08

974 116 80
                                    

Jatuh hati sama gue itu ga mudah, harus siap patah hati, agar hati yang dipatahi bisa luluh di kemudian hari.
-Clarissa Anindya-
.
.
.
Happy Reading
Budayakan vote dan comment setelah membaca❣

* * *

Fay, Agita, Dara beserta kedua teman Noval kini sudah sampai di depan ruang anggrek nomor 3. Dengan membawa sebuah parsel buah, Dara berjalan lebih awal untuk mengetuk pintu.

TOK..TOK..

"Ris, ini gue Dara sama temen-temen yang lain mau jenguk lo."

TOK..TOK..

Tak mendengar jawaban dari Risa, Fay mulai bersuara. "Risa ga nyaut, udah mending langsung buka pintu aja."

"Eh jangan Fay," timpal Agita.

"Udah biarin."

Tak ada sahutan dari Risa ataupun orang lain. Membuat Fay yang di samping Dara segera membuka pintu tersebut.

Terlihat Risa sedang tertidur dengan nyenyak tanpa ditemani oleh siapapun. Dara yang masih kesal dengan Fay yang membuka pintu seenaknya. "Gue bilang kan jangan main buka pintu seenaknya. Risa lagi tidur."

"Yaudah sih, dia ga bangun ini, kenapa lo yang sewot," cerocos Fay tak mau kalah.

"Udah Dar, Fay, cukup! Ini rumah sakit," tegas Agita.

"Dia duluan nih!" ungkap Fay menunjuk Dara.

"Eh apaan sih!"

"Heh, lo berdua ke sini niat main gundu apa kaga sih?"

Pertanyaan Dion membuat Azil langsung memukul topi yang dikenakan oleh Dion. "Bego! Ke rumah sakit malah main gundu."

Agita menoleh menatap Risa yang entah kapan terbangun dari tidurnya. "Risa bangun noh. Lo pada berisik sih!"

Dion kemudian ikut menoleh. "Hai Risa, maaf jadi mengganggu waktu tidurnya."

"Emang lo ngeganggu Spion!" ungkap Fay.

"Nama gue Dion bukan Spion, Fay Nurrani!" ujar Dion menekan kata 'Nurrani' pada Fay.

"Udah-udah, daritadi berantem mulu. Ke sini lo pada niat jenguk apa berantem sih?!" Agita mulai kesal.

Bibir Dara terangkat, ia mengakui bahwa dirinya salah. "Maaf Ris, lo jadi bangun gara-gara kehadiran kita."

Risa mengangkat tubuhnya dan menyenderkan dirinya ke tembok. "Gapapa."

"Kita bawain parsel buah loh Ris." Azil mengambil parsel buah dari tangan Dara lalu menyimpannya di atas nakas.

"Makasih."

Fay mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan. "Daritadi lo sendiri, Ris? Noval ga jenguk lo?"

Baru saja Risa ingin menjawab pertanyaan Fay, tetapi laki-laki yang ditanyakan oleh Fay itu muncul tiba-tiba.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab serempak.

"Yang dicari akhirnya muncul."

"Darimana aja lo?"

"Bukannya jagain malah keluyuran."

Noval yang baru datang langsung dikeroyok oleh perkataan dari ketiga sahabat Risa.

Dara, Agita dan Fay kali ini diam, menunggu jawaban dari Noval. Kini Azil yang bersuara. "Waktu bolos sekolah lo langsung ke sini kan?"

"Iya."

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang