Bagian 15

1.7K 143 16
                                    

Ve Pov

"Aaarrgghhh" kesalku mengingat kejadian tadi

Bisa2 nya hal itu terjadi. Berani2 nya dia mengambil kesempatan dalam kesempitan. Rasa nya aku frustasi jika ingat hal itu. Ku sentuh bibir ku, masih terasa dengan jelas apa yang terjadi beberapa menit lalu. Itu membuatku merasakan ada hal aneh dalam diriku. Aliran darah berasa ada sengatan listrik dan detak jantung 100x lebih cepat, serta seperti ada letupan2 yang ingin meledak dalam perutku, benar2 sesak napas.

"Haahhh...tapi apa Shania melihatnya ya?"

Aku pun keluar dari toilet. Setelah bergelut dengan perasaan ku tadi. Ya aku langsung pergi ke toilet setelah kejadian itu. Semua membuatku merasa gugup, takut dan malu campur jadi satu.
Kulihat Naomi sedang merapikan deretan baju2. Tak sengaja mata kami bertemu. Namun dengan cepat dia menundukkan kepalanya, lalu mengalihkan pandangan nya kembali ke deretan baju2.

"Ishhh apa2an itu, berani nya dia membuang pandangan dariku" kesalku tak terima dengan sikap Naomi, tanpa ku sadari ku hentak2an kaki ke lantai

"Kamu kenapa Ve?" suara Shania menyadarkan ku, dan Naomi tampak melirik ke arah ku sebentar

"Eh..gpp Shan" cengirku sambil menggaruk kecil pipiku

"Yakin gpp?" Shania menaik turun kan kedua alis nya sambil senyum menggoda ku

"Ishh apaan sih" kesalku sambil berlalu dan masuk ke ruangan kerjaku, tak ku hiraukan Shania

Skip

Gara2 kejadian itu, aku malas keluar dari ruangan ku. Makan siang pun aku bawa bekal dari rumah. Hhmmm soal bekal, ternyata tadi pagi Naomi sempat membuatku sandwich saat ku mandi untuk dibawa ke butik. Dia baik sih sebenarnya, tapi dia menyebalkan.

Dan tak terasa sekarang sudah jam 4 sore. Itu artinya waktu pulang Naomi.  Tapi ku lihat dia masih tidak beranjak, dan sesekali melihat keluar. Lalu tak lama, dia tampak tersenyum, kemudian berjalan ke ruangan ku. Ntah apa yang dilihatnya dluar sana.

"Permisi"

"Masuk"

"Uhm..kak, gue balik dulu"

"Hmm" sahut ku tanpa menoleh ke arahnya

Setelahnya, dia pun keluar dari ruangan ku. Pamit ke karyawan ku yang lain. Lalu menghilang di balik pintu utama butik. Aku segera beranjak dari tempat dudukku. Rasanya penasaran dengan apa yang terjadi disana. Buru2 ku berjalan ke arah pintu butik untuk memastikan. Dan untung saja Shania lagi ada meeting diluar.

Kulihat ada mobil berenti di depannya. Tak lama seorang gadis muncul. Menyapa dan tersenyum pada Naomi, begitu pula sebaliknya.  Si gadis itu merangkul Naomi, lalu mereka jalan ke arah butik. Eh..tunggu... Aku kelabakan, langsung ku berlari kecil ke meja kasir. Tepat saat baru aja aku duduk, pintu butik terbuka. Tampak Naomi bersama gadis itu. Mereka tersenyum padaku.

"Honey, gue lihat2 dulu ya" ucap gadis itu pada Naomi, yang d jawab anggukan.

Naomi pun duduk diam, menunggu. Tak ada obrolan di antara kami. Dia sibuk dengan hape nya. Hingga mungkin sekitar 30 menitan. Gadis itu menghampiri Naomi.

"Honey, bagus yang mana?" tanya nya memperlihatkan dua baju yang di bawa

"Hmm dua2 nya bagus, tapi ini terlalu sexy" komentar Naomi

"Kalo gitu gue ambil ini biar keliatan sexy" ucap gadis itu sambil mengerlingkan mata ke Naomi

"Lu uda sexy Nat, gue ntar yang repot kalo lu makin sexy gara2 pake ini" jawaban Naomi

"Ishhh jawaban macam apa itu, menggoda dan genit" gerutuku dalam hati

"Kalo gitu, gue ambil ini aja mbak" si gadis menyerahkan baju pilihannya ke aku tiba2, membuat aku kaget

"Ouh iyaa kak, mau yang ini aja? Ato masih mau nambah lainnya?" tanya ku berusaha bersikap sebaikungkin pada customer

"Ini aja mbak, pacar gue ngambekan kalo kelamaan soalnya mbak" jawabnya sambil senyum nakal melirik Naomi

Mendengar jawaban gadis itu, aku beneran kaget. Dan ku lihat Naomi sepertinya tak kalah kaget. Lagi2 pandangan kami bertemu, dan lagi2 dia mengalihkan pandangannya dari ku.

"Oya mbak, tolong dibungkus rapi ya, soalnya mau di pake dinner ntar malem" ucap gadis itu yang ku jawab dengan senyuman

"Honey...dari tadi hape mulu, sekarang lu sama gue, jadi pacar2 dan fans2 lu yang lain ntar aja iihhh" belum sempat aku sadar sepenuhnya, sudah dibuat kaget lagi

"Mee..meerekaa apa beneran pacaran?" batinku kaget bingung campur2

"Ntar ya Nat, gue telpon Shani dulu, kasian dia kalo nunggu di kost lama" jawaban Naomi membuat gadis yang di panggil Nat itu mengerucutkan bibir nya

"Mantan aja yang di urusin" gerutu Nat yang masih ku dengar, sedangkan Naomi, dia asik telpon. Ya mungkin dengan Shani.

"Eh...tunggu.. Mantan? Berarti Naomiiiiii.." aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku, karena tak percaya akan kenyataan yang baru saja ku dapat

Setelah nya mereka pun pergi. Tapi selang beberapa menit Naomi kembali ke butik. Berjalan ke arah ku dan mendekati ku.

"Uhm..jangan dengerin ocehan Natali, maksud gue, temen gue yang tadi. Kalo nanti malem ada waktu, gue tunggu di caffe OPPA jam 7. Jangan telat, karena jam 8 gue ada dinner sm Natali" ucap nya pelan setengah berbisik lalu berlalu

"Oya, soal tadi pagi, itu gak sengaja" dia berbalik buat berkata itu, lalu pergi lagi dan menghilang dari pandangan ku.

"Ya Tuhan, barusan itu apa? Kenapa aku hanya bisa diam mematung tanpa bisa berkata apa2" batinku rasanya lemas, ntahlah

"Kenapa rasanya seperti ada yang sakit ya disini" ku sentuh dadaku yang sesak rasanya



















TBC

selama masih banyak ide dan internet lancar, gw bakal update cepat

Tapi kalo uda buntu dan internet ngajak berantem, update nya bakal kayak keong lagi ngesot 😅😆😂

Happy reading

Apa Itu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang