(Val POV)
Victor nangis kejer banget di dalam pelukan gue. Gue tau Victor pasti sedih dan juga sakit hati banget dengan perkataan papa gue. Rasanya hati gue hancur liat orang yang gue cintai tersiksa kayak gini, gue lebih rela jika yang tersiksa itu adalah gue bukan Victor. Victor terlalu rapuh untuk bisa menanggung beban seberat ini.
Gue mempererat pelukan gue pada Victor dan membiarkan Victor menangis dan meluapkan semua isi hatinya lewat tangisan. Dan gak berapa lama kemudian tangisan Victor terhenti. Gak hanya berhenti nangis, pelukan Victor yang semua erat semakin melepas dan gue juga ngerasain badan Victor yang makin berat menimpa gue.
Gue pun melepaskan pelukan gue dan mendapati Victor yang menutup mata dengan tubuh yang lemas. Gue langsung menangkap tubuh Victor ke dalam pelukan gue agar gak jatuh ke lantai. Gue langsung menggendong Victor yang sekarang gak sadarkan diri keluar dari dalam kelas gue menuju ke parkiran.
Gue panik banget liat kondisi Victor yang memburuk, sejak pagi gue perhatikan Victor udah pucat banget kayak orang sakit. Gue jadi makin bertambah panik dan juga khawatir karena sekarang Victor malah jatuh pingsan. Sampai di mobil, gue buka pintu mobil dan mendudukkan Victor di kursi bagian depan di samping pengemudi.
Lalu gue pasangin sabuk pengaman dan gue kembali menutup pintu mobilnya. Dengan langkah cepat gue mengitari bagian depan mobil gue lalu masuk ke dalam dan mengemudikan mobil gue. Gue langsung tancap gas ngebut menuju ke rumah sakit. Gue benar-benar panik banget liat wajah Victor yang semakin pucat dan matanya juga bengkak.
Mobil gue kemudian berhenti di parkiran rumah sakit dan dengan buru-buru gue turun dari mobil lalu ngebukain pintu mobil di tempat Victor dan langsung menggendong Victor membawanya masuk ke dalam rumah sakit. Saat tiba di lobi rumah sakit, beberapa perawat menghampiri gue dengan mendorong sebuah bangsal.
Lalu gue baringin Victor di atas bangsal dan kemudian ikutan para perawat ke ruang perawatan. Begitu sampai di ruang perawatan, gue di tahan dan gak diijinin masuk ke dalam sehingga gue cuman bisa berdiri dan melihat dari kaca kecil di pintu.
Gue liat beberapa perawat yang ngasih pertolongan pertama lalu seorang perawat lainnya keluar dari ruangan ini. Setelah agak lamaan, dokter pun dateng bersama dengan seorang perawat yang keluar tadi. Gue duduk di kursi tunggu dengan wajah tertunduk dan jantung gue yang berdegup kencang serta tangan dan tubuh gue yang jadi gemeteran.
Gue gemetar bukan dingin ataupun gimana, melainkan gue gemetar karena ketakutan. Gue takut kalau Victor kenapa-napa dan kalau sampai Victor kenapa-napa gue gak bisa maafin diri gue sendiri karena penyebab utama Victor jadi kayak gini adalah gue.
Gue gak bisa berbuat apa-apa saat papa menghina Victor dengan kejamnya, karena itu Victor mungkin kepikiran sampai-sampai dia jatuh sakit. Tanpa sadar, air mata gue udah menetes dan tangan gue makin tambah gemetar karena dokter lama banget menangani Victor di dalam.
Saat gue lagi nangis, gue denger suara pintu yang kebuka. Gue pun dengan cepat menghapus air mata gue lalu menoleh ke arah pintu dimana dokter cowok yang nanganin Victor udah keluar dari ruangan. Gue segera menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan Victor di dalam.
"Gimana keadaannya dok?" tanya gue dengan sangat panik.
"Pasien mengalami demam tinggi yang diakibatkan oleh kurang istirahat, tidak makan cukup lama, dan juga dehidrasi. Namun pasien tidak sampai harus di rawat inap dan hari ini juga sudah boleh pulang asalkan pasien harus banyak istirahat serta rutin minum obat dan pasien masih belum sadar" kata dokter yang bikin gue bersyukur karena sakitnya Victor gak parah.
"Ini obat yang harus di tebus" kata dokter itu ngasih kertas berisi daftar obat yang perlu gue tebus.
Dokter itu pun kemudian pamit pergi dan setelah dokter itu pergi, gue langsung ke ngueusin administrasi dan menebus obatnya Victor dulu. Barulah setelahnya gue masuk ke dalam ruang rawat Victor. Gue liat Victor yang masih terbaring pingsan di atas bangsalnya dengan wajah yang begitu pucat. Gue kemudian duduk di sebuah kursi yang ada di samping bangsal Victor.
![](https://img.wattpad.com/cover/135424747-288-k220016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Complicated
RomanceCerita ini tentang kisah cinta remaja dan berbau homosexual. Buat anda yang homophobic sebaiknya tidak membaca cerita ini. follow juga akunku yaa