Di dalam sebuah ruangan, yang Bisa di bilang sedikit berantakan oleh alat-alat penunjang pemotretan telah diisi oleh all cru, pimpinan Perusahaan tertinggi, Para Make up Artis dan Dua orang Model. Model dadakan yang diminta Menggantikan Model Sebelumnya. Ialah Nayla dan Meisya yang sudah sejak Tiga puluh menit yang Lalu telah di dandani sesuai dengan adegan yang akan di lakonkan. Mereka berdua telah Siap untuk beraksi.
Di sudut ruangan pemotretan, berdiri Gelisah Dava, dan Alan yang tidak Habis pikir dengan Semua ini. Kedua lelaki ini Tidak Setuju dengan model Pilihan Ali, tapi keduanya tidak Bisa Berbuat apapun Karena Pemegang kendali seutuhnya adalah Ali, Juga Kedua Model itu bekerja bukan semata-mata untuk mengeluarkan Ali dari Masalahnya, Tapi lebih Ke Membantu Ali, tidak Perduli Dava dan Alan tidak Setuju. Yang Jelas Mereka Berdua melakukan Hal yang Benar.
Nayla Berkali-kali menghelah Nafas berat, pasalnya Sedari Tadi Dava Menatap Tajam padanya, sama sekali tidak Menunjukkan Wajah Ramahnya, padahal Alasan Dava Sangatlah Tidak Masuk Akal. Dan Alan, Lelaki itu Baru datang sekitar 20 menit yang Lalu, Namun sama saja, Tidak suka Meisya Menjadi model. Padahal Alan dan Meisya belum menjadi apa-apa.
"Gimana Modelnya?"
"Siap Bos"
Asisten Make Up Artisnya Memerintah Nayla dan Meisya Agar segera Mengakhiri acara tatap- tatapannya dengan kedua Lelaki di sudut ruangan. Keduanya di minta Segera Menuju Tempat pengambilan Gambar.
Tidak Begitu Banyak Tenaga yang keluar saat Mengarahkan Dua Gadis ini, keduanya Pintar dan tidak Terlalu susah Mengambil Gaya. Pengarah Gaya juga tidak Kerepotan Mengintruksi. Cukup memamerkan Barang yang akan di pasarkan, begitu seterusnya dengan Gaya Yang Berbeda.
Ali mendekati Dava dan Alan Lalu Bersendekap Dada Memerhatikan Kedua Anak Gadis yang dalam diam Ia doakan kelak Menjadi Menantunya Suatu saat nanti. Keduanya, Nayla Untuk Dava, dan Meisya untuk Alan. Ali berdehem pelan Sebelum Tersenyum Jenaka, tatapan Tidak Suka Dava Sangat Kentara saat ini.
"Mereka Berdua cantik banget Yah"
Alan Menghelah Nafas Lelah lalu Mengangguk singkat, sebagai Tanda Hormatnya pada Ali, Walau sebenarnya Alan Juga Tidak Rela. Berbeda dengan Dava Yang Memilih Diam.
Tadi setelah meminta izin pada Salsa, Ali segera Meminta Nayla Memilih wardrobe yang akan di kenakannya, dan Nayla Memilih Baju Berlengan Panjang, Sederhana namun elegan. Sangat Cocok di kamera.
Sedang Meiysa memilih Baju yang sedikit Terbuka. Satu Hal yang Membuat Alan tidak Rela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dava Dan Nayla
Teen FictionCerita Kedua tentang Ali dan Prilly 'From' Menjemput Hati Seorang Alindo Revand tidak Pernah Menyangka akan Di tinggalkan secepat itu oleh Istrinya Prilly Natasya. Seorang Wanita Jelita yang mengidap penyakit berbahaya hingga Merenggut Jiwanya. Kema...