat memastikan bahwa aku gpp.
"Cuma luka kecil di kepala ini aja ma, Ve baik2 aja, mama gak usah khawatir hmm" jelas ku sambil senyum
"Begitu dapat kabar dari kamu mama langsung kesini, mama gak pengen anak mama satu2nya kenapa2"
"Udah, mama jangan nangis lagi ya"
"Maafin mama, gara2 mama semalam, kamu jadi seperti ini"
Flashback on
Yaa... Mungkin memang seperti itu, tapi bukan salah mama sepenuhnya. Malam itu aku pulang dari butik lebih cepat dari biasanya. Aku ngrasa kurang enak badan. Tapi pas masuk rumah, aku mendengar pertengkaran hebat dari kamar orang tuaku. Aku pun langsung berlari kesana. Sesampainya, kulihat mama dan papa sedang bertengkar. Aku kaget.
Keluarga ku yang selama ini bahagia dan hanya ada pertengkaran kecil, mendadak seperti ini. Aku bingung mengapa mereka sampai bertengkar hingga melempar benda2 dalam kamar. Aku melangkahkan kaki menuju kamar mereka untuk melerai. Tapi langkahku terhenti.
"Kan sudah aku, lebih baik dari dulu bilang, tapi kamu selalu nanti nanti" teriak papa
"Kamu gak liat Ve apa? Gimana dia kalau mengetahui semua" mama pun ikut berteriak
"Tapi aku juga sudah punya keluarga baru, kita juga sudah bercerai sejak Ve masih kelas 3 SMA" jelas papa dengan emosi yang membuatku kaget, dadaku sesak mendengar semua. Tak terasa air mata sudah mengalir di pipiku.
"Ma, Pa..." ucapku lirih membuat mereka kaget dengan kedatanganku
"Ve..."
"Ve...tunggu Ve..." teriakan mereka tak kuhiraukan.
Aku langsung berlari keluar rumah. Kulajukan mobil dengan kecepatan penuh. Pikiran dan hati masih belum bisa menerima kenyataan yang baru saja aku dengar. Dan saat mobil melaju cepat tiba2 aku kehilangan kendali. Mobil yang kukendarai oleng. Dari arah berlawan ada motor melaju pelan. Lalu... Braaakkkkk...
Flashback off
"Ve, maafin mama" ucap mama lagi menyadarkan ku dari lamunan semalam
"Ve butuh penjelasan ma" kataku lirih dengan air mata yang sudah jatuh ke pipi
Mama pun menjelaskan kejadian sebenarnya. Sebuah rahasia yang mereka simpan selama ini. Ternyata mereka telah bercerai sejak aku kelas 3 SMA. Kebenaran akan di ungkapkan ketika kelulusan ku. Tapi karena waktu itu aku menjadi lulusan terbaik, mereka tidak ingin merusak moment bahagiaku. Dan begitu juga sampai aku menjadi sarjana. Mereka masih merahasiakannya. Mama tidak ingin aku terluka, karenanya dia selalu meminta papa untuk menunggu waktu yang tepat. Hingga kejadian malam itu terjadi.
Ada satu lagi yang membuat aku terluka. Papa sudah menikah lagi, dan mempunyai seorang anak laki2 berusia 3 tahun. Dan istri baru papa adalah sahabat baik mama. Ya papa ku bermain dibelakang mama. Alasannya karena papa ingin punya anak laki2, sedangkan mama sudah tidak bisa hamil lagi.
"Maafkan mama ya Ve, seharusnya mama bilang ke kamu dari awal" ucap mama mengakhiri ceritanya, aku pun hanya bisa menganggukan kepala dan memeluk mama. Kami berdua pun menangis bersama.
"Oya, papa kamu titip salam, dia gak bisa kesini karena ada urusan bisnis ke Jepang" lanjut mama, yang hanya kutanggapi datar
Yaaa dari dulu papa memang sangat sibuk. Aku juga gak pernah punya banyak waktu bersamanya. Apalagi sejak aku lulus sekolah, papa datang hanya sesekali, bahkan setiap 6 bulan sekali, dan itupun hanya sehari dirumah.
"Baru aku tau, alasan kenapa papa jarang pulang kerumah" batinku merasa sesak
"Ehem..." suara deheman mengagetkanku dan mama, kita langsung mengalihkan pandangan ke sumbernya, dan....
"Yaaa Tuhan, aku sampai lupa kalau ada dia" pekikku dalam hati, yang baru menyadari bahwa masih ada Naomi dikamar.
"Pasti dia mendengar semua cerita mama" batinku lagi
"Uhmm maaf mengganggu, aku mau permisi pulang dulu, soalnya temenku udah jemput" ucapnya
"Eh...i...iya Mi" ucapku terbata
"Permisi tante" pamitnya pada mama, dan mama pun menyambutnya dengan senyum meski terlihat raut bingung di wajah mama
"Aku pulang dulu ya Ve, cepet sembuh." Ucapnya lalu beranjak pergi namun berbalik lagi padaku
"Oya, jangan nangis, jelek" bisiknya membuatku kaget
"I..iya Mi, makasih ya" sambutku dengan senyum
Dia pun pergi. Kini tinggal aku dan mama.
"Dia temen kamu Ve?" tanya mama ku jawab anggukan
"Nginep sini?" tanyanya lagi, dan langsung ku cerita kan semua ke mama sebelum mama bertanya lebih banyak lagi, mama pun hanya mengangguk2 dengan cerita ku.
"Yaudah, kapan2 undang dia makan dirumah"
"Eh..."
"Kenapa Ve?"
"Aku lupa nanyain nomer hapenya ma" kataku sambil tepok jidat, dan mama ikutan tepok jidat, hahaha
"Kamu ini Ve, kebiasaan dah" respon mama dan ku balas cengiran
"Lalu, kamu udah hubungin Andre?" lanjutnya
"Udah ma, katanya dia otw kesini" jawabku sembari senyum
TBC
Selamat baca, semoga suka 😆
Selalu ditunggu respon nya ya gaes
Maap kalo typo bertebaran
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
General FictionCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?