06

1.1K 123 74
                                    

Risa dan Noval itu bagaikan air dan minyak, walaupun tidak bisa menyatu tapi saling berdampingan.
-Agita Dwitami-
.
.
.
.
Happy Reading
Budayakan vote dan comment setelah membaca

* * *

Dara, Agita dan Fay yang sedari cemas langsung siap-siap menuju toilet, namun ketika mereka bertiga hendak keluar kelas, tiba-tiba Risa muncul di hadapan mereka dengan rambut kusut, seragam dan sepatu basah serta wajah yang sedikit pucat.

"RISA." Fay memekik kencang.

"Risa, lo kenapa bisa gini?" tanya Dara khawatir.

"Ris?" Agita memanggil.

"Gue mau pulang," ujar Risa dengan nada lesu.

Gadis itu langsung menghampiri Dara dan mengambil tasnya dari genggaman Dara.

"Ris, jawab pertanyaan kita dulu.." Fay menjeda ucapannya lalu berucap, "baju lo kenapa ba-"

"Gue mau pulang!" tegas Risa memotong ucapan Fay dengan menekankan kalimatnya itu.

Fay, Dara dan Agita mencoba memahami kondisi Risa, mungkin ia benar-benar tidak mau diganggu saat ini.

Dara menghela napasnya. "Kalo gitu pulangnya bareng gue aja, Ris? Kebetulan Mama gue bisa jemput."

Tawaran yang Dara berikan pada Risa untuk mengajaknya pulang bersama akhirnya tidak ditanggapi, gadis itu malah menyelonong pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu pada teman-temannya.

"Risa kenapa sih?!" seru Fay.

"Udah, mungkin dia lagi gak mau diganggu dulu," jawab Agita berusaha menenangkan emosi Fay yang ingin memuncak.

Dara kini tak mau banyak bicara, tapi ia akan mencari tahu penyebab seragam Risa basah, bolos pelajaran dan sikapnya yang semakin cuek.

Ponsel Dara tiba-tiba berdering, ia segera melihat layar ponselnya. Ternyata Ibunya menelpon.

"Bentar ya, Mama gue telpon."

Dra sedikit menjauh dari teman-temannya, lalu ia mengangkat telepon tersebut.

"Halo Ma."

"Mama udah di depan sekolah, Ra," sahut Mamanya dari balik telepon.

"Oh oke, Rara bentar lagi ke depan."

Sambungan telepon akhirnya terputus, Dara kembali mendatangi Fay dan Agita untuk memberi tahu bahwa Mamanya sudah menjemput.

"Titip salam ke mama lo, Dar," tutur Agita

"Awas nabrak tembok gara-gara liat Azil," timpal Fay.

Agita tersenyum miris mendengar ucapan Fay, entah kenapa ia ketika mendengar nama Azil merasa sakit dan menyesal merelakan laki-laki itu pada temannya, ia juga tak bisa berbuat apa-apa karena Azil memang sudah menyukai Dara.

"Nggak bakal lah, ya kali." Dara tertawa kecil lalu pergi di depan kedua temannya.

* * *

Risa kali ini pulang dengan menaiki ojek online ,meski tadi sempat ditawarkan oleh Noval, gadis itu bersihkeras tak ingin pulang dengannya. Terpaksa Noval tak bisa memaksa, akhirnya ia menatapi gadis itu pulang dengan perasaan lega karena ojek menganterkan gadis itu sampai depan rumahnya.

Setelah menatap ojek yang di tumpangi Risa menjauh, ponsel yang ada di saku Noval berdering tiba-tiba. Noval segera mengeceknya.

Dion Artha
Woy es kepal. Mana janji lo mau ngasih coklat ke Jubaedah.

CLOSED HEART (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang