Ve POV
Kini aku sedang duduk di balkon kamar. Sedangkan Naomi, sudah pamitan untuk berangkat ke butik lebih dulu.
Ya Naomi, ntah kenapa tadi aku jadi kesal tak jelas padanya. Hingga dia terlihat kikuk dan bingung dengan sikap ku.
Setelah sarapan, dia menanyai apa tidak ke butik. Aku jawab dengan ketus. Setelah nya dia ijin untuk berangkat lebih dulu.Sebenarnya ada rasa ingin untuk berangkat bareng, tapi ego ku lebih tinggi, lagi pula Andre bilang mau mampir ke rumah.
Bicara soal Andre, dia tadi pagi menghubungi ku, meminta maaf dan menjelaskan kalau dia ketiduran semalam. Aku pun mempercayai serta memaafkan nya.
"Hay sayang" sapa Andre mengagetkan ku
"Dari tadi aku panggil kamu gak denger, asik ngelamun ternyata" lanjutnya sambil mengusap pipi ku membuat tersipu
"Kamu mau ajak aku kemana hmm, kok pagi2, apa gak ganggu jam kerja km?" ucap ku padanya
"Gak lah, kan mau ajak tuan putri aku, jadi gak ada ngrasa terganggu, malah seneng" jelasnya seraya ngecup tanganku
"Gombal" dia tertawa dengan respon ku
"Aku mau ajak kamu buat lihat baju yang mau kita pakai di acara tunangan kita nanti"
"Ouh iyaa, hampir aja aku lupa"
"Tapi kalo sama aku gak mungkin lupa kan?" godanya membuat ku memukul lengannya pelan, dia pun terkekeh dengan ulahku
Kami pun menuju butik tante Nela, yang sengaja mendesain baju untuk acara tunangan nanti. Kata beliau kami berdua pasangan serasi seperti yang ada di sinetron2 kesayangannya.
Setelah dari tempat tante Nela, Andre mengantar ku ke butik. Sedangkan dia langsung ke kantornya.
"Hay Ve" sapa Shania begitu aku masuk, aku membalasnya dengan senyum
"Ve, maap yaa semalam aku gak bisa jemput kamu, soalnya lagi sama Boby dan keluarga nya" terang Shania pada ku atas kejadian semalam
"Gpp Shan, aku ngerti kok, lagian semalam untung ada Naomi"
"Naomi?" Shania menaikan satu alis nya mengadakan dia butuh penjelasan lebih dari ku
Aku pun menceritakan dengan detail padanya. Tapi tidak semua nya yaa. Takutnya dia malah mikir aneh2 lagi.
"Ouh pantes, kayak pernah tau baju yang di pakai dia" respon Shania setelah mendengar ceritaku
"Kamu ini, malah baju" dia tersenyum
Oya, bicara soal Naomi, aku tidak melihatnya sejak masuk butik tadi. Ku edarkan pandangan, tapi tak menemukan sosoknya.
"Kenapa Ve?"
"Naomi, dia lagi ijin keluar sebentar untuk makan" lanjutnya seakan mengerti dengan apa yang aku cari
"Makan?"
"Iya, tadi ada temen nya kesini ngajak dia makan" jelas Shania
"Cewek apa cowok?" selidik ku
"Cewek"
"Uhmm,,, nama nya mirip sama aku, Shani" cengir Shania, namun entah kenapa begitu dengar nama itu di sebut, rasa nya aku kesal dan ingin mengacak2 apapun yang ada di dekat ku
"Belum jam istirahat napa di ijinin?" ketus ku
"Tadi aku juga gak ngijinin Ve, tapi Shani bilang kalo Naomi sakit, dan kulihat Naomi juga sedikit pucat, makanya aku kasih ijin"
"Pucat?" Tanya ku memastikan
"Iyaaa, dia juga tampak lesu gitu" perkataan Shania membuatku khawatir akan kondisi Naomi
"Tapi temen nya sweet banget yaa, sampe segitu perhatiannya, kita aja yang uda temenan lama gak gitu2 juga ya Ve" oceh Shania yang bikin aku ntah kenapa bete tiba2
"Ishhh" gumamku, lalu ku tinggalkan Shania.
Aku rasa Shania kebingungan dengan sikap ku, tapi aku tak peduli. Habisnya dia membuat ku kesal. Eh tunggu kesal? Aku harus kesal karena apa coba. Ntahlah rasa nya pengen nelen Naomi idup2. Dia ngebuat aku bete kayak gini.
"Awasss kamu Naomiiii" kesalku sambil coret2in kertas gambar
TBC
Update lagi, tapi sedikit dulu yaaa, kan tadi udah hahahaha
Dari pada ntar lupa mau nulis apa, jadi gw tulis n update aja sekarang 😅✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
General FictionCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?