Ve Pov
Sejak kejadian 2 hari lalu, aku selalu salah tingkah tiap bertemu Naomi. Dia selalu buru2 kalau bertatapan atau berpapasan denganku. Seperti menghindar untuk berinteraksi. Begitu pula dengan ku, yang juga kebingungan harus bersikap gimana.
Pagi ini aku bangun lebih awal, ikut membantu mama masak seperti biasa. Ya karena papa akan mengunjungi kami. Sebenarnya aku malas untuk menemui nya, sejak ku tau tentang kenyataan yang ada. Apalagi hari ini papa akan datang bersama istri baru nya, dan juga anak nya yang berumur 8th. Aku masih belum bisa menerima semua kenyataan yang ada, namun mama selalu memintaku untuk bisa menerima keadaan. Mama emang selalu sabar.
"Emang papa datang jam berapa ma?"
"Mungkin siangan Ve, soalnya baru berangkat jam 8 ato 9 an..." aku pun mengangguk paham dengan penjelasan mama
Kami pun melanjutkan kegiatan masak di dapur, hingga kejadian tak terduga pun terjadi. Saat akan mengambil air kaki ku terpeleset. Aku pun kehilangan keseimbangan, hanya bisa pasrah dan memejamkan mata karena tubuhku bakal mendarat dengan indah di lantai.
Bruuukkk
Terjatuh lah aku. Tapi bukan lantai dingin yang ku rasa, melainkan pendaratan di tempat empuk, tak bikin sakit. Ku buka mata perlahan, ku kerjap2kan beberapa kali. Tepat di bawah ku ada Naomi disana meringis seperti menahan sakit.
"Astagaaa Naomiiii" pandangan kami pun bertemu dan saling mengunci
5 detik kemudian....
"Ve... Naomi... Kalian gpp?" suara mama menarik kembali kesadaranku, dengan sigap aku langsung berdiri, di ikuti Naomi
"Omi, kamu apanya yang sakit?" setelah memastikan aku baik2 saja, mama langsung menanyai kondisi Naomi
"Gpp tante, sedikit ngilu aja di pinggang dan pantat Omi, maklum kejatuhan raksasa" ucap Naomi mengusap2 daerah yang di sebutkan tadi sambil melirik kearah ku
"Raksasa? Emang aku segede itu" ku gembungkan pipi ku tak terima dengan ucapannya
"Tuh raksasa nya jadi ikan gembung sekarang Mi" bukannya belain, mama malah ikut2an ngeledek aku, dan mereka pun terkekeh bareng mengejekku
Selanjutnya kegiatan masak memasak pun berlangsung kembali. Namun kali ini di bantu dengan Naomi. Beberapa kali mata kami bertemu, tapi dengan cepat baik aku ato dia sama2 salah tingkah.
"Kenapa jantung ini selalu berulah saat bersamanya"
Kami pun makan bersama, kali ini hanya ada aku, mama dan Naomi. Sedangkan Sendy pagi2 buta uda pergi bersama Lidya ntah kemana.
"Omi hari ini ada acara?" tanya mama di sela2 sarapan
"Uhm, gak kayaknya tante, kenapa?"
"Kamu nanti ikut kami ke rumah ya, biar tante kenalin ke papa nya Ve sekalian" aku kaget, karena mama mengajak Naomi tiba2
"Tapi ma...."
"Biar papa kamu tau, siapa yang udah nolongin kita disini"
"Uhm kalo Ve gak mau gpp tante Omi gak ikut"
"Ish siapa yang gak mau, sok2 an deh nih anak"
"Gak kok, Ve gpp kok Mi, ayo Ve bilang gpp ke Omi"
"Hhmm iya gpp kok Mi, aku cuma gak enak aja sama kamu, takut makin ngetepotin" ku lihat wajah Naomi berubah jadi datar yang awalnya tersenyum
"Gak ada yang merasa di repotin disini" ucapnya tanpat ekspresi
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Cinta
General FictionCinta? Ntahlah.. Apa aku harus percaya akan cinta.. Bukan kah cinta itu hanya sebuah kalimat yang ada dalam ftv sinetron atau novel roman saja?