PART 46

3.6K 217 13
                                    

Mencapai klimaks satu kali rupanya tidak membuat Victor terlepas dari efek obat perangsang yang di suntikkan dalam tubuhnya. Justru saat ini dia merasa semakin ingin disentuh. Tubuhnya terasa panas dan setiap kali dirinya bermain di tubuhnya yang terasa panas itu, rasa panasnya semakin berkurang.

Karena itulah Victor menggerakkan tangannya sendiri untuk memainkan buah dadanya dengan memilin dan mengelusnya. Val yang melihat hal itu dibuat tergoda dan batangan milik Val juga semakin menegang sempurna. Tanpa banyak bicara, Val kemudian merangkak diatas tubuh Victor dan menindih bagian tonjolan di celana dalam Victor.

Val menundukkan wajahnya ke depan wajah Victor lalu mengecup bibirnya. Begitu lama mengecup bibir Victor lama-lama kecupan itu berubah menjadi kuluman pelan dari bibir bawah lalu bibir atasnya kemudian keduanya dalam tempo yang semakin lama semakin cepat.

Tangan kanan Val beralih menyingkirkan tangan Victor yang memainkan putingnya sendiri lalu mengambil alih kegiatan itu. Mulut Val masih setia mengulum bibir Victor sedangkan tangannya kini memainkan puting Victor. Victor merasa semakin panas di seluruh bagian tubuhnya karena rangsangan dari Val yang dirasa begitu nikmat baginya.

Karena bibir Val yang tidak mau lepas dari bibir Victor, akhirnya Victor mulai kehabisan nafas sehingga dia memalingkan wajahnya ke samping dan mengambil nafas sebanyak mungkin.

Disaat yang sama, Val menghentikan permainan tangannya di puting Victor dan beralih menurunkan celana dalam Victor sehingga batangan milik Victor terlihat dengan jelas. Val kemudian membuka resleting celananya lalu menurunkan celana beserta celana dalamnya juga dan kembali menindih batangan Victor sehingga miliknya dan milik Victor bersentuhan.

Val kembali menundukkan wajahnya ke samping bagian leher Victor lalu menggigitnya. Sedangkan bagian bawahnya ia gesekkan pada milik Victor yang sudah sama-sama tegak sempurna.

"Val.. ahhh.. aaahh" Victor mendesah saat Val semakin mempercepat gesekan pada batangan miliknya.

Val kemudian menghentikan gesekannya dan beralih memainkan milik Victor dengan menggunakan mulutnya. Batangan milik Victor masuk seluruhnya ke dalam mulut Val. Lalu Val memaju-mundurkan mulutnya hingga kepala batangan Victor menyentuh dinding tenggorokannya.

Semakin lama Val memaju mundurkan mulutnya semakin besar pula rasanya batangan Victor di dalam mulutnya tersebut. Hingga akhirnya Victor melepaskan cairan kental dari batangannya di mulut Val untuk yang kedua kalinya. Yang dilakukan Val hanyalah menelan habis cairan kental dari Victor tersebut.

Nafas Val semakin memburu dan semakin terangsang melihat tubuh Victor yang tak lagi mengenakan sehelai kain pun hingga ia harus menelan ludah karena posisi Victor saat ini yang terlihat menggairahkan.

Setelah mengeluarkan muatannya untuk yang kedua kalinya, Victor mulai merasa lemas dan ia telentang di atas tempat tidur dengan posisi tangan yang di angkat ke atas dan juga pahanya yang dilebarkan. Posisi tersebut terlihat seperti seorang yang sudah siap kapanpun untuk bercinta.

Hanya sebentar saja Victor merasakan lemas namun selanjutnya ia merasa panas kembali di sekujur tubuhnya. Meski sudah dua kali menumpahkan muatannya, rupanya efek obat perangsang tersebut belumlah hilang. Victor mencoba untuk duduk dengan bersusah payah sampai akhirnya ia bisa bersandar pada bagian kepala tempat tidur.

"Victor?" Val menatap Victor dengan penuh tanda tanya dan bingung padahal ia sudah membantu Victor untuk mengeluarkan muatannya sebanyak dua kali namun rasanya itu masih belum cukup.

"Lagi.. ahh. Val.. sakit..ahh" kata Victor meminta Val untuk melakukan aksinya kembali karena Victor sendiri merasa apa yang dilakukan Val sejak tadi masihlah belum cukup untuk membuatnya lebih baik.

Love Is ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang