(Victor POV)
Kali ini gue disibukkan dengan latihan drama Snow White yang diperankan oleh gue sendiri. Jangan heran dan jangan kaget karena gue bilang gue berperan jadi Snow White. Itu atas usulannya si Daniel yang main langsung disetujui sama bu Diana karena dalam tim drama kekurangan pemain wanita. Dan sialnya malah gue yang kena imbasnya, muka cowok kayak gini disuruh berperan jadi Snow White.
Kata bu Diana dan anak-anak yang lain, ini bisa diakali dengan berdandan jadi cewek. Bahkan si Daniel sendiri bilang kalau gue didandani maka gue bakalan cantik kayak bidadari. Sialan kan si Daniel, dia itu temen gue tapi dia malah mojokin gue kayak gini. Sampai akhirnya keputusan akhir dari bu Diana adalah menjadikan gue sebagai Snow White.
Gue terpaksa banget mengiyakan keputusan tersebut karena semua anak tim drama pada setuju. Dan gara-gara hal itu pula si Val jadi sering mencium gue pas waktu latihan. Latihan pertama kali masih gak dicium karena gue nolak tapi pas latihan lagi bu Diana malah marah-marah karena gue gak mau dicium Val. Bu Diana bilang kalau gue gak serius jadi gue dimarahin dan terpaksa aja gue diem pas si Val mencium gue.
Guru mana coba yang ngebiarin muridnya ciuman sesama cowok kalau bukan cuman bu Diana. Tapi untungnya si Val cuman cium gue selama satu detik jadi gue sedikit aman dibandingkan dengan ciuman gue yang pertama kali dengannya. Gue sempat pernah nanya ke Val alasan dia mencium gue waktu itu apaan tapi si Valnya bukannya ngejawab tapi dia malah bengong jadi gue langsung pergi aja ninggalin dia yang lagi bengong itu.
Sampek sekarangpun gue masih kepikiran sama ciumannya si Val dulu, bukan kepikiran sama kejadian ciumannya tapi kepikiran sama alasan si Val kenapa dia bisa mencium gue padahal gue adalah cowok yang baru aja dia temui waktu itu. Ah biarlah lupakan tentang ciuman gue sama si Val, gue gak pengen lagi ngebahasnya mending gue fokus sama ceramahnya bu Diana karena kita lagi ngadakan rapat penting sama bu Diana.
"Hari ini ibu akan menugaskan beberapa orang yang akan bergerak dalam kelompok untuk persiapan panggung nanti" kata bu Diana ke kita semua
"Maksud bu Diana?" tanya si Dani yang gue sendiri pun sebenarnya gak ngerti maksudnya bu Diana bikin kelompok-kelompok itu buat apaan
"Kita akan bagi kelompok dan setiap kelompok memiliki satu tugas, bu Diana sudah mendapatkan dana dari kepala sekolah dalam pementasan drama ini jadi ibu akan membentuk kalian agar dapat membantu persiapan panggung nantinya" jelas bu Diana yang akhirnya bisa gue pahami
"Kelompoknya pilih sendiri tidak bu?" tanya si Mira yang berperan jadi si Ratu jahat
"Biar ibu yang pilih. Satu kelompok ada lima orang yang akan memiliki satu tugas, kelompok pertama adalah Val, Daniel, Victor, Mira dan Sari akan mengurus busana. Kelompok dua Dewi, Dani, Agung bantu ibu untuk belanja keperluan properti" begitu seterusnya bu Diana ngasih tugas kepada masing-masing kelompok
"Bu kok Angga gak ikut dalam kelompok manapun?" tanya si Daniel dan gue baru nyadar kalau bu Diana dari tadi gak nyebut nama Angga sama sekali
"Angga ada jadwal latihan untuk lombanya bersama Riko setiap sepulang sekolah jadi ibu tidak dapat memasukkannya dalam kelompok" jelas bu Diana dan gue yakin kalau si Val sekarang pasti lagi ancur hatinya gara-gara denger pujaannya itu bareng sama cowok lain
"Baiklah perjumpaan kali ini ibu akhiri, dan tugas kelompok akan dilaksanakan mulai besok" kata bu Diana menutup perjumpaan kami hari ini
***
Akhirnya jam sekolah udah berakhir jadi gue bisa pulang dan beristirahat setelah gue begitu disibukkan dengan kegiatan tim drama hari ini. Setelah selesai ngeberesin barang-barang gue kedalam tas, gue keluar dari kelas dan gue pun berjalan menuju ke parkiran sekolah. Sampek di parkiran sekolah, gue langsung menuju ke tempat dimana motor matic gue berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Complicated
RomanceCerita ini tentang kisah cinta remaja dan berbau homosexual. Buat anda yang homophobic sebaiknya tidak membaca cerita ini. follow juga akunku yaa