04

1.2K 148 115
                                    

Kata orang cinta itu muncul karna terbiasa, tapi kalo kata gue cinta itu muncul karna ada rasa, soalnya kalo gaada rasa gimana bisa jadi cinta hehe.
-Noval Adrian-
.
.
.
.
Happy Reading
Budayakan vote dan comment setelah membaca

* * *

Kejadian kemarin membuat Risa tidak bisa menahan emosinya yang memuncak begitu saja, dirinya benar-benar tak mengerti, mengapa Ayahnya bisa menemuinya dan Ibunya tanpa adanya rasa bersalah setelah tiba-tiba menghilang beberapa hari dan menceraikan Ibunya 6 tahun yang lalu.

Pikirannya kini kacau, melihat Ayahnya yang datang tiba-tiba dan meminta maaf begitu saja pada Risa dan Ibunya, apalagi ditambah dengan kepindahan Ayahnya ke kota Jakarta bersama Istrinya dan kedua anak tiri itu.

Tidak mau dibikin pusing, Risa segera mempercepat langkahnya menuju kelas.

"RISA!!!"

"WOEEE!!"

"JANGAN CEPET-CEPET JALANNYA!!"

"UHUK-UHUK."

"ADUH BENGEK GUE KAMBUH!!"

Mendengar suara teriakan seseorang, Risa memberhentikan langkahnya dan menoleh, berniat melihat seseorang yang memanggilnya.

Gadis yang sedari tadinya mengejar dan meneriaki Risa pun akhirnya berhenti berlari setelah mensejajarkan langkahnya dengan Risa, ia menunduk sejenak sembari memegang lutut dan mengatur napasnya yang tersenggal-senggal.

"Ngapain lo, ngejar gue?"

Empat kata terlontar dari mulut Risa, membuat Fay kesal setengah mati. Ia segera berdiri tegak kembali setelah mengatur napasnya.

"Lo bikin gue bengek, ogeb!"

"Aduh, turun 5 kg gue."

"Nambah kurus aja badan gue, astagfirullah."

Risa hanya menggeleng heran pada Fay yang masih bergerutu padanya, lalu berkata,"salah sendiri."

"Lo budeg apa gimana sih, Ris? Gue ngejar lo kan pengen ke kelas barengan eh lo nya jalan mulu!" cerocos Fay pada Risa yang masih menatapinya.

"Yaudah."

"SUBHANALLAH."

"TEMEN APA BUKAN INI?"

"SEMBUHKANLAH TEMAN HAMBA YA TUHAN."

Risa tak menanggapi tingkah Fay yang merusak gendang telinganya, ia segera berjalan terlebih dulu meninggalkan Fay kembali.

"Risa! Masa gue ditinggalin lagi!"

"RISA!"

"TUNGGUIN WOE!!"

* * *

Seperti biasa, ketiga orang tampan tapi sengklek yaitu Noval, Dion dan Azil ini menduduki bangku kantin Mpok Ipeh sebelum memasuki ke kelas. Biasanya mereka memesan teh manis hangat beserta gehu untuk sarapan paginya.

"Mpok Ipeh, gehu tambah lagi 3," seru Azil yang masih mengunyah gehu beserta satu gehu yang masih dipegangnya.

"Siap Den!"

Mpok Ipeh segera mengambil piring yang ada di hadapannya dan menaruh 3 buah gehu untuk diberikan pada Azil.

"Ngomong-ngomong, Mpok, Jubaedah kemana?"

"Oh, si Ed-"

Noval yang sedang meminum teh manis hangat langsung menyemburkan teh tersebut ke tanah.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang