"Apa yang menjadi lebih dari sekedar teman belum tentu ia akan benar-benar baik justru ia bisa saja membahayakan."
-Clarissa Anindya-
.
.
.
Happy Reading❣️
Jangan lupa vote dan komen ya🙏🏻* * *
Sudah selesai ujian akhir semester 1, tidak ada lagi guru yang akan datang ke kelas untuk mengajar kecuali remedial bagi nilai raport yang kurang.
Akhir-akhir ini nampaknya Farel bingung dengan tingkah Risa yang agak aneh sejak kemarin, Risa menjadi pendiam dan saat ini ia menelungkupkan wajahnya saat sampai di kelas.
Beruntung saat memasuki sekolah tadi tidak ada yang mempermasalahkan soal kejadian Noval memberi nafas buatan untuk Risa. Mungkin orang-orang menganggapnya adalah cara untuk menolong orang lain bukan karena ada sesuatu yang spesial seperti first kiss misalnya.
"Ris, lo gapapa?" tanyanya dengan nada sedikit khawatir.
Gadis itu mendongak. "Enggak."
"Lo keliatannya aneh dari kemarin pulang sama Noval," tuturnya.
"Eng-engga perasaan gue gini-gini aja, aneh kenapa emang?"
"Y-ya lo aneh aja gitu," balas Farel.
"Risa." Seseorang memanggilnya, membuat Risa dengan cepat menoleh.
Dua orang gadis tengah tengah tersenyum menghampirinya. Mereka Agita dan Dara. Risa menarik senyumnya, senang rasanya melihat mereka saling menautkan tangan, sepertinya mereka sudah baikan.
Karena kedua teman Risa sudah datang, Farel menyengajakan dirinya bangun dan hendak pergi ke kelas, ia paham kalau Risa butuh waktu dengan temannya dibandingkan terus-terusan dengannya.
"Kalau gitu gue ke kelas, ya?" Risa mengangguk mendengar penuturan Farel.
Dara duduk tepat di samping Risa, sedangkan Agita menarik kursi lain untuk duduk di samping meja. Ketiganya masih sama-sama diam.
"Gue minta maaf ya, Ris?" pinta Dara. "Gue selama ini mihak orang yang salah."
"Gapapa, Dar, lo ga salah apa-apa kok sama gue." Risa mengusap bahu tangan Dara.
"K-kita masih temen, kan?" tanya Dara ragu.
Risa tersenyum kecil, tidak habis pikir.
Dari dulu Risa tidak pernah membenci siapapun yang pernah menyakitinya baik fisik maupun materi, apalagi temannya sendiri. Baik Fay sekalipun yang pernah menyakiti hatinya.
"Lo itu selalu temen gue dan akan tetep jadi temen gue, Dar."
"Gue bilang juga apa, Dar. Risa itu selalu anggep lo temen," sahut Agita yang turut senang.
Baru kali ini Dara merasakan definisi bahagia bersama teman, Risa terlihat berubah tidak seperti dulu, Dara tidak perlu susah-susah lagi menyuruh gadis itu tersenyum karena dengan mudahnya Risa melengkungkan bibirnya.
Teman sejati bukan cuma ada di saat dia butuh lo atau lo butuh dia aja tapi teman sejati ada di saat lo dan dia sama-sama menerima segala kekurangan tanpa melihat kelebihan yang dipunya.
* * *
Kantin terlihat sangat padat, bahkan meja dan kursi sudah terisi penuh semua. Risa, Dara serta Agita bingung akan duduk dimana, tiba-tiba Azil memanggil Agita, menyuruhnya dan teman-teman Agita untuk satu meja dengannya.
Saat duduk, Risa masih merasakan rasa canggung di depan Noval. Canggung karena ia menolak perasaan laki-laki itu saat di danau, ia tidak mau hubungan Noval dengan Deva kandas gara-gara dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSED HEART (COMPLETED)
Teen Fiction#3 SMA (05/06/2022) Clarissa Anindya, gadis pintar, pendiam dan keras yang selalu menutup hati kepada semua lelaki. Salah satunya Noval Adrian, laki-laki tengil, humoris, dan punya hobi cari masalah dengan guru. Dengan penuh perjuangan Noval tidak...