03

2.2K 214 142
                                    

Mengapa aku berubah? Karna kamu yang pergi. Mengapa aku marah? Karna kamu yang buatku sakit hati.
-Clarissa Anindya-
.
.
.
.
Happy Reading
Budayakan vote dan comment setelah membaca❣

* * *

Seluruh siswa dan siswi SMA Harapan Bangsa pun berhamburan setelah bel pulang berbunyi, Risa menyegerakan keluar dari kelasnya bersama Dara sedangkan Agita dan Fay, mereka mengerjakan piketnya terlebih dahulu.

"Ris, lo pulang sama siapa?" tanya Dara dengan ragu-ragu.

"Bareng sama lo aja ya?" tandas Risa bertanya balik.

"Tapi, gue..." ucapan Dara yang gugup ini seketika membuat langkah Risa terhenti saat itu juga dan menoleh pada Dara. "Kenapa?"

"Anu.. gue..."

Jawaban Dara yang sedikit ambigu ini membuat Risa langsung menerka. "Azil jemput lo?"

Dara langsung tercengir lebar pada Risa yang mengetahui apa maksud penolakannya barusan.

"Hehe, iya."

"Yaudah," jawabnya dengan datar lalu melanjutkan perjalanannya menuju parkiran.

Keheningan di antara mereka berdua pun muncul, mereka saling diam satu sama lain. Entah apa yang dipikirkan mereka berdua? Tapi, nampaknya Risa sedikit kecewa karena Dara lebih memilih pulang bersama Azil dibandingkan dirinya.

"Ris?"

Risa mengernyit. "Kenapa?"

"Sampai kapan lo gini terus? Nutup diri lo kaya gini terus."

"Ga tau."

Dara tersenyum mendengar ucapan Risa, ia sebenarnya sedih melihat sikap Risa yang seperti ini. Sebagai sahabat dekatnya sejak duduk di bangku sekolah dasar, Risa itu dikenal sebagai gadis yang periang, tapi semenjak dirinya akan memasuki bangku sekolah menengah atas dan ditinggal oleh laki-laki itu sikap Risa semakin hari semakin tertutup, tidak pada laki-laki saja, melainkan perempuan juga.

Tanpa disadari, mereka berdua akhirnya sampai ke tempat yang dituju, yaitu parkiran.

Dari kejauhan, nampak seorang laki-laki sedang tersenyum ke arah mereka seraya berlari kecil.

"Hai Dar, Ris," sapa laki-laki itu bergantian pada Dara maupun Risa.

Laki-laki ini bernama lengkap Fazil Nandito, siswa XI IPA 1 yang merupakan teman sebangkunya Noval.

Dara yang disapa Azil hanya tersenyum senang dan membalas sapaan tersebut dengan ramah, sedangkan Risa, ia membalas dengan gumaman saja pada laki-laki tersebut.

"Gue pinjem Dara dulu ya?" tanyanya seraya menggenggam tangan Dara.

"Pinjem?"

"Lo kata dia barang?" tanya Risa semakin kesal.

Azil hanya bisa bergeming mencerna kata-kata yang terlontar dari mulut Risa, sementara Dara, ia hanya menatap Risa penuh kesabaran karena laki-laki yang dekat dengannya sedang berurusan dengan siapa?

"Sorry, maksud gue.. —gue minta izin ke lo buat anter Dara pulang."

Risa berusaha bersikap tidak acuh dan pergi dari kedua sejoli yang saling jatuh cinta tersebut. Rasanya ia benci melihat kedekatan antara lawan jenis. Atau mungkin ia teringat akan masa lalunya yang membuatnya membenci hal itu?

Pandangan Azil pada Risa kembali teralih pada Dara, Azil berusaha untuk mengerti dengan sikap Risa tersebut.

"Maafin sikap Risa ya, Zil?" ucap Dara merasa bersalah, namun Azil membalasnya dengan senyuman.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang