Jealous.3

476 26 1
                                    

Dava Mematut dirinya di hadapan Cermin besar. Menilik kembali penampilannya, malam ini adalah kali pertamanya Ia dan Keluarga Nayla akan Bertemu. Meski hatinya masih sedikit Berat bertemu Nayla,  tetapi dia tetap harus menghargai undangan makan Malam dari mama Nayla.

Dava Menghelah nafas sebelum akhirnya memutuskan keluar dari kamarnya.
Berjalan Menuruni tangga,  disana sudah ada Alan dan Aunty Rizzy,  mereka juga telah siap dengan setelan Rapi. Alan Menggunakan Sweter yang Hampir sama dengan Yang di gunakan Dava,  sedang Rizzy menggunakan Dress Sepanjang lutut berlengan Pendek, lengkap dengan Tas Tangan Berwarna Pich yang senada Dengan Warna Bajunya.

"Siap ketemu Calon mertua?" Goda Rizzy seraya Menggandeng tangan Dava.

"Aunty" Dava Merajuk,  mengaduh pada Alan agar Menyuruh mamanya Berhenti menggodanya.

"Jalan sekarang?"

"Ayo"

Mereka Berjalan keluar dari rumah Besar itu,  Rumah Besar yang Tua Karena termakan Usia,  namun masih Kokoh, menyimpan sejuta Kenangan Bagi pamiliknya.

Dava terlihat menghelah nafas sebelum memasuki Rumah Mewah Nayla yang Letaknya Hanya Berjarak Lima Langkah dari Rumahnya, katakan Saja Seperti itu,  karena letaknya yang berhadapan langsung dengan rumah Dava. Ia Harus Siap menghadapi Kenyataan Kalau Ia Harus satu meja makan Bersama Nayla, orang yang ingin dihindarinya Hari ini.

"Permisi,  Selamat malam"
Aunty Rizzy Menyapa Setelah Salah seorang Asisten Rumah Tangga Nayla Membuka Pintu. Mempersilahkan Mereka Masuk.

Rizzy dan Kedua Jagoannya melangkah perlahan, Sampai kehadiran Pemilik Rumah Membuat Langkah Rizzy berhenti, membuatnya Membatu di tempat dengan Tatapan Yang sulit diartikan.

Aunty Rizzy Diam di tempat,  sama Seperti Wanita paru Baya Yang berdiri bersama Nayla tidak jauh dari Mereka.
Gebraaak.

Suara pantulan Meja Bergesekan Dengan Lantai Terdengar Membuat Prilly Dan Rizzy Kaget. mereka Mendongak, Menatap Gadis Berparas Ayu yang Melakukannya.

"Manis Manja, Ngapain Lo Duduk di Meja Gue, Pergi Gak Lo.."

"Heh, Ny. Salsa Yang Terhormat, Please Deh, Ini Tuh Kantin, Tempat Umum jadi siapapun Bisa ada di sini.."

"Rizzy Sayang, Gue Gak Ngomong Sama Lo"

"Dan Gue Gak akan Tinggal Diam Kalau Sahabat Gue Di Bentak Oleh Cewek Asem Macam Lo"

"Apa Lo Bilang..?"

"oh; Pendengaran Lo Kurang Yah, Eheem. Gue Ulangi Sekali Lagi, Gue gak akan Tinggal Diam Jika Sahabat Gue di Ganggu Oleh Cewek asem Macam Lo"

"Sialaaan Lo" Ujar Salsa Lalu Melayangkan Tangannya ingin Menampar Rizzy namun Dengan Cepat Rizzy Menahannya...

"Lo Tidak akan Bisa Segampang Itu Menyentuh Gue" Ujar Rizzy kemudian Menarik Tangan Prilly Dan Pergi Dari Kantin.

Air mata Rizzy meleleh membasahi pipinya,  namun ada Senyum Hangat yang Mengiringinya. Pikirannya Melambung Jauh Ke masa Lalu Saat Melihat Orang yang ada di samping Nayla. Begitupun dengan Orang itu,  ada Tawa Hangat Melihat Rizzy berada di hadapannya,  namun entah apa yang ada di dalam Pikirannya.

Mama Nayla Melangkah Satu Langkah Ke depan. Juga Dengan Rizzy, mereka sudah Berhadapan.
Para Anak-anaknya,  Dava dan Alan juga Nayla dan Adiknya Yang Mereka Kenal dengan Nama Yuzi,  Diam. Hanya Menikmati Kelanjutan dari Drama ini.

"Gue gak akan Tinggal Diam Kalau Sahabat Gue Di Bentak Sama Cewek Asem Macam Lo" Aunty Rizzy Bersuara di depan Mama Nayla. Ada Tawa Hangat di sana,  tapi Dava,  Alan Maupun Nayla Belum Mengerti.

Dava Dan NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang