27

150 19 62
                                    

"Hubungan karena paksaan bukan hal yang baik untuk dilakukan, justru sebaliknya hubungan itu sendiri yang memperburuk apa yang sudah dijalankan."
-Author-

Vote dulu yuk sebelum membaca🌟
Jangan lupa spamkomen biar author semangat nulisnya🙋🏻‍♀️

* * *

Perlombaan dimulai, Noval dengan sigap melempar bola ke arah Farel dan di giring ke Azil. Setelah itu Noval berlari ke daerah lawan, menunggu bola yang di giring berpindah ke Dion lalu berakhir ke arah Reno.

Permainan semakin memanas setelah skor untuk tim 11 IPA 1 dan juga 11 IPA 2 adalah 14 banding 14. Kedua kelas sama-sama jago dan waktu yang tersisa 3 menit lagi.

Saat Reno menerima bola dari Azil, ia langsung diserang oleh kedua orang dari pihak lawan, baik dari depan maupun belakang, melihat Reno seperti kewalahan Azil turun tangan untuk mencegah lawan yang ada di belakangnya, Reno kemudian melakukan taktik yang biasanya ia pelajari dalam basket yaitu mengecoh lawan, beberapa kali Reno kecoh akhirnya Reno memberikan isyarat pada Noval dengan kedipan yang artinya ia akan melakukan bounce pass—memantulkan bola melalui lantai, Noval langsung bersiap untuk menerima bola. Segera Reno lakukan bounce pass dan...

Hap!

Saat bola berhasil ditangkap, Noval mendribble bola ditempat dan segera melakukan  lay up atau rangkaian gerakan untuk memasukan bola ke dalam ring. Bola itu menggelinding dipermukaan lingkaran ring membuat semua orang menjadi tampak serius menonton pertandingan tersebut.

Semoga masuk, semoga...

Shoot! Prittt!

Penonton bersorak saat bola yang Noval masukan ke ring akhirnya masuk bertepatan dengan suara peluit dari wasit yang menandakan bahwa durasi yang ditentukan telah habis. Di pinggir lapang teman-temannya langsung memberikan pujian pada Noval.

"Jago juga lo, Val, padahal bukan anak basket," ujar Dion.

"Lo mau muji apa mau nyela?" tanya Noval pada Dion yang seolah mengajak berantem.

Dion terkekeh. "Canda brou, jangan dibawa perasaan, gue masih normal."

"Noval juga masih normal kali, buktinya masih ngejar-ngejar Risa." Ucapan Azil membuat Farel terdiam.

"Anjay, pepet teros, Val," ucap Reno.

"Pasti, Ren."

Dion memandangi Farel yang diam mulu daritadi. "Eh Rel kereta listrik, diem aje lo."

"Sorry-sorry," ujar Farel kembali tersadar dari lamunannya.

"Mikirin apa sih lo?" tanya Dion.

"Enggak." Farel beserta lainnya menoleh saat Risa dan Agita menghampiri mereka.

"Ini buat gue, ya?" Noval bertanya seraya mengambil botol minum yang ada di tangan Risa, meminum air yang ada dibotol tersebut.

Risa yang kaget langsung terdiam melihat ekspresi Farel yang tidak mengenakan, laki-laki itu segera pergi dari tempat tersebut menuju kantin.

"Woi ke kantin ajak-ajak gue dong!" seru Dion.

Azil dan lainnya saling mengkode agar semuanya turut ke kantin dan meninggalkan Risa bersama dengan Noval.

"Eh kita duluan ya, Val, ke kantin," pamit Azil.

"Eh gue i-ik—

Semuanya sudah pada pergi ke kantin terkecuali Risa dan Noval, Risa yang tadinya ingin ikut juga malah dicegah oleh Noval supaya tetap bersamanya.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang