GreShan Moment
Shani fokus menyetir mobil, di sebelahnya duduk Gracia yang asik memainkan hape. Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang. Ya malam ini keduanya memutuskan untuk menginap di apartemen milik Naomi. Setelah selesai membantu moment bahagia VeOmi tadi, mereka pun memutuskan untuk langsung pulang. Jalanan malam ini lancar, membuat keduanya tak harus frustasi karena macet.
"Gak nyangka ya ci, kak Naomi bisa se romantis itu"
"Huum" jawab singkat Shani
"Pasti seneng banget kak Ve dibikinin moment se romantis tadi, dia sampai tersipu malu gitu" Gracia pun mulai mengingat kembali hal baru saja iya lalui
"Duhhhh semoga hubungan mereka langgeng selamanya"
"Aamiin" jawab Shani masih tetap fokus nyetir
Keheningan pun kembali terjadi, hanya suara radio yang menemani.
"Oya ci, udah lihat video nya kak Lidya yang di cafe ?" lagi2 Gre bersuara, Shani hanya menganggukan kepala menanggapinya
"Kak Lidya bisa romantis juga ternyata, dia sampai nyanyiin kak Melody pas ulang tahunnya. Mana di cafe yang rame pengunjung, trus lagu nya juga co cuiitttt bangettt ci, bikin hati leleh, pasti kak Melody seneng banget, meskipun kak Lidya berasa satpam komplek, tapi hati dia pink bangetttttt" Tak ada respon dari Shani, dia masih saja fokus menerjang jalan di malam hari.
"Ci Shani dengerin Gre ngomong gak sih?" Gre pun akhirnya sebel juga dengan sikap Shani yang tak merespon dengan baik perkataan nya
"Dengerin Gre"
"Dengerin apaan, gak ada respon sama sekali" Gre memanyunkan bibirnya
"Kan gue nyetir, ini juga uda malem" Shani mulai tampak emosi dengan sikap Gre yang kekanakan
"Ouh pake gue gue lagi ya sekarang, oke" Ya sama seperti VeOmi dan MeLidz, mereka pun memutuskan untuk tak lagi memakai "lu gue" terhadap pasangan
"Bukan gitu Gre..."
"Udahlah ci, Gre ngerti kok, kenapa ci Shani masih gunain lu gue, ya karena emang Gre bukan siapa2 ci Shani" dan ucapan Gracia pun benar adanya, belum ada kata jadian diantara keduanya.
"Susah emang ngomong sama es balok" ketus Gre "GUE mau tidur, LU nyetir yang bener" ada penekanan di sengaja dari pengucapan kalimat yang di lontar kan oleh Gracia. Shani pun dibuat tersentak dibuatnya.
Gracia pun menjalankan aksinya, dia diam tak lagi ngomong ato sekedar main hape. Di pejamkan matanya. Dalam hati dia menangis, karena orang yang dia sayang sama sekali tak peka terhadap kode2 yang dia berikan. Hingga akhirnya dia pun tertidur. Perjalanan mereka pun terus berlanjut.
Shani memandang wajah gadis di sebelahnya yang sedang tertidur nyenyak. Ada rasa bersalah atas sikapnya tadi yang dia lakukan. Di usapnya wajah gadis yang sangat ia cintai itu. Tak tega rasanya membangunkan sang gadis pujaannya dari mimpi nya. Namun, gerakan tangan Shani, mampu mengusik ketenangan tidur seorang Gracia. Dengan cepat Shani mengubah posisinya begitu menyadari ada pergerakan pada Gre.
"Uuhhmmm...uda nyampe ci?" Shani mengiyakan lalu beranjak keluar dari mobil. Sedangkan Gre masih mengumpulkan segenap kesadarannya yang belum utuh. Dia pun menyusul Shani, setelah mendapatkan setengah kesadarannya. Begitu keluar dari mobil, hawa dingin yang langsung dapat dia rasakan. Dan seketika dia menyadari sesuatu yang berbeda, bukan halaman rumah yang dia dapatkan, melainkan tanah lapang luas dengan sedikit pencahayaan.
"Ci... Ini dimana?" Gre clingak clinguk ke kanan ke kiri
"Puncak" jawaban Shani membuat mata Gracia membuat sempurna seperti telor mata sapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
General FictionCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?