Naomi POV
"Ini kenapa tubuh gue kagak bisa digerakin? Jantung gue juga mulai lagi detaknya kenceng amat...dia ini bidadari apa pencabut nyawa sih" rintihan hati gue terombang ambing
Gue terhipnotis oleh pesonanya. Ntahlah. Mata gue seakan tak mau lepas dari tatapannya. Bibir gue berasa keluh tak mampu berucap. Tenggorakan gue terasa kering bahkan untuk menelan ludah pun sangat sulit. Dia indah, benar benar indah. Tak ada celah untuk tak mengaguminya.
"Bidadari" gumam gue tanpa sadar
"Hmm apa Mi?" sahut Ve mengagetkan gue
"Astagaaa Naomi...dia dengar kagak yee gue ngomong tadi" runtuk gue dalam hati
"Mi, kamu gpp ?" tanya nya
"Eh..gak..gpp Ve" cengir gue gugup dan reflek pegang tangan nya dia terlihat kaget, cepat2 gue tarik tangan gue dan beranjak berdiri
"Tunggu Mi" tariknya, sesaat setelah nya Ve langsung nempelin punggung telapak tangannya, di kening gue
"Eh...." respon gue dengan sikap Ve yang tiba2
"Badan kamu panas Mi" ucap nya nampak khawatir
"Eh...gue gpp Ve, biasa ini mah, kalo habis kehu....haaaccciiiiimmmm haaacciimmm" belum gue kelar ngomong, gue udah bersin2
"Tuh kan.." dia mendelikan mata "Kamu duduk dulu, biar aku buatin teh hangat dulu" dia beranjak pergi, namun gue tahan
"Gak usah Ve, gue gpp" dia terlihat kesal, melepas genggaman tangan gue dan tetap bersikukuh mau buat teh
"Ntar gue kembung kalo minum teh" dia langsung menghentikan langkahnya, berbalik ke arah gue, menatap mata gue seakan mencari kebohongan dari kata2 gue tadi
"Huuufftttt" hembusan nafas kasar darinya saat tak menemukan kebohongan dari gue
"Yaudah, di kasih minyak kayu putih aja" lanjutnya membawa minyak kayu putih ke arah gue
"Biar aku aja, kamu diem" tegasnya saat gue mau ambil botol minyak putih
"Eh...ta..ta..ta...haaaccciiiimmmmm haacciiimmmmm" lagi2 ucapan gue keptong oleh bersin
Tanpa banyak kata lagi, Ve langsung naikin baju gue yang belakang dan mulai membaluri punggung gue dengan minyak kayu putih. Lembut terasa sentuhan serta usapannya. Dan gue sungguh menikmati itu. Eh......hehehe
"Rebahin badan kamu, biar enakan" tanpa penolakan gue langsung nurutin perintah Ve
"Eh..ma..maa..maauu ngapain Ve?" baru saja ngerebahin badan, tangan Ve mau membuka kancing baju gue
"Hmm bagian depan kan belum di kasih minyak" jawabnya santai
"Eh... gak..gak usah, biar gueee aja" gue langsung duduk kembali dan secepat kilat mengambil minyak kayu putih di tangan Ve, lalu mengoleskan ke badan gue sendiri.
"Yaudah sekarang kamu tidur Mi, biar enakan" titah Ve begitu gue selesai olesin minyak, gue hanya mengangguk dan merebahkan diri ke kasur. Tak lama gue pun tertidur.
Author POV
Setelah Naomi tertidur. Ve pun ikut merebahkan diri di samping Naomi. Dia melihat hape nya sekilas, hanya untuk mengecek apakah ada notif dari kekasihnya. Tapi hasilnya tetap sama, bahkan chatnya belum ada yang di read. Setelah itu Ve pun terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
General FictionCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?