33

147 13 19
                                    

"Aku menyesal diam-diam mencintaimu sekaligus menyakitimu tanpa sadar."
-ClarissaAnindya-

Jangan lupa vote komen gais!!🌟💬

Happy reading❣️

* * *

Risa tidak tahu harus senang atau sedih saat pembagian rapot hari ini, disatu sisi ia senang Ayahnya bela-bela datang meluangkan waktu kerjanya menggantikan Intan mengambil rapotnya. Sementara Intan menjaga Noval di rumah sakit karena Desi mesti mengambil rapot Noval di sekolah.

"Kamu masih mikirin Noval?" ujar Toni-Ayahnya melirik anaknya yang duduk di jok belakang bersama Farel melalui Kaca spion. Wajah anaknya ini tidak seceria biasanya, terlihat murung sekali bahkan tidak ada semangat dihidupnya.

"Noval siapa, mas?" tanya Santi-Ibunya Farel yang sedang menggendong Kiara, dia memang ikut karena hendak mengambil rapot

"Cowok yang ngejar-ngejar Risa selama ini, Ma," sahut Farel.

"Apaan sih, dia ga ngejar-ngejar Risa." Risa menggerutu membuat ketiga orang di dalam mobil menahan tawanya. Masih saja Risa menutupi rasa gengsinya.

"Kak Lisa malu, ya?" celetuk Kiara yang cadel membuat seisi mobil pecah menahan kekehan kiara yang anak sekecil itu sudah paham maksud pembicaraan mereka.

"Kiara gaboleh ikut-ikutan, ya, ini urusan orang dewasa," ujar Santi.

"Kamu emangnya ga cemburu, Risa dikejar-kejar cowok lain?" tanya Toni meledeknya.

"Udah biasa aja, Pah." Jawaban Farel membuat Risa menoleh dengan cepat.

Toni mendeham cukup keras. "Berarti udah ada yang lain dong, siapa kok ga kenalin ke Papa?"

"Baru deket, Pah," balas Farel santai. Risa memelotot selama ini ia selalu cerita tentang Noval pada laki-laki itu tapi sebaliknya Farel tidak pernah bercerita padanya.

"Siapa, kok lo ga bilang sama gue?!" sambar Risa.

"Ranking satu dulu baru gue bilang siapa orangnya," kata Farel.

"Oke, awas ya kalo gue ranking satu beneran lo mesti nembak dia!" putus Risa.

"Nembak itu apa, Mah?" sahut Kiara. "Tembak-tembakan kaya mainan cowok?"

* * *

"Risa!" Dara berseru melihat kedatangan Risa.

"Gimana, Noval udah sadar?" tanya Agita.

Risa menggeleng lemah. "Dia belum sadar."

"Dia bakal sadar secepatnya, tenang aja," ujar Toni yang datang-datang merangkul anaknya di sebelahnya.

"Eh Om," sapa Agita.

"Kalian cuma berdua, Fay mana?" Ketiganya langsung terdiam.

"Disini, Om." Fay berdiri di samping Risa membuat semuanya menoleh pada gadis itu.

"Kamu sendirian, yang kesini siapa, Mama atau Papa kamu?"

"Mereka sudah cerai, Om. Jadi Fay sama Bi Nani . Ortu Fay kan cuma Bi Nani," kata Fay dengan datar, ia tidak mau terlihat sedih di depan orang-orang yang tidak tahu betapa buruknya keharmonisan keluarganya.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang