PART 10

4.9K 350 3
                                    

Daniel dan Victor kini berada di rumah Val untuk mengerjakan tugas dari science club mereka yaitu membuat Insectarium.

Daniel dan Victor meminta bantuan dari Val kakak kelas mereka untuk mengerjakannya. Karena itulah Daniel dan Victor kini berada dirumahnya Val.

Setelah selesai makan, Val mengajak Victor dan Daniel menuju ke taman belakang rumahnya. Setelah diajak oleh Val, Daniel dan Victor pun kemudian pergi ketaman belakang rumah mengikuti Val yang berjalan didepan mereka.

Dan setelah sampai disana, Daniel dan Victor sangat terkejut sekaligus terkagum-kagum melihat taman bunga yang begitu indah.

Taman itu dipenuhi dengan banyak sekali macam bunga. Mulai dari bunga mawar, bunga matahari, bunga tulip, bunga lavender dan masih banyak lagi.

Semua tanaman bunga itu tertanam dengan rapi. Satu petak untuk mawar, sepetak lagi untuk tulip, sepetak lagi untuk lavender dan begitu seterusnya.

Banyaknya bunga-bunga ditaman itu menyebabkan aroma yang begitu wangi dan juga pemandangan yang indah dan juga lingkungan yang segar.

Selain itu, banyaknya bunga disana juga mengundang banyak kupu-kupu yang beterbangan dan juga hinggap dibunga-bunga tersebut.

Disamping taman tersebut terdapat rumah kaca kecil yang yang didalamnya juga banyak pot yang ditanami berbagai bunga.

Dibagian tengah rumah kaca kecil itu terdapat sebuah meja dengan dua kursi disana. Tempat yang sangat cocok untuk sekedar minum teh dan melepas penat.

Siapa yang tidak akan betah berada ditaman ini jika disuguhkan keindahan seperti itu.

"Wow ini luar biasa" kagum Victor melihat sekelilingnya yang begitu indah dan Val hanya tersenyum melihat wajah Victor yang tersenyum lebar dan menikmati sekelilingnya.

"Ya bagaimana bisa ada taman seindah ini" sahut Daniel yang juga terpukau melihat indahnya taman bunga itu.

"Apa lo sendiri yang merawatnya? bukankah lo tinggal sendirian? bagaimana bisa lo merawat semua ini seorang diri?"

pertanyaan beruntun keluar dari mulut Victor pada Val karena ia sangat penasaran bagaimana bisa Val yang hanya tinggal seorang diri bisa membuat dan merawat taman seindah ini.

"Bisa dibilang begitu. Taman ini dilengkapi alat yang secara otomatis menyiram tanaman disetiap pagi dan sore. Jadi gue gak perlu repot-repot juga" jelas Val yang membuat Victor semakin merasa kagum padanya.
Bagaimana tidak, Val adalah seorang pria yang baik dan dapat hidup mandiri dirumah besarnya itu.

"Lalu rumah kaca itu untuk apa? bukankah lo tinggal sendirian? gak mungkin kan lo pasang dua kursi kalau yang duduk cuman lo seorang" kali ini Daniel yang malah bertanya panjang lebar ke Val.

Saat ini Val sudah seperti diwawancarai oleh dua wartawan.

"Dulu waktu papa masih disini setiap sore gue ngabisin waktu sama papa. Minum teh, ngobrol, main catur. Hmm tapi itu dulu sebelum papa pindah ke luar kota" jawab Val yang seketika itu raut wajahnya menjadi terlihat sedih.

Val menatap kearah rumah kaca itu, tampak dimatanya kejadian beberapa tahun yang lalu saat papanya masih bersama dengannya.

Nampak jelas kembali baginya saat ia tertawa bersama dengan papanya saat Val kalah main catur dari papanya. Dan juga teringat saat ia minum teh hangat bersama papanya disana disaat hujan-hujan.

Ditambah lagi ingatan tentang dirinya dan papanya saat menanam bunga dalam pot dan menata rapi di rak didalam rumah kaca tersebut.

Ingatan itu tentang tertawa bersama papanya kembali terngiang jelas. Dan hal itu justru membuat raut wajahnya menjadi sedih.

Love Is ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang