14

615 59 65
                                    

"Kali ini lo boleh main-main sama yang namanya cinta, tapi nanti, cinta yang bakal mainin lo."
-Fay Azura-
.
.
.
Happy Reading❣
Budayakan vote dan comment setelah membaca.

* * *

Jam tangan Noval berbunyi tepat saat ia sedang memarkirkan motornya dengan mulus di parkiran, dilihatnya arloji yang ia kenakan sudah menunjukkan pukul 07.00.

Sial, gerutunya dalam hati.

Akibat pertandingan bola semalam membuatnya kesiangan saat bangun dan hampir telat jika tidak ngebut dan menyalip ketika di perjalanan.

Noval segera menuruni motor dan bergegas pergi menuju kelas karena ia baru ingat bahwa jam pelajaran pertama itu adalah pelajaran biologi, gurunya terkenal cerewet dan galak saat aturan yang dibuatnya dilanggar, siapa lagi kalo bukan Bu Yani?

"Mati gue, semalem kelamaan nonton bola sih," rutuk Noval kesal, lalu memasuki koridor kelas IPA. Ia terima nasibnya jika harus dihukum oleh guru tersebut.

Noval segera mengetok pintu sesampainya di depan kelas, tak lama, Bu Yani yang sudah di dalam kelas membukakan pintu. Seisi kelas tiba-tiba menertawainya dan berbisik-bisik, menbuat Noval hanya diam membingung.

Astagfirullah, temen lo? Gaada malunya!

Sumpah! Bukan temen gue.

Malu-maluin kelas pisan ih, si Noval teh.

Liat mukanya? Polos-polos kek tayi ayam, bukannya nyadar.

Otak Bu Yani memanas mendengar percakapan murid di kelasnya seraya tertawa melihat penampilan Noval yang terlihat tidak tahu malu.

"SUDAH-SUDAH!" murka Bu Yani, untung saja dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung, jika iya mungkin ia sudah berada di rumah sakit saat ini. "Kalian ini! Masih pagi, udah bikin ribut aja."

Seisi kelas pun bersorak tidak terima dengan perkataan Bu Yani. "Mau Ibu kurangin nilai sikap kalian?Mau?!"

"ENGGAK BU!"

"Ya sudah, sekarang kerjakan kembali tugas yang Ibu kasih!"

Kelas akhirnya kembali sunyi sekalipun masih ada yang diam-diam terkekeh melihat sesuatu yang dianggap lucu pada diri Noval.

"Kenapa mereka ngetawain saya sih, bu?" tanya Noval.

"Kamu ini bagaimana sih, Noval? Kamu gak sadar kalo kamu masih memakai helm saat ini!" jawab Bu Yani bergerutu.

Noval yang baru menyadari cepat memegang kepalanya, ternyata benar ia masih menggunakan helmnya sampai saat ini. Laki-laki itu tercengir, sembari bilang, "iya ya, Bu. Kenapa ibu baru bilang?"

"Kamu ini harusnya sadar diri, helm segitu beratnya masa ga kerasa dipake sampe kelas," oceh Bu Yani heran dengan tingkah Noval yang kapan benarnya.

"Saya kan gamau telat masuk kelas ibu." Noval mencoba berbohong.

"Tapi tetap saja kamu telat masuk kelas ibu, jadi kamu harus dihukum! "

* * *

Sudah tiga jam kurang Noval berdiri di depan tiang bendera sambil hormat, di bawah terik matahari yang sangat menyengat dan membakar kulit siapa saja yang terkena sinarnya terutama Noval, keringatnya semakin banyak bercucuran, dahaganya sudah mengering sampai-sampai ia melirik arlojinya untuk melihat berapa menit lagi waktu istirahat.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang