34

165 11 22
                                    

"Aku menyukaimu sejak lama walaupun aku takut kehilanganmu karena masalah yang sama."
-Clarissa Anindya-

.
.
.

Vote dulu yuk sebelum baca!
Jangan lupa komen ramein lapak ini😇🙏🏻

* * *

Risa bergegas menuju rumah sakit dengan yang lainnya, raut wajah gadis itu benar-benar mengkhawatirkan, kantung matanya menghitam akibat kurang tidur semalam.

Langkahnya terhenti saat Ibunya sudah berada di depan ruang rawat inap Noval.

"Gimana, Noval?"

"Dia baik-baik aja."

"Risa mau masuk."

"Sabar dulu di dalem ada Tante Desi sama dokter lagi periksa kesehatan Noval."

Ceklek!

"Tante," panggil Risa saat Desi dan juga dokter keluar ruangan.

"Risa mau jenguk Noval."

"Iya boleh."

"Tapi saran saya jangan terlalu banyak orang yang masuk, ya, maksimal dua orang saja," saran Dokter.

"Kalo gitu Deva ikut masuk," ujar Deva bersemangat tapi tidak dengan Risa. Senyumnya memudar saat itu juga.

Ceklek!

Di atas brankar Noval masih berbaring di sana. Ia menoleh kala pintu ruang rawatnya terbuka, saat matanya bertemu dengan mata coklat Risa wajahnya yang datar kembali kemudian ia memalingkan ke arah semula. Risa senang bisa melihat Nov kembali dengan keadaan sehat walaupun dengan tersenyum getir hatinya ikut teriris karena Noval sudah tidak peduli padanya bahkan Risa tidak tahu harus melakukan apa sekarang setelah melihat reaksi Noval.

"Val, sorry ya kita baru dateng, tadi abis ngambil rapot," kata Deva membuka suara.

Tidak mendapat respon Deva kembali bersuara. "Gimana keadaan lo, udah baikan?"

"Udah," jawab Noval pelan, ia belum berniat memalingkan wajahnya melihat seseorang yang menyakiti hatinya waktu itu.

"Oh ya kebetulan ada kalian berdua, gue disini bener-bener mau minta maaf atas segala kelakuan buruk gue sama kalian, terutama sama lo, Ris."

Apa tidak salah dengar, Noval mendengar Deva meminta maaf dengan sendirinya--mengakui segala perbuatan yang telah dia lakukan?

"Gue disini yang salah, gue selalu maksain apa yang gue mau...,"

"Cukup, Dev." Noval menoleh, melihat Deva yang ada di depannya dan Risa di sampingnya. "Gue harusnya yang minta maaf, Dev. Gue yang salah, harusnya kita ga putus."

Jleb!

Langkah Risa langsung memundur, lalu berlari pergi keluar ruangan, dadanya seketika sesak mendengar pernyataan Noval pada Deva, sorot matanya seakan berkaca-kaca akibat penuturan Noval yang tajam seperti belati menusuk dengan cepat.

Wajah Noval hanya biasa saja menanggapi kepergian Risa tanpa pamit, sementara Deva terkejut melihatnya. Deva merasakan apa yang Risa rasakan, pasti ucapan Noval begitu sakit baginya.

"Kenapa lo ngomong gitu sih di depan Risa?"

"Kenapa, salah?"

"Risa itu sayang sama lo, dia bener-bener nunjukkin rasa sayangnya ke lo, dia ga tidur semaleman cuma karna nungguin lo sadar, Val," jelas Deva.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang