PART 43

2.9K 198 4
                                    

(Victor POV)

Gue terkejut bukan main mengetahui kalau tante bule yang gue tolong adalah mamanya si Val. Gue nganterin mamanya Val ke rumahnya dan Val ngebukain pintu buat kita berdua. Val terlihat terkejut saat tau gue bareng sama mamanya dia. Tapi wajah terkejutnya si Val berubah menjadi ekspresi yang kecut seraya memalingkan mukanya ke arah lain.

"Val, mama lo terluka mending kita bawak masuk dulu" kata gue ngasih saran soalnya masing-masing dari kita cuman saling pandang dan diem-dieman di ambang pintu.

"Masuklah" kata si Val dengan muka datarnya.

Entah kenapa gue ngerasain hal yang aneh dari dirinya si Val seolah dia tidak senang dengan kehadiran kita berdua. Gue ngebawa mamanya Val masuk seorang diri memapahnya karena Val gak ngebantuin gue sama sekali cuman jalan duluan didepan. Sampai di ruang tamu, gue mendudukkan mamanya Val dan melihat luka di lututnya yang masih berdarah. Gue menatap Val yang lagi berdiri disamping sofa, dia memperhatikan gue sama mamanya dengan muka yang masih datar.

"Val, sebaiknya ini segera diobati" kata gue ke si Val tapi si Val gak ngejawab apa-apa bikin gue jadi merasa gak nyaman sama dalam situasi kayak gini.

"Val, kotak obatnya dimana?" gue nanyak ke Val yang gak bergeming sama sekali itu.

Val gak ngejawab gue dan malah langsung pergi ninggalin gue dan mamanya di ruang tamu. Entah si Val mau kemana dan juga mau ngapain, gue gak tau yang gue lakuin sekarang hanya bisa duduk diem disamping mamanya Val dan menunggu Val balik lagi kesini.

"Terimakasih sudah menolong tante, Victor" kata mamanya Val memulai pembicaraan dan gue tersenyum membalas perkataannya.

"Bukan apa-apa kok tante" kata gue ke mamanya si Val.

"Hubunganku dan Val memang tidak harmonis sejak lama" ucap mamanya Val sendu sambil menundukkan kepalanya seolah menahan kesedihan yang dalam di hatinya. Gue cuman bisa diem aja karena gue sama sekali gak tau permasalahan diantara mereka dan gue juga merasa gak berhak kalau ikut campur dalam permasalahan itu.

"Semuanya terjadi karena kesalah pahaman. Dulu sewaktu di New York, tante dan papa Val sering bertengkar dan mungkin Val mendengar pertengkaran kami sehingga ia jarang sekali berbicara. Lalu suatu hari dia melihat tante dengan rekan bisnis tante dan mengira kalau tante selingkuh karena itulah Val sangat membenci tante sampai saat ini" mamanya Val ngejelasin semuanya ke gue sambil terisak meneteskan air mata.

"Kenapa tante tidak menjelaskannya ke Val?" gue nanyak penasaran karena bisa saja Val akan mengerti jika dijelaskan langsung oleh mamanya.

"Tante belum sempat menjelaskannya karena papa Val langsung pergi membawa Val ke Indonesia malam hari itu juga" kata mamanya Val yang kembali terisak dan menangis.

"Tante kembali ke Indonesia karena tante tidak sanggup lagi menahan rindu kepada Val. Karena itu, tante memberanikan diri untuk datang kesini meski selalu dibenci olehnya" kasih sayang seorang ibu memang besar tidak peduli seperti apa perlakuan anaknya tetapi dia pasti akan terus menyayangi dan merindukan anaknya.

Gue jadi terharu mendengar cerita mamanya Val dan gue jadi ingin banget melihat mamanya Val jadi akur lagi dengan Val. Selama ini Val pasti juga merasakan hal yang sangat berat karena harus berpisah dengan mamanya dan juga tinggal seorang diri karena papanya diluar kota. Gue jadi mengerti kenapa Val berkata ke gue kalau hidup tidak akan berharga lagi kalau kita kesepian. Sekarang gue sangat mengerti seberapa kesepiannya Val saat ini.

"Val pasti sangat membenci tante dan pasti dia tidak akan menginginkan tante dalam hidupnya" ucap mamanya Val yang kembali terisak menangis.

"Val tidak membenci tante" kata gue meyakinkan mamanya Val dan sedikit menghiburnya agar ia tidak menangis lagi.

Love Is ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang