Epilog

3.1K 163 71
                                    

Naomi Pov

Ku pandangi sosok cantik yang terlelap di sebelahku. Tampak damai dalam tidurnya. Dia benar2 bidadari yang dikirim Tuhan untukku. Ku usap perlahan pipi chubby nya. Memberi sentuhan di setiap inchi dari wajahnya, sama sekali tak mengusik tidur nya. Mungkin dia terlalu lelah akibat aktifitas semalam. Ku kecup kening nya, sungguh aku sangat menyayangi nya.

Rupanya kali ini membuat tidurnya terusik. Dia membuka matanya, menatapku, lalu tersenyum.

"Pagi bidadari ku" sapa ku padanya

"Pagi sayang" kemudian memelukku, menenggelamkan wajahnya di caruk leher ku

"Ayo bangun Ve, ini sudah jam 9 lho" kataku sambil membelai rambutnya

"Aku masih ngantuk Mi" balasnya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Emang kamu gak ke butik hari ini?" dia diam tak menjawab pertanyaan ku

"Kalo gitu aku mandi dulu ya, mau ke kampus" lagi2 dia hanya diam, namun makin mengeratkan pelukannya padaku

"Hhhmm...ss...Ve..." yaa dan dia mulai nakal, mengecup leher ku, daerah sensitif dari tubuhku

"Akk..aakuu...maa..uu..hhuuhhh..hhmmmm" dengan susah payah ku berusaha menjelaskan padanya, dia menghentikan kegiatannya

"Huft..." syukurlah bagiku dia tak melanjutkan nya

"Hari kosongkan semua acara Mi, karena kamu milikku saat ini" hanya mampu bergidik ketika harus menghadapi Jessica mode on. Harus pasrah lah aku selanjutnya dengan apa yang akan terjadi.

"Aakkhh...Ve...jangan di gigit..."

Ve Pov

Tepat jam 2 siang aku baru keluar kamar, sedang Naomi jangan ditanya, dia masih tidur. Dia benar2 ku buat k.o kali ini, sebagai balasan dari perbuatan dia semalam. Ya aku dan Naomi tinggal serumah sekarang, seminggu setelah dia keluar dari rumah sakit, dia tinggal dirumah ku bersama mama, dan saat ini sudah 2 bulan kami menjalani hari2 bersama.

Naomi memilih tinggal dirumah ku karena dia takkan ingin mama sendirian, dia sangat pengertian sekali. Tapi hari2 tertentu kami kadang masih tidur di apartemen. Sedangkan 2 sahabat Naomi, mereka masih tetap baik, bahkan aku kadang di panggil kakak ipar oleh mereka. Lidya jelas sudah jadian lama dengan Melody, mereka mesra tiap hari. Shani ntah sudah sampai tahap mana hubungannya dengan Gracia, namun yang jelas keduanya nampak makin adem ayem, seadem wajah Shani. 😂

"Ekhem..." suara deheman membuatku menoleh ke sumbernya, nampak mama menatapku sambil nyengir

"Mama... Ngagetin ih"

"Duhhhh jam berapa ini, betah banget dikamar, gak laper apa" malu rasanya di godain mama seperti itu

"Apaan sih ma..." mama malah tertawa melihat ku

"Hahaha anak mama uda gede ternyata" aku hanya mengembungkan pipi menerima godaan dari mama, kami pun berjalan ke dapur.

"Mama gak kemana2 hari ini?"

"Mama udah dari butik tadi, baru juga pulang sejam lalu, kamu sih di kamar mulu" mama mengerlingkan matanya sambil mencolek dagu ku dengan pose menggoda

"Ishh...mama apaan siihhh"

"Uhm, Omi mana Ve? Kok gak ikut keluar?"

"Masih tidur ma"

"Wah... Sepertinya anak mama ganas di ranjang nih..." otomatis wajahku memanas saat mama bilang gitu, aku yakin sekarang wajah ku pasti sudah seperti kepiting rebus, aku pun segera berlari ke ruang tv untuk menghindari ocehan mama yang lebih ekstrim

Apa Itu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang