"Aku benci menyukai, aku benci karna rasa suka, luka itu datang, beriringan dengan penyesalan."
-ClarissaAnindya-
.
.
.
Happy ReadingBudayakan vote dan comment ya❤
* * *
Santi-Ibu dari Farel itu seperti biasa menyiapkan sarapan pagi untuk Kiara, Farel dan suaminya, Toni. Karena hari ini hari minggu, mereka selalu berkumpul bersama. Santi yang sudah tiga tahun menikah dengan Toni mengajaknya mengobrol sembari mengoleskan selai pada roti untuk gadis kecilnya Kiara.
"Mas, nanti siang aku berangkat ke Semarang ya, Ibu kangen Kiara katanya," ucap Santi.
"Loh, kok kamu mendadak bilangnya?"
Santi memberikan roti pada Kiara. "Semalem Ibu telpon, cuma kamunya udah tidur, Mas."
"Ohh, yaudah tapi aku ga bisa nganterin, kan kamu tau sendiri nanti siang aku berangkat ke Manado," ujar Toni menutup rotinya setelah diberi selai.
"Papa hahi-hahi ya," ucap Kiara cadel, padahal maksud perkataanya itu 'hati-hati'.
"Iya."
"Bang..." Ibunya memanggil lagi lebih keras pada Farel yang masih fokus dengan ponselnya. "Abang!"
Farel dengan cepat mendongak. "Eh iya, Ma?"
"Mama kan udah bilang kalo lagi sarapan jangan dulu main hp, lagi chatan ama siapa sih senyum-senyum sendiri?"
Farel menggigit rotinya kemudian menguyahnya. "Ri..."Mata farel melirik ke Ayahnya sambil tersenyum. "Sa."
"Kamu masih suka sama sodara kamu sendiri?"
"Engga tau, Pah." Raut wajah Farel mendadak datar.
"Kamu ga boleh loh suka sama sodara kamu sendiri," sahut Santi.
"Kenapa ga boleh? Risa kan bukan sodara kandung Farel."
* * *
Risa baru saja bangun ketika alarm di ponselnya berbunyi, setelah mengumpulkan niat beberapa menit kemudian mengambil handuk untuk segera pergi mandi.
Baru saja kakinya menapak ke dalam lantai kamar mandi, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan malas, Risa terpaksa membukakan pintu tersebut, ia sudah paham pasti Bi Lastri berniat membangunkannya seperti biasa.
"Iya bi, ini udah bang-" Risa mendadak kaget saat membuka pintu, ternyata bukan Bi Lastri yang datang, melainkan Farel.
"Astaga..." Farel melipat kedua tangannya dan menaruhnya di depan dada.
"Anak gadis baru bangun jam segini, liat tuh...belek," celetuk Farel seraya menunjuk ke arah mata Risa. Spontan Risa memegang pinggiran matanya-memastikan apakah benar ucapan Farel atau tidak. Tapi nyatanya tidak ada.
"Diboongin mau aja."
"Farel ih!"
"Udah sana mandi, gue tunggu di bawah."
Farel yang hendak pergi kembali menoleh mendengar suara Risa. "Eh Rel, tumben lo pagi-pagi ke sini?"
"Udah siang bukan pagi lagi, udah sana cepet mandi!"
Risa mengiyakan sodara tirinya itu lalu menutup pintunya kembali dan beranjak mandi, sekitar 15 menit Farel menunggu, Risa akhirnya turun. Terlihat, Farel sedang menonton acara pertandingan tinju. Risa segera menghampiri laki-laki dengan duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSED HEART (COMPLETED)
Teen Fiction#3 SMA (05/06/2022) Clarissa Anindya, gadis pintar, pendiam dan keras yang selalu menutup hati kepada semua lelaki. Salah satunya Noval Adrian, laki-laki tengil, humoris, dan punya hobi cari masalah dengan guru. Dengan penuh perjuangan Noval tidak...