PART 11

4.2K 310 8
                                    

(Val POV)

Dalam minggu ini, gue merasa mendapatkan suatu keberuntungan setelah baru saja gue mendapatkan kesusahan.

Susahnya adalah Angga yang marah ke gue dan sampai sekarang Angga masih belum ada kabar sama sekali padahal dia sudah empat hari gak masuk sekolah.

Yang gue tau cuman Angga gak masuk karena dia pergi kerumah pamannya. Tetapi setiap kali gue nelpon dia gak pernah diangkat dan sms gue pun gak pernah dibales.

Gue khawatir banget sama dia, dan semua hal ini terjadi karena kesalahan yang udah gue lakukan padanya (part 5).

Beruntungnya adalah karena adanya Victor yang main kerumah gue sehingga gue gak kesepian dirumah dan bisa sedikit lupa pada kesusahan yang sedang gue alami.

Rasanya benar-benar menyenangkan saat ada dia dirumah gue. Selain itu dia juga bawak temenya yang namanya Daniel sehingga rumah gue jadi makin rame.

Biasanya gue yang cuman tinggal sendirian dirumah tapi tadi gue bisa melakukan hal yang lain bersama teman gue bukankah itu menyenangkan.

Hal lain itu seperti main di taman bareng mereka, masak bareng, makan bareng dan juga ngerjakan tugas bareng. Andai saja papa ada disini mungkin gue gak akan merasakan kesepian kayak gini.

Malam ini, Victor baru saja pulang dari rumah gue setelah gue bantuin dia dan juga temannya itu untuk ngerjakan tugas insectarium yang dia buat. Karena itulah dia datang kerumah gue tadi siang.

Sekarang gue sendirian lagi dengan berbagai macam kebosanan yang melanda, ditambah lagi sekarang gue laper banget. Akhirnya gue memilih untuk membeli makanan diluar dari pada masak sendiri entar kelamaan.

Gue pun melangkahkan kagi gue keluar dari rumah gue. Kali ini gue gak bawak mobil gue soalnya supermarketnya dekat banget dari rumah gue, jadi jalan kaki aja udah cukup.

Gue terus berjalan dan hampir sampai disupermarket itu, tapi gue urungkan niat gue buat kesupermarket karena gue liat Angga yang ada diseberang jalan mau nyebrang kesupermarket yang sama seperti tujuan gue.

Akhirnya gue pun batalin niat gue dulu dan memilih menunggu Angga. Saat Angga telah menyeberang jalan, dia langsung jalan lagi dan berbelok kearah supermarketnya dan gak noleh sama sekali ke gue yang dari tadi ada dibelakangnya.

Entah karena dia gak pengen liat muka gue atau emang karena dia gak liat kalau gue ada disini.

"Angga!!" akhirnya jalan satu-satunya adalah gue manggil Angga yang ada didepan gue. Angga noleh kebelakang dan mata gue pun bertatapan dengan matanya.

Angga terlihat terkejut melihat gue ada dibelakangnya. Angga terdiam sementara gue berjalan kearah dia.

"Val" kata Angga pelan menyebut nama gue.

"Ada yang perlu gue omongin ke elo" kata gue pada Angga yang kini sudah berada dekat didepan gue.

"Ngomong apa?" tanya Angga memiringkan kepalanya
Gue bawak Angga dengan menarik tangannya dan menuju ke balik sepurmarket itu.

Tempat itu lebih sepi dan yang pasti gak akan ada orang yang bakal bisa liat kita berdua disini. Gue udah gak bisa nahan diri gue yang udah begitu rindu dengan Angga.

Gue langsung menaruh Angga kedalam pelukan gue dengan erat. Gue memeluknya cukup lama sampai akhirnya dia protes karena pelukan gue gue yang tetlalu erat.

"Val udah gue jadi susah nafas" kata Angga yang kemudian gue melepaskan pelukan gue itu
Gue gak tau harus memulai dari mana.

Setiap gue lihat wajah Angga gue jadi teringat pada hal buruk yang udah gue lakukan padanya. Dan hal itu membuat gue sangat menyesal.

Love Is ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang