(Angga POV)
Gue baru aja pulang dari rumah tetangga gue setelah nganterin kue kesana disuruh sama mama. Dan pas gue masih diperjalanan, hujan malah turun deras banget tapi untunglah gue bawak payung jadi gue gak kehujanan.
Gue terus berjalan dengan langkah lebih cepat supaya gue juga bisa cepet nyampek rumah. Tapi bukannya gue makin cepat nyampek rumah, gue liat Riko didepan toko yang udah tutup.
Dia berdiri disanan mungkin karena lagi hujan dan dia gak bawak payung. Karena itulah gue memutuskan untuk menghampirinya soalnya gue kasian sama dia yang sendirian aja disana.
Gue pun sampek didepan toko dan berdiri disanpingnya Riko setelah gue menutup payung milik gue. Gue nolehin kepala gue buat menyapa Riko, tapi saat gue liat wajahnya, dia terlihat begitu sedih dan matanya seolah memerah kayak orang yang lagi nahan tangisannya.
Gue jadi bingung sekarang mau nyapa dia apa nggak soalnya gak enak kalau ngeganggu dia disaat kondisi seperti ini. Tapi pada akhirnya gue nyapain dia juga, setidaknya gue menghibur dia yang lagi sedih itu.
"Riko" sapa gue ke Riko tapi dia diem aja gak ngebalas sapaan gue sama sekali. Gue jadi bertambah yakin kalau kondisinya Riko emang lagi gak nyaman
"Hujannya deres banget ya" kata gue lagi yang sebenarnya cuman basa-basi udah tau hujan deres begini gue pakek ngomongin itu segala
Tapi reaksinya Riko cuman diem aja gak ngejawab apa kata gue sama sekali. Kalau gini ceritanya gue harus ngapain sekarang, gue jadi canggung mau ngomong apa lagi kedia. Dan pada akhirnya kita berakhir cuman saling diem aja.
"Hujan udah reda lo gak mau pulang?" itulah kata pertama dan terakhir Riko setelah kita saling diem dalam waktu yang lama dan dia main langsung ninggalin gue gitu aja padahal gue udah nemenin dia
Riko langsung jalan dan belok dipertigaan jalan kecil sedangkan gue tetap jalan lurus menuju kerumah gue.
***
Sore hari ini gue lagi jalan-jalan ketaman bermain yang gak jauh dari rumah gue sehingga dapat ditempuh dengan jalan kaki. Mulanya taman bermain itu udah tutup dan tidak dipergunakan lagi tapi ternyata hari ini malah taman itu dibuka lagi.
Dan pas gue nyampek disana ternyata rame banget, banyak anak-anak kecil yang bermain disana. Tak hanya anak-anak bahkan orang dewasa pun ramai mengunjungi taman tersebut hanya untuk sekedar berbelanja.
Banyak sekali orang yang berjualan disana mengingat hari ini adalah pembukaan kembali taman bermain tersebut. Gue liat kekanan dan kekiri lalu gue liat ada yang jualan roti sandwich kesukaan gue.
Gue segera kestand sandwich tersebut buat ngebelinya. Dan pas gue sampai disana, gue gak sengaja liat Riko yang lagi duduk sendirian dipinggir taman sambil liatin anak-anak yang lagi bermain.
Dilihat dari wajahnya, dia terlihat sungguh murung. Gue akhirnya membeli dua buah roti sandwich dengab rasa yang sama. Setelah membayarny, gue mengambil rotinya dan berlari kearah Riko.
Gue langsung berdiri didepannya Riko dan menjulurkan sebuah roti sandwich yang gue beli didepannya. Riko mendongakkan kepalanya dan menjumpai gue yang sudah ada didepannya.
"Buat gue?" tanya Riko saat ia melihat kearah roti sandwich yang gue ulurkan kearah dia dan gue hanya mengangguk sebagai jawaban
Riko kemudian mengambil roti sandwich pemberian dari gue dan gue pun berpindah tempat dengan duduk disampingnya dia.
"Terima kasih" kata Riko lalu menggigit roti sandwich tersebut. Gue juga membuka roti sandwich milik gue lalu memakannya
"Lo dari tadi kok diem aja?" tanya gue ke Riko soalnya dari tadi dia emang duduk dan diem mulu ditempat ini gak kayak pengunjung lain yang asyik bermain atau berbelanja
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Complicated
RomanceCerita ini tentang kisah cinta remaja dan berbau homosexual. Buat anda yang homophobic sebaiknya tidak membaca cerita ini. follow juga akunku yaa