Malam-malam yang panjang selalu berlalu tanpa kesan. Yang diingatan selalu tentang rindu dan rindu, tak pernah berganti yang lain. Pekatnya malam dengan taburan berjuta bintang, menambah kesan dalam rindu yang semakin bersinar, menyengat hingga sumsum tulang terdalam.
Kapan terakhir kali mulutmu berucap rindu? Kapan terakhir kali mulutmu berucap ingin bertemu?
Dan jawabannya...,
Tidak ada.
Sama sekali tidak ada jawaban untuk menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan rindu dan dirimu.
Entah ini aku yang bodoh, atau kamu yang sudah acuh tak acuh dengan rinduku, yang jelas untuk saat ini inginku hanya satu.
Kembali, lalu temui aku.
Kembali, lalu lanjutkan rajutan yang belum sempat terselaikan.
Kembali, dan jangan pernah pergi lagi.
Namun, tetap saja kamu tak akan mencobanya. Tak akan mencoba datang kembali dan tak akan pernah rindu lagi.
Iyah, aku yang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...