Hari ini disekolah khususnya dikelas X IPA diadakan Science Club, jadi setiap siswa dan siswi dari kelas X IPA harus memilih kelompoknya.
Dalam satu kelompok harus ada minimal 2 orang. Dan tentu saja Victor satu kelompok dengan sahabat dekatnya yaitu Daniel.
Tugas mereka adalah mempresentasikan sekaligus mempraktekkan tentang materi yang akan diberikan oleh panitia Science Club.
Dan setelah diacak-acak, Victor dan Daniel mendapat materi Insectarium yang tentu saja materi ini berbeda dengan materi dari kelompok lain.
Victor dan Daniel merupakan siswa kelas X IPA 1 dan kebetulan sekali guru IPA yang mengajar dikelas mereka sedang dalam perjalanan diklat ke Tangerang.
Tapi sebelumnya gurunya sudah berpesan bahwa murid-murid dapat bertanya pada kakak kelasnya karena kakak kelas mereka sudah berpengalaman dalam hal Science Club.
***
Victor saat ini sedang duduk dikelas dibangkunya dan memijit-mijit kepalanya. Bukan karena ia sedang sakit kepala, tapi karena ia sedang bingung mau cari bantuan kekakak kelas yang mana. Karena Victor merasa bahwa ia tidak kenal dengan semua kakak kelas yang ada disekolahnya.
"Wooii.. bengong aja lo dari tadi" Victor langsung kaget saat melihat Daniel sudah ada disampingnya.
"Elo kok ada disini" kaget Victor dengan tangannya yang menunjuk tepat diwajah Daniel. Dan Daniel pun segera menurunkan tangan Victor yang berada didepan wajahnya itu.
"Ya elah nih anak. Gue kan emang disini dari tadi" kata Daniel dan Victor tidak menjawabnya hanya menyenderkan badannya kebelakang sambil menghela nafas panjang.
"Ah elo kayak orang lagi susah aja" kata Daniel sambil menyenggol lengan Victor dengan sikutnya.
"Gue emang lagi susah niel, elo gak susah apa" jawab Victor
"Susah kenapa?" tanya Daniel dengan mengernyitkan alisnya dan mengedikkan bahunya.
"Ya soal insectarium. Lo kenal kekakak kelas yang mana?" tanya Victor
"Gak ada" dengan santainya Daniel menjawab seolah tidak ada beban apapun, berbeda dengan Victor yang dari tadi pusing dan bingung gara-gara mikirin Science Clubnya.
"Gue pinjem bolpoin lo dong" sambung Daniel
"Ambil sendiri didalem tas" kata Victor sekaligus menyuruh Daniel mengambilnya sendiri.
Daniel pun mengambil tasnya Victor lalu kemudian membukanya untuk mengambil bolpoin tetapi ia malah beralih perhatian pada kaos olahraga yang ada didalam tasnya Victor. Daniel pun segera mengeluarkan kaos olahraga itu.
"Busyet nih kaos gede banget, kalau dipakek gue mah pas nah ke lo?" Daniel keheranan melihat kaos olahraga itu yang disangka milik Victor.
Tubuh Daniel memang lebih besar dan lebih atletis jika dibandingkan dengan tubuhnya Victor. Daniel itu gak jauh beda lah dengan si Val.
"Itu bukan punyak gue , masak iya gue mau pakek baju segede itu" jawab Victor
"Lah terus punyak siapa?" tanya Daniel
"Punyak Val" Victor menjawabnya dengan singkat
"Val itu kan kelas 12 IPA itu kan. Lo kenapa gak bilang kalo lo temenan sama kakak kelas, sekarang masalah kita udah selesai. Siip sip sip" Daniel main nyerocos aja sambil ngangkat jari jempolnya dan ngangguk-nganggukin kepala.
"Hah apanya yang sip" Victor masih aja gak paham sama apa yang dikata Daniel
"Kan sip loh. Lo minta tolong aja ke si Val itu gampang kan. Gue sekarang mau ke perpus dulu mau nyari materi" tanpa menunggu jawaban dari Victor, Daniel pun segera pergi meninggalkan Victor sendirian dikelas.
"Hh enak aja si Daniel main nyuruh gue minta tolong ke Val tapi boleh juga sih soalnya cuman dia yang gue kenal" gumam Victor.
Beruntungnya Victor masih menyimpan nomor ponselnya Val. Victor pun kemudian segera mengambil Handphone yang ada di dalam saku celananya itu lalu menghidupkannya.
Victor segera mengirim pesan pada Val dan isi pesannya adalah "Val, nantik pulang sekolah temui gue dulu dibelakang sekolah". Dan tidak berapa lama kemudian, HP Victor bergetar dan setelah ia melihatnya rupanya Val membalas pesannya.
"Ngapain?" tanya Val dalam pesannya
Victor pun kemudian membalasnya kembali "Buat balikin bajunya elo"
"Kan bisa dikelas gue" kata Val dalam pesan yang dibaca oleh Victor"Gak enak. Pulang sekolah aja biar sepi sekalian ada yang mau gue omongin ke elo penting" dan setelah selesai mengetik pesan ini, Victor sending pesannya ke Val
"Ok terserah lo lah" jawab Val yang tidak dibalas lagi oleh Victor
***
Saat sepulang sekolah, Val sedang merapikan barang-barangnya kemudian memasukkan kedalam tasnya.
Sesekali ia menengok ke mejanya Angga yang masih kosong sampai dua hari ini. Val kemudian teringat kalau ia ada janji dengan Victor.
Ia pun segera bergegas ke belakang sekolah. Dan sesampainya disana Val melihat Victor yang sudah ada disana tengah bersender pada tembok.
"Victor.." teriak Val dengan melambaikan tangannya dan langsung menghampiri Victor.
"Ini baju elo terima kasih banyak" kata Victor dan menyerahkan kaos olahraga Val setelah Val tiba didepannya.
"Yang lo bilang penting itu apaan?" tanya Val sambil memasukkan kaos olahraganya itu kedalam tasnya.
"Oh itu... itu.. duh gimana ya gue gak enak sih sebenarnya" Victor gelagapan sekaligus malu-malu yang mau minta tolong pada Val karena Val merupakan orang yang baru dikenalnya.
"Ngomong aja kali" kata Val dengan santainya.
"Gini, lo pasti tau tentang science club itu kan?" Victor berkata kemudian ia menggigit bibir bawahnya
"Iya gue tau" Jawab Val dengan sedikit bingung dengan tingkahnya Victor yang agak beda
"Gue minta tolong boleh enggak?" tanya Victor dengan jantungnya yang berdebar kencang
"Boleh aja minta tolong apa?" Val bersikap ramah terhadap Victor dengan mau menolong Victor padahal mereka baru aja kenal.
"Gue minta tolong buat science club gue tentang insectarium" kata Victor dengan perasaan penuh harap agar Val mau membantunya
"Boleh juga itu gampang kok" Val pun menjawab bahwa dia bersedia membantu Victor dan hal itu membuat Victor senang banget
"Hah seirus nih! horeee!!! ahahaahaa" Victor seneng banget sampai-sampai ia loncat-loncat kegirangan didepannya Val.
"Kalau gitu gue pulang dulu, nantik gue kabari lagi barang yang perlu lo siapin buat praktek nanti" kata Val sambil langsung membalikkan badan dan melangkahkan untuk pergi.
"Val!" teriak Victor yang membuat Val terhenti dan kembali lagi ke hadapannya Victor.
"Terima kasih banyak" kata Victor meraih tangan Val dan juga tersenyum lebar.
Val tanpa ia sadari seolah tubuhnya bergerak diluar perintahnya. Val langsung saja mengecup kening Victor dan sontak hal itu membuat Victor kaget dan terdiam dengan mulutnya yang mangap.
Val yang kemudian menyadarinya pun segera pergi meninggalkan Victor sendirian. Dan Victor pun juga ikutan pergi sambil terus berusaha mencerna apa yang baru saja telah terjadi.
.
.
.
.
Yuup akhirnya aku bisa update setelah sibuk karena harus ujian terus disekolah. Terimakasih yang udah baca dan udah Voment
Please Vote dan Komentarnya yaa
Vote..
Vote..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Complicated
RomanceCerita ini tentang kisah cinta remaja dan berbau homosexual. Buat anda yang homophobic sebaiknya tidak membaca cerita ini. follow juga akunku yaa