31. Telungdase Besik. [Arka+Nata] (Part 3)

4.8K 450 9
                                    

Sinders? JERAWATAN!

.....

"Ngeliatin kak Arka" jawab Nia sambil tersenyum merkah.

"Elah, kakel macem orang bisu gitu lo suka in" ejek Lisa sambil tersenyum sinis.

"Bct!" umpat Nia sambil menatap Arka dengan tatapan berbinar, berharap Arka akan melihatnya. 

Nihil, jangankan melihat, mungkin Arka tidak tau bahwa ada seorang manusia bernama ANLENIA DIANATA di sekolah ini.

Miris banget hidup gue :") -Ad.

Namun saat Nia hampir menoleh, mata Arka dan Nia saling beradu pandang.

Arka yang ingin tersenyum karna berhasil menemukan Nata, adik kelasnya yang ia liat dikantin tadi, mengurungkan niatnya untuk tersenyum, karna adik kelasnya itu juga sedang menatapnya.

Cantik -Osh

Nia akhirnya tersadar, dan sekarang dia sedang saling tatap dengan kakak kelas nya itu.

"Yaampun kak Arka natap gue" Nia langsung memalingkan wajah sambil meremas tangan Mingyu.

Mingyu yang sudah biasa oleh remasan tangan Nia saat sedang geregetan hanya bisa tersenyum kecil.

"Ming, lo napa senyam senyum macem gitu?" Lisa menatap Mingyu bingung, tidak biasanya Mingyu hanya tersenyum saat Nia meremas tangannya seperti saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ming, lo napa senyam senyum macem gitu?" Lisa menatap Mingyu bingung, tidak biasanya Mingyu hanya tersenyum saat Nia meremas tangannya seperti saat ini. Biasanya Mingyu akan berteriak selebay mungkin.

"Ah? Gpp kok. Gue sehat bugar jasmani dan rohani" jawab Mingyu sambi tersenyum.

"Auk ah, seyem!" ujar Lisa sok imut.

"Tes - tes" semua murid langsung menatap kedepan dan melihat kepala sekola mereka.

"Selamat pagi anak-anak" sapa ibu kepsek sambil menatap sekeliling.

"Pagi bu" jawab semua siswa.

"Hari ini, ibu akan memilih ketua osis untuk SMP dan juga SMA" semua orang langsung menatap Nia sambil tersenyum.

"Untuk SMP, ibu tidak perlu pikir panjang kalian pasti sudah tau kan siapa yang ibu pilih?" Ibu kepsek tersenyum kearah barisan anak SMP.

"Byun Somi bu!" teriak cowok cowok dari barisan SMP.

"Ya, benar. Tolong, Somi maju kedepan" Nia yang merasa terpanggil langsung saja kedepan. Dia tidak menyadari apa yang sudah diucapkan oleh sang kepsek, dia terlalu sibuk mengamati kakak kelasnya itu.

Sains Teacher; Osh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang