22

162 27 23
                                    

"Kadang hati itu paling tahu mana yang harus dituju dan berlabuh."
-Noval Adrian-
.
.
.
Happy Reading
Jangan lupa vote komen ya supaya aku cepet update😭🙏🏻

* * *

Noval memundurkan wajahnya karena Risa sudah siuman. Gadis itu terbatuk-batuk mengeluarkan air yang tertelan dari dalam mulutnya.

"Lo gapapa?" Noval bertanya menyelidik, memastikan gadis tersebut tidak apa-apa. Risa menjawabnya dengan anggukan karena badannya saat ini benar-benar lemas.

"Kita ke rumah sakit ya, Ris?" Farel tiba-tiba menyahut, Noval dan Risa melihat laki-laki itu. "Takut lo kenapa-kenapa."

"Iya, bener kata Farel," sambung Noval.

Risa menolak. "G-gue mau pulang."

"Gue anter ya?" tawar Noval. Risa malah menggeleng lemah.

"Pacar lo gimana tolil, biar Risa pulang sama gue, dia tanggung jawab gue," sanggahan Farel membuat Noval terdiam tidak berkutik.

Farel langsung menggendong Risa dengan kondisi pakaian mereka basah. Begitu juga dengan Noval, ia terdiam saat kepergian Risa yang digendong Farel.

Walaupun Farel yang lmembawa Risa pulang, Deva sedaritadi masih kesal dengan ulah Noval karena memberikan nafas buatan untuk perempuan tersebut.

"Val, aku anter kamu ganti baju dulu yuk?" Tiba-tiba Deva sudah berdiri di sampingnya.

"Urus tuh pesta lo, gue bisa urus diri sendiri."

Noval segera pergi dari tempat itu, sementara Deva mengurusi pestanya walaupun semua orang bertanda tanya akan tindakan Noval pada Risa di depan pacarnya.

Selama di mobil Noval tidak henti-hentinya memikirkan keadaan Risa sekarang, ia takut gadis itu kenapa-kenapa. Hatinya tidak tenang karena cemas.

"Harusnya gue bisa lindungin lo, Risa!" kesalnya sampai-sampai memukul stir kemudi.

* * *

Setibanya di rumah, Farel langsung mengantarkan Risa ke kamar. Beruntung keadaan rumah cukup sepi mungkin Intan dan Bi Lastri sudah terlelap tidur di kamarnya.

"Sekarang lo ganti baju, abis itu istirahat, jangan dipikirin soal kejadian tadi," pesan Farel pada Risa yang sejak perjalanan pulang melamun terus memikirkan kejadian yang baru saja menimpanya

"Gue ke kamar dulu kalo gitu," izin laki-laki itu kemudian pergi ke kamarnya yang tidak jauh dari kamar Risa.

Gadis itu melamun kembali, Risa tidak menyangka kalau Noval seberani itu menciumnya, memang itu hanya nafas buatan membantu pernafasan orang yang tenggelam karena tidak bisa berenang tapi Risa merasakan kalau Noval mengkhawatirkannya.

Bodoh, satu kata yang Risa pikirkan sekarang. Deva dan semua orang di pesta sana pasti melihat Noval memberi nafas buatan, Risa sangat menyesal datang ke acara tersebut. Deva pasti marah melihat kejadian itu.

Ah, gimana ini!, batinnya

Drrttt...

Ponselnya mendadak bergetar sebentar, tanda ada pesan masuk. Risa segera mengambil pomselnya di dalam slingbag. Untung saja tadi ia tidak menggunakan ponsel di acara tersebut dan malah meninggalkannya di tas lalu menaruhnya di meja yang disediakan di pinggir kolam.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang