Bagian 25

1.6K 130 20
                                    

Ve Pov

Aku melihat Naomi datang bersama seorang cewek, yang kemarin bersamanya di restoran Jepang. Tampak mereka ngobrol dengan Shania. Terlihat begitu akrab, mungkin mereka pernah bertemu, itu yang aku pikirkan. Setelah ngobrol, tampak cewek itu bersikap manja pada Naomi. Dan tanpa sungkan Naomi menarik bibir si cewek dengan tangan nya di depan Shania. Lebih mengejutkan lagi, Shania malah terkekeh dengan itu semua. Tak hanya Naomi, cewek itu pun membalas nya dengan mencubit pipi Naomi, lalu berjalan ke arah deretan baju.

"Ish mesra2an di butik orang gak malu apa" gerutu ku melihat adegan yang ntah mengapa membuat ku jadi kesal

Sedangkan Naomi, ngobrol dengan Shania. Tak lama, ku lihat Naomi berjalan ke arah ruangan ku. Dan benar saja, dia mengetok pintu ruangan ku.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk" akhirnya aku pun menyuruhnya masuk setelah bergulat batin terlebih dulu

"Silahkan duduk"

"Ada perlu apa?" tanyaku mungkin terlalu to the point, membuat dia tampak bingung, jangan dia, aku saja bingung dengan sikap ku yang mendadak ketus di hadapannya

"Kalo cuma mau diem, mending keluar aja deh, aku sibuk" dia tampak kaget dengan ucapanku, menatap ku sebentar lalu menundukkan kepala lagi

"Astagaaa kenapa aku jadi galak gini sih" runtuk ku

"Naomi..." dia langsung menegakkan posisi duduknya mendengarkan panggilan ku

"I..ii..iyaaa..."

"Kamu ada perlu apa hmmm?"

"Uhm...anu...itu...anu..."

"Sampai kapan mau anu anu terus Mi?"

"Eh...hehe...itu kak Ve..."

"Iya kenapa?"

"Uhm...nilai magang gue itu..."

"Jadi kesini cuma mau nanya itu?" kesalku, dia menganggukkan kepala, responnya makin membuat ku kesal berlipat

"Kalo cuma untuk itu, kamu bisa bicara sama Shania" aku pun berbicara tanpa menatapnya dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda

"Uhmm, kata kak Shania tadi gue di suruh kesini"

"Ishhh Shaniaaaaa" batin ku sebel dengan sikap Shania

"Kenapa waktu itu gak di berikan Shani aja kak? Kan gue uda bilang waktu itu?" tanya nya

"Shani? Hmm, cewek datar mantan kamu itu?" pertanyaan itu lolos gitu aja dari mulut ku, dia mengerutkan kedua alis nya seperti berfikir sesuatu, lalu menganggukkan kepala

"Kamu magang kurang sehari, jadi gak bisa aku berikan nilai dulu"

"Eh... Tapi kan gue uda ngomong sama kak Shania, emang dia kagak nnyampein ke lu?"

"Nyampein, tapi aku juga punya aturan sendiri, dan kamu harus nyelesaiin magang mu pas 10 hari"

"Trus gue harus gimana?"

"Lanjutin kekurangan magang kamu"

"Eh...." dia tampak berpikir lalu menyetujui nya

"Besok deh, gue lengkapin kurang nya"

"Tapi peraturan nya beda, karena kan kamu uda melanggar, jadi ada sanksi yang harus kamu bayar"

Eh... Bayar berapa kak?"

"Bukan dengan uang, tapi hari magang kamu, bertambah 2 hari, jadi total kamu harus menjalankan 3 hari magang tambahan, dengan jam kerja full time seharian" ntah dari mana aku dapat ide gila ini, tiba2 muncul gitu aja

Apa Itu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang