Ve POV
Aku sekarang lagi duduk di halte dekat sebuah mall. Sebenarnya tadi aku datang ke mall bareng Andre. Kami berencana untuk mengambil pesanan cincin tunangan. Tapi baru masuk beberapa langkah dalam mall, dia mendapat telpon dan katanya penting. Dia pun ijin pulang lebih dulu. Mau gak mau aku mengiyakan.
Seperti biasa, tiap di dalam mall selalu gak inget waktu. Tanpa terasa sudah pukul 21.30, artinya mall sudah mau tutup. Buru2 aku melangkah keluar. Ternyata diluar hujan deras. Pake aplikasi ojek online pun tidak ada yang menerima orderan, mungkin pada sibuk melayani customer, apalagi pas hujan. Akhirnya ku putuskan buat berlari ke arah halte dekat mall, berniat nunggu taxi lewat.
Namun sayang, meskipun beberapa kali taxi lewat, sudah ada isinya semua. Ku telpon Andre tak ada jawaban, chat pun gak di baca. Shania pun aku hubungi, dia minta maaf karena masih ada acara sama Boby kekasihnya. Beberapa kali ku lihat jam di tangan. Tak terasa sudah 1 jam aku menunggu. Hujan semakin deras. Jalanan pun mulai sepi. Mungkin karena hujan, jadi orang pada enggan keluar. Aku mulai cemas dan panik. Aku benar2 ketakutan. Di halte pun tinggal aku sendiri.
"Hahhh" terdengar suara seseorang yang baru saja menghentikan motornya di halte
Ku perhatikan dia sesekali. Tak berani ku menatapnya langsung. Rasa takut pun semakin menjadi. Ingin ku teriak kencang saat itu juga, agar orang2 datang menemani. Tapi apa daya, semua rasa nya cuma bersuara dalam hati saja.
Terlihat orang itu mengibas2kan jaketnya sambil terus menggerutu. Dan baru aku tau kalo dia seorang cewek.
"Tau gitu gue pake jas ujan dari tadi" suara nya membuat aku berpikir, seakan tidak asing lagi. Saat aku masih berpikir, dia membuat pergerakan memutar ke arah ku, dengan cepat ku alihkan pandangan dari nya.
"Eh...kak Ve" ucapnya membuat ku menoleh
"Naomiiiiii" aku langsung berhambur memeluknya, begitu tau kalo orang itu Naomi. Rasanya lega, bisa bertemu dengan nya di saat kayak gini.
"Udaa kak meluknya, baju gue basah, ntar lu ikutan basah" dia menjauhkan tubuh kami, aku pun mengangguk mengerti begitu menyadarinya
"Kak Ve ngapain disini sendirian?" aku pun menceritakan kalo aku lupa waktu pas belanja di mall, dia manggut2i kepala
"Kamu sendiri, malam2 ujan2 habis dari mana?" aku balik tanya padanya
"Hehe gue baru pulang kerja kak, biasanya jam 11 baru pulang, ini tadi bos nya lagi baik, jadi nya pulang 1 jam lebih awal" jelasnya diikuti cengir khas darinya, ku pun ber "ohhh" ria
"Kamu gak bawa jas ujan apa, sampe ujan2an gini" dia diam seperti sedang memikirkan sesuatu
"Jas ujan?" pelan namun aku masih mendengar nya
"Astaagaaaa demi suster ngesot yang nyeremin, kenapa gue mesti lupaaa" sedetik kemudian sambil tepok jidat dan langsung berjalan ke arah motornya. Di buka nya jok motor matic nya, terlihat dia mengeluarkan jas ujan dari dalam. Lalu kembali berjalan ke arah ku dengan bibirnya yang terus komat kamit sambil manyun.
"Dia bener2 lucu" batinku terus memperhatikannya
"Kamu kenapa Mi?" Tanya ku begitu dia mendekat
"Gue lupa, kalo bawa jas ujan, huwaaaaaaaa" rengeknya seperti anak kecil yang frustasi, aku terkekeh dengan tingkahnya.
"Yaudah, di pakai aja sekarang"
"Udah telat, gue uda basah kuyup juga" ucapnya memanyunkan bibir
"Oya, rumah lu mana?" tanyanya tiba2
"Uhm sekitar 45 menit dari sini, di jl. Xxxx no xxx" jelas ku
"Ayo gue anter"
"Eh...jangan, gak usah repot2, aku nunggu taxi aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
Ficción GeneralCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?